Beragam kontroversi mengiringi kemunculan Raden Rangga Sasana atau yang akrab disapa Lord Rangga semasa hidupnya. Bukan hanya kisah Sunda Empire, tapi juga pernyataan-pernyataan yang bikin geleng kepala. Namun ternyata Lord Rangga juga pernah 'serius' saat menjadi Ketua Umum Dewan Bawang Merah RI.
Pria yang meninggal dunia setelah mendapat penanganan medis di Rumah Sakit Islam Mutiara Bunda Tanjung, Kabupaten Brebes, pada Rabu (7/12/2022) itu juga sempat menjalani hukuman 2 tahun penjara karena terbukti sah dan meyakinkan melakukan penyiaran berita bohong atau hoaks hingga membuat keonaran.
Dikutip detikJabar dari detikNews, pria yang disebut-sebut sebagai petinggi Sunda Empire bernama Raden Rangga atau diketahui juga bernama HRH Rangga itu ternyata berasal dari Brebes. Para tetangga membenarkan Rangga dan keluarganya tinggal di rumah yang terletak di Desa Grinting, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah seorang kerabat Raden Rangga, Susi (32), mengatakan rumah itu ditempati oleh orang tua Raden Rangga. Susi mengaku tak tahu detail kegiatan Rangga.
"Orangnya jarang pulang. Terakhir ketemu sekitar seminggu lalu. Di rumah hanya kumpul-kumpul sama teman-temannya, habis itu pergi lagi," kata Susi membuka percakapan, Minggu (19/1/2020).
Meski masih kerabat dekat, Susi, yang rumahnya bersebelahan dengan rumah keluarga Rangga, mengaku tidak mengetahui soal keterlibatan Rangga dalam Sunda Empire. Hanya, dia beberapa kali menyaksikan Rangga sering mengenakan seragam loreng layaknya serdadu lengkap dengan aksesorinya.
Dilansir dari detikFinance, sosok petinggi kelompok Sunda Empire itu pernah menjadi perbincangan publik setelah video lamanya kembali viral di media sosial. Saat itu, beredar video wawancara Lord Rangga duduk bersebelahan dengan Menteri Pertanian era pemerintahan SBY pada 2009-2014, Suswono.
Selain itu, Rangga kedapatan menjadi panelis bersama Utusan Khusus Presiden RI untuk Penanggulangan Kemiskinan, HS Dillon.
Video itu diketahui diambil jauh sebelum kelompok Sunda Empire muncul ke hadapan publik pada awal Januari 2020. Sosok Rangga dalam wawancara itu juga diperkenalkan sebagai Ketua Umum Dewan Bawang Merah RI, bukan petinggi Sunda Empire dengan julukan Lord Rangga.
Pada kesempatan tersebut, Rangga memberikan pandangannya mengenai potensi komoditas bawang merah di kancah internasional. Sebab, ia menilai tanaman bawang merah mempunyai potensi dan pasar yang besar di luar negeri. Hanya, menurutnya, pemerintah belum memberikan perhatian penuh kepada petani-petani bawang yang ada di pelbagai daerah.
"Hortikultura juga bisa menjadi kekuatan dunia. Saat ini bawang merah menjadi satu kekuatan yang hampir 70 persen memenuhi kebutuhan dunia adalah Indonesia," ujarnya dilansir dari akun Youtube Soegang Sarjadi yang kemudian dikutip ulang CNN Indonesia pada Selasa (12/4) lalu.
Rangga mengatakan, dengan tingkat kebutuhan yang tinggi akan pemenuhan komoditas bawang di pasar lokal maupun dunia, maka akan semakin meningkatkan nama Indonesia di luar negeri.
Kala itu, Rangga meyakini Dewan Bawang Merah RI dapat mencapai swasembada bawang merah pada 2015. Hal itu, kata dia, dapat terwujud salah satunya apabila Presiden SBY turut memberikan atensi untuk pengembangan tanaman hortikultura.
"Negara harus turun tangan. Mungkin tidak hanya Pak Menteri yang turun tangan, Presiden juga harus turun tangan," katanya.
Lebih jauh, Lord Rangga memandang, Indonesia juga bisa menjadi negara super power pada 2045 mendatang apabila pemerintahnya fokus untuk mengembangkan sektor pertanian. "Untuk menuju negara adikuasa 2045, itu bisa kalau pemerintah serius berkomitmen kembali pada pertanian," jelasnya.
(sya/tey)