Gempa bumi yang mengguncang Kabupaten Cianjur membawa duka. Banyak pihak bergerak untuk membantu penanganan dampak gempa termasuk mahasiswa Bandung.
Salah satu pihak yang bergerak untuk membantu proses pemulihan dampak gempa Cianjur adalah mahasiswa dari Universitas Pasundan (Unpas) Bandung. Unpas diketahui telah mengirim beberapa mahasiswanya yang tergabung dalam tim asesmen ke Cianjur pekan lalu.
Belum selesai sampai di situ, Unpas kini juga kembali mengirim 150 mahasiswa dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) untuk menjadi relawan. Mahasiswa tersebut akan bertugas selama dua pekan ke depan di Posko Unpas Peduli Cianjur, yang berlokasi di Jalan Moch. Ali, Bojongherang, Cianjur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak ketinggalan, bantuan yang berasal dari urunan mahasiswa hingga rektorat Unpas juga turut dibawa untuk kemudian diberikan kepada para penyintas gempa Cianjur.
"Selain melepas relawan, kami juga mengirim bantuan logistik tahap kedua ke Posko Sabilulungan LLDIKTI IV. Alhamdulillah Unpas dipercaya menjadi koordinator penggalangan dana dan logistik untuk 51 perguruan tinggi di LLDIKTI IV Wilayah Bandung 2," kata Rektor Unpas Eddy Jusuf, dalam keterangannya, Jumat (2/12/2022).
Adapun bantuan yang diberikan Unpas ialah yang telah disesuaikan dengan kebutuhan para korban di posko pengungsian yang diantaranya ialah selimut, popok bayi, makanan, pakaian dalam, alas tidur, dan sebagainya.
Eddy mengungkapkan, selain mengirim 150 mahasiswa dan bantuan, Unpas juga akan fokus untuk membantu pemulihan korban gempa lewat program trauma healing.
"Unpas melalui Fakultas Kedokteran dan relawan gabungan mahasiswa fokus memberikan trauma healing kepada anak-anak dan konseling bagi korban dewasa. Kendati demikian, kami masih terus membuka donasi dan bantuan untuk disalurkan bertahap," ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Rektor III Unpas Deden Ramdan, menambahkan, mahasiswa yang dijadikan relawan telah diarahkan untuk melakukan monitoring dan evaluasi tiap tiga hari sekali, serta berkoordinasi dengan pihak kampus terkait kondisi terkini di lokasi pascabencana.
"Kami mengerahkan UKM, BEM, dan Menwa Mahawarman untuk memberikan program rehabilitasi dan recovery. Poin itu jadi perhatian kami, karena efeknya jangka panjang. Jadi bukan sekadar datang menyerahkan bantuan, tapi sistemik dan terstruktur," ujar Deden.
Dalam misinya, Unpas juga telah mendata mahasiswa dan alumni yang terdampak gempa. Sejauh ini, sudah ada hampir 40 orang baik mahasiswa maupun alumni yang terdampak gempa dan akan ditindaklanjuti dengan diberi bantuan.
"Unpas ingin hadir di Cianjur dengan pendekatan yang komprehensif. Kami bersinergi dengan setiap unit dan lini agar penanganan di lokasi lebih terorganisir," tutup Deden.
(bba/dir)