Ilha da Queimada Grande, Pulau Paling Mematikan di Dunia

Kabar Internasional

Ilha da Queimada Grande, Pulau Paling Mematikan di Dunia

Tim detikInet - detikJabar
Senin, 05 Des 2022 04:00 WIB
Underwater inhabitants of sea depths of strait Cebu, island Maktan, anemon
Ilustrasi penghuni Ilha da Queimada Grande atau yang dijuluki Pulau Ular. Saking berbahayanya, tak sembarang orang bisa datang ke sini (Foto: ilustrasi/thinkstock)
Sao Paulo -

Di Brasil ada sebuah pulau terpencil di lepas pantai tempat ular hidup. Ilha da Queimada Grande, demikian nama asli Pulau Ular itu, berada sekitar 144 kilometer dari SÃŖo Paulo.

Nama Pulau Ular di Ilha da Queimada Grande ini memang bukan sembarangan julukan. Pasalnya, di sini semua penghuninya adalah ular, dan jumlahnya banyak sekali.

Dikutip dari detikInet, akses ke pulau itu hampir dilarang, karena Angkatan Laut Brasil mengontrol siapa yang diizinkan masuk ke pulau itu untuk keselamatan mereka sendiri, serta untuk keselamatan ular.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa ilmuwan dan pejabat Angkatan Laut yang diberi akses ke pulau itu harus melalui prosedur sangat ketat. Ular-ular yang menghuni pulau itu bukan ular biasa, karena di antaranya termasuk golden lancehead, Bothrops insularis, ular berbisa yang tumbuh hingga lebih dari setengah meter.

ADVERTISEMENT
Pulau Ular Ilha da Queimada Grande atau yang dijuluki Pulau Ular di Brasil Foto: IFL Science

Racun mereka bekerja sangat cepat karena hewan ini memakan burung. Racunnya sangat mematikan hingga bisa membunuh hewan dan melelehkan daging manusia nyaris secara instan.

Mungkin banyak yang bertanya-tanya, mengapa kawanan burung masih mau 'berkunjung' ke pulau tersebut hanya untuk menjadi mangsa. Sayangnya, mereka membutuhkan pulau itu sebagai tempat transit peristirahatan dalam rute migrasi mereka.

Dikutip dari IFL Science, pembatasan akses yang ketat ke pulau ini tak hanya untuk keselamatan manusia, tetapi juga untuk ular itu sendiri.

Seperti sudah disebutkan sebelumnya, racun golden lancehead luar biasa mematikan. Karena itu, ular ini sangat menarik secara ilmiah dan diinginkan oleh para kolektor hewan.

Pemburu mendapatkan hewan-hewan ini sehingga mereka dapat menjualnya lewat pasar gelap. Dengan membatasi kunjungan ke Pulau Ular, keberadaan orang-orang yang bersedia mengambil risiko perjalanan ke sana tidak sulit dilacak.

Dalam sebuah wawancara dengan ahli biologi evolusi Dr Arie van der Meijden, pernah ada tren penjualan racun kalajengking. Racun dari hewan dinilai sebagai cairan paling berharga di dunia, demikian juga bisa ular.

Satu lagi hal menarik tentang Pulau Ular, ada Mercusuar di pulau tersebut. Bangunan itu adalah bukti yang tersisa dari segelintir orang yang tinggal di Pulau Ular antara tahun 1909 hingga 1920-an, yaitu seorang penjaga mercusuar dan keluarganya.

Menurut Majalah Smithsonian, kisah mereka berakhir tragis, karena mereka semua terbunuh ketika hewan-hewan itu merayap masuk melalui jendela.

Artikel ini telah tayang di detikInet dengan judul Pulau Ini Terlarang Dikunjungi, Penghuninya Ular!

(yum/yum)


Hide Ads