Warga RW 4, Kampung Bojongasih, Desa Daeyuhkolot, Kabupaten Bandung meminta pemerintah merelokasi warga yang sering terdampak banjir di wilayahnya. Sebab warga sudah bosan jadi korban langganan banjir.
Pantauan detikJabar di lokasi, Selasa (13/12/2022), beberapa warga terlihat melakukan aktivitas hanya menggunakan perahu. Kemudian terlihat beberapa kendaraan diparkirkan di dataran yang lebih tinggi.
Warga setempat, Asep Hadian (63) mengaku bosan pemukimannya kerap dilanda banjir. Sehingga warga berharap pemerintah merelokasi mereka ke tempat yang aman dari banjir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Keinginan warga mah direlokasi aja pindah, sesegera mungkin lah, seperti di Cieunteung. Apalagi masyarakat dari dulu (terdampak banjir)," ujar Asep saat ditemui detikJabar.
Asep mengatakan seringnya banjir mengakibatkan rumah menjadi kotor dan rusak. Sehingga terlihat rumah-rumah di daerah tersebut terkesan tidak terawat.
"Sekarang udah jenuh lah, udah pada rusak rumah juga, fasilitas rusak. Apalagi di sini banyak kontrakan, jadi kelihatan kumuh. Bukan jenuh lagi lah, jadinya warga malah terbiasa. Semua masyarakat di sini sudah setuju, terutama RW 4 untuk direlokasi," katanya.
Asep mengungkapkan pemerintah telah membuat folder air untuk penampungan sementara air menuju Sungai Citarum. Namun menurutnya saat ini belum terlalu berdampak.
"Pemerintah sudah bikin folder kan di dekat Citeureup, di Cipalasari, tapi kan tetap aja kayak gini, malah makin parah," jelasnya.
Asep menuturkan air banjir kali ini berasal dari Kota Bandung. Itu karena air yang mengalir terlambat menuju Sungai Citarum.
"Kalau yang sekarang itu sebenarnya sempat surut dua hari, terus naik lagi kemarin sore, tergantung cuaca hujan. Ini air dari kota Bandung, kadang-kadang di sini mah gak hujan, Bandung hujan, airnya ke sini. Jadi bukan limpasan dari Citarum," bebernya.
Dia menambahkan banjir kali ini memiliki ketinggian 70-80 cm. Bahkan pada hari sebelumnya sempat mencapai 1 meter lebih.
"Ya kalau sekarang tinggi sekitar 70 cm sampai 80 cm. Kemarin mah sampai 1 meter. Jadi yang terdampak paling parah, RW 4, dengan RT 01, 2, 3, 4, dan 5," pungkasnya.
(yum/orb)