Guru besar Universitas Padjajaran Muradi merespons pemberian pangkat Letnan Kolonel Tituler Angkatan Darat oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto kepada Deddy Corbuzier. Profesor di bidang politik dan keamanan ini menganggap Kemenhan gegabah atas pemberian pangkat tersebut.
Muradi mengaku belum mendapatkan jawaban jelas mengenai pangkat Tituler yang diterima Deddy Corbuzier. Sebab menurutnya, sipil yang mendapat pangkat tersebut harus memiliki kontribusi yang jelas untuk organisasi TNI.
"Pertanyaannya kemudian, Deddy Corbuzier kontribusinya yang mana. Makanya saya bilang, ini bisa jadi tindakan gegabah yang kemudian menimbulkan sesuatu yang hanya berlandaskan kedekatan. Tidak boleh itu," kata Muradi di Bandung, Senin (12/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Muradi menduga ada dua faktor utama kenapa Deddy bisa mendapat pangkat Tituler itu. Pertama karena kesamaan hobinya dengan Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa yaitu sama-sama suka dengan bidang olahraga gym dan kedua karena pernah mengundang Prabowo ke podcast-nya.
"Kalau itu alasannya, jangan dong. Kalau alasannya nge-gym, Ade Rai bagi saya jauh lebih layak, kan gitu. Kalau kita mau bicara ukurannya itu yah. Atau misalnya yang kedua, podcast, atuh Atta Halilintar atau Raffi Ahmad jauh lebih punya pengaruh ketimbang Deddy. Makanya, harus betul-betul, jangan sembarangan ngasih pangkat, apalagi akan mencederai semangat TNI," bebernya.
Muradi pun menyayangkan pernyataan Jubir Kemenhan Dahnil Anzar Simanjuntak yang menurutnya tidak cukup menjawab pertanyaan publik mengenai pangkat Tituler Deddy Corbuzier. Sehingga, ia mewanti-wanti agar gelar kehormatan itu jangan sampai diberikan kepada seseorang yang tidak memiliki kontribusi untuk kemajuan TNI.
"Simpel pertanyaannya, TNI harus bisa menjelaskan ke publik kenapa itu diberikan. Selama ukurannya jelas, publik akan paham. Tapi kalau sekarang, penjelasan dari Dahnil yah, menurut saya itu sumir, tidak pas. Karena nggak begitu seharusnya penjelasannya," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memberikan pangkat Letnan Kolonel Tituler Angkatan Darat kepada Deddy Corbuzier. Pangkat tersebut juga disahkan oleh Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman.
Mengutip dari unggahan akun Instagram Deddy Corbuzier, terlihat Prabowo dan Deddy sedang berfoto bersama. Deddy menggunakan seragam hijau TNI AD berfoto berjabat tangan dengan Prabowo di sebuah ruangan.
"Kebanggaan yang luar biasa, penerimaan pangkat Letnan Kolonel Tituler Angkatan Darat oleh Menhan @prabowo yang disahkan oleh Panglima TNI @jenderaltniandikaperkasa dan KASAD @dudung_abdurachman," tulis Deddy dalam unggahan di Instagramnya @mastercorbuzier, seperti dilihat detikcom, Sabtu (10/12/2022).
Sementara itu, dikutip dari detikNews, juru bicara (jubir) Menhan Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengatakan ada sejumlah alasan sehingga Deddy diberikan pangkat letkol tituler AD. Salah satunya karena Deddy memiliki kapasitas dalam berkomunikasi.
"DC (Deddy Corbuzier) diberikan kepangkatan itu dengan pertimbangan kemampuan khusus yang dibutuhkan TNI yakni, kapasitas komunikasi di sosial media," kata Dahnil dalam keterangannya, Sabtu (10/12/2022).
Pemberian pangkat letkol tituler kepada Deddy turut dikeluarkan dan disahkan Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa dan Kepala Staf AD (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman.
Dahnil menjelaskan, dasar hukum pemberian pangkat letkol tituler Deddy Corbuzier tersebut didasarkan .PP nomor 39 Tahun 2010 tentang Administrasi Prajurit Pasal 5 ayat 2 dan Pasal 29 beserta penjelasannya; serta Perpang nomor 40 tahun 2018 tentang kepangkatan prajurit TNI Pasal 35.
Setelah diberikan pangkat tituler, Deddy Corbuzier akan terikat dengan aturan militer saat dia bertugas.
"Deddy akan terikat dengan aturan militer, termasuk kehilangan hak pilih selama dia bertugas. Pangkat tituler itu diberikan bersifat sementara selama yang bersangkutan menjalankan tugasnya," jelasnya.
(ral/orb)