.webp)
Infrastruktur jalan dan trotoar yang ada di Jalan Jenderal Sudirman, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi tergerus longsor pada pekan lalu, Senin (5/12). Akibatnya, sebuah warung nasi terbawa longsor dan jalan berlaku satu arah.
Pantauan detikJabar di lokasi, Senin (12/12/2022), setengah badan jalan yang terdampak longsor ditutupi seng. Terlihat beberapa pekerja tengah membuat rumah bedeng, namun proses pengerjaan belum dimulai. Selain itu, petugas Dinas Perhubungan juga terlihat tengah mengurai kemacetan kendaraan.
Kepala Bidang Bina Marga DPUTR Kota Sukabumi Lutpi Alip mengatakan jalan protokol itu akan diperbaiki bulan ini. Proses perbaikan jalan, kata dia, dikhususkan untuk mengurangi risiko longsor susulan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kan itu lagi dimulai, udah ditutup seng berarti udah dimulai. Targetnya tahun ini bukan beres tapi tertangani untuk menjaga supaya tidak terlalu lebih parah lagi," kata Lutpi kepada detikJabar, Senin (12/12/2022).
Lutpi mengungkapkan perbaikan jalan tidak seutuhnya selesai tahun ini. Pasalnya anggaran yang dibutuhkan cukup besar. Untuk perbaikan sementara saja, pihaknya harus mengeluarkan sekitar Rp 200 juta.
"Trotoar atau pedestrian di Jalan Sudirman nanti tahun 2023. Belum bisa dipastikan tahun ini bisa dilalui dua arah. Dananya cukup besar, jadi tahun ini nggak mungkin selesai," ungkapnya.
Sementara, pihaknya akan memasang boronjong di bagian bawah jalan yang longsor itu. Pihaknya juga mengimbau agar warga bersabar dan berhati-hati ketika melewati Jalan Jenderal Sudirman.
"Kita bronjong dulu, misalnya kalau menurut kita belum bisa (dilalui dua jalur) paling satu jalur dulu seperti sekarang. Pengendara mohon bersabar dan hati-hati karena kita dalam tahap pekerjaan sementara," tuturnya.
Dampak Jalan Longsor, Omzet Pedagang Turun
Dampak jalan protokol longsor juga turut dirasakan oleh pedagang sekitar. Diketahui, jalan protokol itu terdapat beberapa pertokoan khususnya toko roti dan makanan lain.
Ipan (31) mengatakan, sudah seminggu ini belum terlihat perubahan yang signifikan terhadap kerusakan infrastruktur itu. Menurutnya, lambatnya penanganan membuat jalan macet dan omzet pedagang menurun.
"Sudah semingguan belum ada yang mengerjakan. Baru bikin tenda di sana kelihatannya ya buat pekerja," kata Ipan di lokasi.
"Kalau di sini suka ramai, pas ada kejadian kaya gini jalan jadi macet soalnya ini kan jalan utama, dari kemarin belum ada perubahan makanya macet terus. Yang jualan di sini juga omzetnya pada berkurang," tuturnya.
Dia berharap, jalan protokol itu segera diperbaiki. "Harus minta cepat-cepat diperbaiki. Pelanggan roti juga kan harus putar balik dulu, jadi mereka lebih milih cari toko lain yang lebih mudah diakses," ujar Ipan.
(iqk/mso)
