Bahu Jembatan Pamuruyan, penghubung Sukabumi-Bogor ambles. Bunyi beton berderak saat ambles mengagetkan warga yang berada di sekitar lokasi.
Diketahui jembatan itu berusia puluhan tahun. Saat ini pihak Kementerian PUPR melakukan pembangunan duplikasi jembatan tersebut. Lokasi jembatan Pamuruyan 2 ini berdekatan dengan jembatan lama.
Warga mengaku sempat melihat truk besar yang melintas sebelum peristiwa itu terjadi. Namun jembatan itu memang memiliki intensitas cukup tinggi dan kerap dilalui berbagai jenis kendaraan, termasuk truk berukuran besar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari pihak pelaksana pekerjaan Jembatan Pamuruyan 2 mengatakan, amblesnya jalan diduga karena keadaan kahar atau force majeure, bukan dipicu kesalahan tekhnis.
"Karena force majeure, karena kejadian yang memang bukan masalah teknis. Bisa saya jelaskan secara singkat, jadi sebetulnya pondasi jembatan tersebut mepet dengan badan jembatan yang lama, ketika kita ngebor otomatis rongga di bawah itu kosong," kata Aldi Tri Pamungkas, pihak pelaksana kepada awak media, Selasa (13/12/2022).
Saat kondisi kosong, pekerja kemudian mengisi coran. Diduga karena kekuatan landasan tanah yang lemah karena hujan dan usia jembatan berujung kepada pergerakan tanah di bawahnya.
"Setelah kosong kita isi coran. Setelah itu mungkin kekuatan tanah di situ lemah akibat hujan, ditambah dengan memang kondisi jembatan lebih dari 30 tahun. Akibatnya terjadi pergeseran tanah dan tiang penyangga, begitu (kendaraan berat) lintas di situ ambruk," ujar Aldi.
Kemacetan sempat menyergap kawasan itu, selain berdekatan dengan kawasan Pasar Cibadak terdapat pertigaan jalan Cikidang akses alternatif menuju Palabuhanratu.
(sya/orb)