Keringat bercucuran di wajah Abah Hamdan. Terik menemaninya selagi mengayuh sepeda tua sambil memboyong tandan pisang untuk dijual.
Sungguh bukan sesuatu yang nyaman di hari tuanya. Sewaktu banyak orang seusianya menikmati masa senja dengan beristirahat, Abah Hamdan yang sudah hampir berusia kepala delapan ini justru harus bekerja kerasa mencari nafkah.
Pria asal Karawang ini hidup sebatang kara lantaran istri dan anak sudah lama tiada. Sang istri tercinta meninggal dunia delapan tahun yang lalu, sedangkan anak satu-satunya juga meninggal tujuh tahun yang lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Hanya sebuah sepeda tua yang menemani hari-harinya berjualan. Setiap matahari terbit hingga terbenam, Hamdan mengayuh sepeda tuanya untuk menjual pisang. Untuk mencari pisang-pisang yang akan dijualnya, Hamdan harus mencari di kebun milik orang lain.
Dia langsung datang menghampiri rumah pelanggannya. Satu tandan pisang biasanya dijual seharga 30 sampai 50 ribu rupiah. Meski penghasilannya terbilang sangat kecil, bagi Hamdan semua yang ia dapat merupakan berkah.
"Emang kesusahan Abah sudah hampir 10 tahun. Jangankan modal hanya 100 ribu, nebang pisang hanya 30-50 ribu dari 3 hari saja 2 hari itu (langsung) habis," ucap Abah Hamdan sebagaimana dikutip detikJabar dari berbuatbaik.id, Jumat (9/12/2022).
Fisik Hamdan yang semakin menua tidak mendukung dirinya untuk bekerja terus menerus. Meski sudah terbiasa mengayuh sepeda, tetap saja tidak mudah mengayuh sepeda dengan memikul beban keranjang seberat hingga 30 kilogram di sisi kiri dan kanan, apalagi mengingat kondisi Hamdan sudah tak lagi muda.
Bukan hanya kondisi fisiknya, kondisi tempat Hamdan menetap pun terlihat memprihatinkan. Di sebuah teras pekarangan berukuran enam kali dua setengah meter di Karawang, Hamdan menghabiskan hari-harinya selama empat tahun belakangan.
![]() |
Hamdan sempat ditawarkan untuk tinggal di rumah adik kandungnya, namun menolak karena tidak ingin merepotkan. "Allah yang punya (segalanya), kita hanya numpang di dunia ini. Alhamdulillah (saya) sabar saja apa adanya. Tinggal dari gusti Allah pada peduli sama bapak. Kenikmatan kita (sudah) disiapkan tinggal syariat kita apa aja asal rajin (ibadah), insya Allah diijabah Allah", tutur Abah.
Sahabat baik, mari ulurkan tangan untuk membantu Abah Hamdan agar dia tak merasa memikul beban hidup sendirian. Mari wujudkan keinginan Kakek Hamdan untuk memperoleh kehidupan yang layak. Kamu bisa membantu Hamdan dengan donasi sekarang juga. Kabar baiknya, semua donasi yang diberikan seluruhnya akan sampai ke penerima 100% tanpa ada potongan.
Kamu yang telah berdonasi akan mendapatkan notifikasi dari tim kami. Selain itu, bisa memantau informasi seputar kampanye sosial yang diikuti, berikut update terkininya. Jika berminat lebih dalam berkontribusi di kampanye sosial, #sahabatbaik bisa mendaftar menjadi relawan. Kamu pun bisa mengikutsertakan komunitas dalam kampanye ini.
(bbn/bbn)