Emak-emak Panik Gendong Anak Saat Gempa Guncang Sukabumi

Emak-emak Panik Gendong Anak Saat Gempa Guncang Sukabumi

Siti Fatimah, Syahdan Alamsyah - detikJabar
Kamis, 08 Des 2022 10:19 WIB
Kepanikan warga Sukabumi saat terjadi gempa bumi.
Kepanikan warga Sukabumi saat terjadi gempa bumi. (Foto: Istimewa)
Sukabumi -

Sejumlah warga Kabupaten Sukabumi sempat berhamburan keluar ketika gempa dengan magnitudo (M) 5,8 mengguncang Kota Sukabumi, Jawa Barat. Seperti di SDN 12 Kampung Pintu, Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, para siswa berhamburan saat merasakan gempa. Hal itu juga dirasakan emak-emak yang tinggal tepat di belakang sekolah. Sambil menggendong anak, mereka berlarian keluar rumah. Pascagempa pagi tadi, 1 rumah juga dikabarkan rusak.

"Panik banget, karena terlalu sering jadi banyak trauma banyak kejadian dimana-mana jadi kita harus waspada, banyak-banyak istighfar saja. Tadi lagi jualan, anak-anak sekolah keluar semua, panik semua gede banget terasanya," kata warga sekitar Elis sambil menggendong anaknya kepada detikJabar, Kamis (8/12/2022).

Warga lainnya Eha (32) mengatakan merasakan getaran gempa disusul pelajar sekolah yang berhamburan keluar kelas di tengah situasi tengah ulangan. "Sedang lihat anak sekolah kan sedang ulangan tiba-tiba ada lini (gempa) langsung lari ke tempat lapang. Kabur semua pada keluar semua guru juga. Kaget karena sering banget gempa terasa akhir-akhir ini," ungkapnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi mencatat rumah warga di Kampung Panagan RT 05 RW 09 Desa Cibunarjaya, Kecamatan Ciambar mengalami kerusakan. "Rumah ibu Iis 1 KK 3 jiwa mengalami kerusakan, terjadi roboh di bagian dinding kamar tidur dan kamar mandi. P2BK Ciambar berkoordinasi bersama perangkat Desa, kecamatan, Babinsa, Bhabinkamtibmas, POLPP, Tagana, Pramuka Peduli & Relawan guna assessment ke lokasi kejadian," kata petugas Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi, Sandra Fitria.

Kepanikan Terjadi di Lapas

Lonceng di dalam Lapas Kelas IIB Sukabumi dibunyikan beberapa kali sebagai penanda bahaya. Pada pagi hari, warga binaan atau para narapidana memang dibebaskan untuk beraktivitas di sekitar tahanan dan lapang yang ada di dalam lapas.

ADVERTISEMENT

Kepala Lapas Kelas IIB Sukabumi Christo Toar mengatakan, getaran gempa itu sangat terasa di lapas. Para narapidana sedang berjemur dan bersiap untuk mengantre mengambil makanan sarapan pagi.

"Kebetulan gempa hari ini terjadi pagi hari di jam 07.50 WIB, tadi banyak WBP (warga binaan) yang dikeluarkan untuk berjemur dan mengantre untuk makan pagi," kata Christo kepada detikJabar, Kamis (8/12/2022).

Lebih lanjut, ketika gempa terjadi, sipir yang ada langsung mengarahkan para tahanan ke tengah lapang dan disarankan untuk duduk. "Ketika gempa langsung diarahkan ke tengah lapangan untuk jongkok atau duduk," sambungnya.

Suasana panik sempat terekam dalam kamera. Dengan pengawasan petugas, para sipir terlihat berjongkok sambil menunggu situasi aman terkendali. Para sipir yang dikerahkan sekitar enam orang dan tiga orang di dalam blok hunian. "Kalau ada bahaya gitu, pasti lonceng kami bunyikan berkali-kali. Terasanya seperti dua kali tapi tidak lama," ucapnya.

"Ketika terasa gempa, kepala regu pengamanan membunyikan lonceng, petugas blok langsung membuka pintu kamar hunian dan mengarahkan warga binaan untuk berkumpul di tengah lapangan," kata Christo saat menjelaskan proses evakuasi saat gempa bumi.

Christo mengungkapkan, tak ada korban jiwa atau kerusakan akibat peristiwa gempa bumi itu. Namun pihaknya masih mewaspadai adanya potensi gempa susulan.

Simak Video 'Gempa M 5,8 Terasa di Jakarta, Berpusat di Sukabumi':

[Gambas:Video 20detik]



(iqk/iqk)


Hide Ads