Hari Disabilitas Internasional 2022: Beda Arti Istilah Disabilitas dan Difabel

Hari Disabilitas Internasional 2022: Beda Arti Istilah Disabilitas dan Difabel

Tim detikJabar - detikJabar
Sabtu, 03 Des 2022 07:05 WIB
Hari Disabilitas Internasional 2022 diperingati tanggal 3 Desember. Tujuan peringatan ini adalah memberikan dukungan kepada para penyandang disabilitas.
Ilustrasi disabilitas (Foto: Getty Images/iStockphoto/demaerre)
Bandung -

Tanggal 3 Desember dunia memperingati Hari Disabilitas Internasional. Tahun 2022, Hari Disabilitas Internasional ini jatuh pada Sabtu (3/12/2022).

Tujuan peringatan Hari Disabilitas Internasional atau International Day of People with Disabilities adalah peringatan untuk lebih peduli pada mereka yang hidup dengan disabilitas.

Dari situs resmi PBB (Persatuan Bangsa-bangsa), tema Hari Disabilitas Internasional 2022 adalah "Transformative solutions for inclusive development: the role of innovation in fuelling an accessible and equitable world" yang artinya "Solusi transformatif untuk pembangunan inklusif: peran inovasi dalam mendorong dunia yang dapat diakses dan adil".

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tema peringatan tahun ini berfokus pada penegakan hak asasi manusia, pembangunan berkelanjutan, serta perdamaian dan keamanan untuk penyandang disabilitas. Selain itu, peringatan Hari Disabilitas Internasional juga sebagai komitmen untuk mewujudkan hak dan keadilan bagi penyandang disabilitas di seluruh dunia.

Sejarah Hari Disabilitas Internasional

Hari Disabilitas Internasional pertama kali dicetuskan pada tahun 1992 oleh Resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Peringatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan masalah yang dihadapi penyandang disabilitas dalam setiap aspek kehidupan baik politik, sosial, ekonomi dan budaya.

ADVERTISEMENT

Konvensi Hak Penyandang Disabilitas atau Convention on the Rights of Persons with Disabilities (CRPD) diadopsi pada tahun 2006. Tujuan utama CRDP adalah meningkatkan partisipasi penyandang disabilitas dalam masyarakat, mengakhiri diskriminasi, dan menciptakan kesempatan yang sama untuk mereka.

Beda istilah Disabilitas dan Difabel

Sehari-hari kita biasa mendengar istilah disabilitas maupun difabel yang merujuk pada orang yang memiliki keterbatasan fisik. Namun ternyata dua istilah itu arti dan penggunaannya berbeda.

Disabilitas adalah seseorang yang mengalami keterbatasan fisik, intelektual, mental, dan sensorik dalam jangka waktu yang cukup lama. Sehingga, saat berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya sedikit mengalami hambatan.
Lantas, apa saja jenis-jenis disabilitas dan perbedaannya dengan difabel? Simak penjelasan di bawah ini.

Jika merujuk dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), disabilitas adalah keadaan seperti sakit atau cedera yang merusak atau membatasi kemampuan mental dan fisik seseorang. Dalam keadaan ini, seseorang tidak mampu melakukan hal-hal dengan cara yang biasa.

Sementara dari situs Sistem Perlindungan Anak Berkebutuhan Khusus, kata disabilitas berasal dari Bahasa Inggris disability yang artinya seorang manusia yang mengalami penyakit, cedera, atau kondisi lainnya yang membuatnya kesulitan untuk melakukan berbagai hal seperti layaknya manusia normal.

Indonesia bahkan memiliki undang-undang khusus soal disabilitas, yakni UU Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Penyandang Disabilitas. Dalam UU itu dijelaskan bahwa disabilitas adalah setiap orang yang mengalami keterbatasan fisik, intelektual, mental, dan/atau sensorik dalam jangka waktu lama yang dalam berinteraksi dengan lingkungan dapat mengalami hambatan dan kesulitan untuk berpartisipasi secara penuh dan efektif dengan warga negara lainnya berdasarkan kesamaan hak.

Ada beberapa jenis disabilitas yang bisa kita ditemukan seperti :

  • Disabilitas Mental
    Seseorang yang mengalami disabilitas mental dibagi menjadi dua jenis yaitu disabilitas mental tinggi dan mental rendah. Seseorang yang mengalami disabilitas mental tinggi sering dikenal sebagai orang-orang berbakat intelektual. Dalam hal ini, seseorang memiliki kemampuan intelektual di atas rata-rata orang pada umumnya. Selain itu, orang yang memiliki disabilitas mental tinggi memiliki kreativitas yang handal.

    Untuk mental rendah, kapasitas intelektual atau IQ (Intelligence Quotient) seseorang berada di bawah rata-rata manusia pada umumnya. Nah, dalam tingkatan mental rendah terbagi lagi menjadi dua kelompok yakni anak lamban belajar dan anak berkebutuhan khusus. Untuk anak lamban belajar (slow learner) pada umumnya memiliki IQ antara 70-90, sedangkan anak berkebutuhan khusus memiliki IQ di bawah 70.

  • Disabilitas Fisik
    Seseorang yang mengalami disabilitas fisik terbagi menjadi empat jenis yaitu kelainan tubuh (tunadaksa), kelainan indera penglihatan (tunanetra), kelainan pendengaran (tunarungu), dan kelainan bicara (tunawicara).

  • Disabilitas Ganda
    Dalam kasus ini, seseorang bisa mengalami disabilitas lebih dari satu baik disabilitas fisik dan mental. Berdasarkan Pasal 4 Undang-undang RI No.8 Tahun 2016, dijelaskan terdapat empat kategori disabilitas ganda yakni penyandang disabilitas fisik, penyandang disabilitas intelektual, dan penyandang disabilitas mental.

Istilah difabel berasal dari bahasa Inggris yang artinya different ability. Jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia berarti memiliki kemampuan yang berbeda. Sebenarnya, difabel adalah penyebutan secara lebih halus untuk para penyandang disabilitas.

Dalam perkembangannya, istilah difabel digunakan untuk menggantikan istilah penyandang cacat yang mana terkesan kasar dan merendahkan diri penyandang disabilitas. Menurut Muhammadun (2011), kaum difabel bukanlah orang cacat, melainkan hanya memiliki kemampuan yang berbeda saja dari orang normal.

Alih-alih menggunakan penyandang cacat, kita bisa menggunakan istilah difabel. Istilah ini adalah kata untuk memperhalus istilah penyandang cacat.

Meski begitu penggunaan difabel yang cocok dalam segi sosial tapi dinilai tidak tepat dalam segi kaidah bahasa dan keilmuan.

Sederhananya, penggunaan istilah disabilitas dan difabel perlu disesuaikan dengan situasi atau lingkungan. Saat dalam konteks bahasa atau keilmuan, istilah disabilitas lebih tepat digunakan. Tapi, dalam konteks kehidupan keseharian, istilah difabel lebih pas.

Koordinator Forum Perjuangan Difabel (Forpadi) Jabar Djumono pun sepakat dengan itu. Istilah difabel membuat penyandang disabilitas ditempatkan menjadi orang yang memiliki kemampuan seperti orang lain meski dalam cara yang berbeda. Sementara disabilitas lebih merujuk pada ketidakmampuan melakukan sesuatu karena keterbatasan fisik atau mental.

Itu dia sejarah Hari Disabilitas Internasional dan perbedaan istilah antara disabilitas dan difabel. Semoga membantu.




(tey/tey)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads