Potongan video perempuan dan pria paruh baya mengaku sebagai Ratu Adil dan Imam Mahdi dari Republik Kutatandingan Dunia membuat heboh jagat maya sejak Selasa (29/11/2022). Sejumlah pihak kemudian bergerak mengecek asal video tersebut.
Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Karawang Sujana Ruswana mengatakan, pihaknya sudah memerintahkan Muspika Kecamatan Ciampel untuk mendatangi lokasi yang diduga tempat pengambilan video tersebut.
"Kita sudah cek, di sana ternyata kosong udah nggak ada orang. Tapi beberapa informasi sudah kita kumpulkan," kata Sujana saat dikonfirmasi detikJabar, Rabu (30/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lokasi yang diduga tempat pengambilan video tersebut berada di hutan Kutatandingan, Desa Mulyasejati, Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang.
"Itu di Kutatandingan. Dia bukan orang situ ternyata. Pelaku itu sudah lima tahun di sana, dia punya lahan garapan seluas dua hektare, jadi mereka di sana menggarap lahan itu," ucapnya.
Saat ini pihaknya tengah mengecek lebih lanjut ihwal ramainya perbincangan berkaitan Ratu Adil dan Imam Mahdi tersebut. "Untuk penanganannya, kita sedang melakukan pemantauan di rumah tersebut," ujar Sujana.
Isi Konten
Sejumlah video beredar soal seorang pria yang mengaku Imam Mahdi, dan seorang perempuan yang mengaku Ratu Adil dari Kutatandingan, Kabupaten Karawang.
"Ini Imam Mahdi, yang sanggup mengamankan seluruh bencana dan kalau mencari Imam Mahdi sudah tiba ada di Kutatandingan Karawang," ucap seorang pria yang dikutip dalam video yang diunggah akun TikTok @agungpermna423.
Di belakang kedua lansia tersebut terdapat spanduk bertuliskan 'Kerajaan Ratu Adil Imam Mahdi Republik Kutatandingan Dunia - Jawa Barat'. Kemudian ada seorang wanita lansia juga yang memegang bendera.
"Kami Soekarno-Hatta kembali lagi, akan menjadi raja di akhir zaman sekian terimakasih," katanya.
Diduga Penggarap Lahan Hutan Kutatandingan
Lokasi pengambilan video duo Lansia tersebut diketahui beralamat di Hutan Kutatandingan, Desa Mulyasejati, Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang.
Ketua RT setempat, Kohar menuturkan, pelaku dalam video tersebut bukan warga Karawang melainkan warga pelintas yang menggarap lahan di wilayah tersebut.
"Ini pelakunya orang Purwakarta kang, jadi dia menggarap lahan Perhutani di Kutatandingan itu, kalau gak salah sudah sekitar 5 tahunan, karena dia punya garapan seluas 1 hektare setahu saya," ujar Kohar, saat ditemui di Kantor Des Mulyasejati, Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang, pada Rabu (23/11/2022) petang.
Dituturkan Kohar, ia tak begitu mengenal pria paruh baya yang mengaku Imam Mahid dan perempuan yang mengaku Ratu Adil tersebut. Oleh sebab itu ia juga tak begitu memperhatikan aktivitas keduanya.
"Saya nggak begitu kenal, saya juga belum pernah melihat aktivitas kumpul-kumpul kaya jemaah gitu di rumahnya," kata dia.
"Kalau yang bapak-bapak itu namanya Rosid, kalau yang ibu-ibu saya nggak tahu, usianya juga nggak tahu, soalnya Pak Rosid itu warga Kampung Cibeureum, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Purwakarta," lanjutnya.
Mengenai status keduanya, Kohar juga tak mengetahui perempuan dan pria paruh baya tersebut berkeluarga atau tidak, "Itu saya nggak tahu mereka itu suami-istri atau bukan, yang jelas memang selalu berdua," ucap Kohar.
Aktivitas Imam Mahdi dan Ratu Adil di Hutan Kutatandingan tersebut, kata Kohar, hanya menggarap lahan Perhutani yang dimilikinya seluar satu hektare. Kohar mengaku belum mengetahui aktivitas mencurigakan selain itu.
"Mereka hanya menggarap lahan, punya lahan garapan yang 1 hektare itu, mereka menanam pisang dan jeruk disana," imbuhnya.
Kohar mengatakan, ia pertama kali mengetahui video tersebut dalam konten YouTube yang diunggah salah satu channel. "Video itu saya lihat di YouTube, channelnya Rahasia Ilahi. Katanya itu channelnya pak Rosid," pungkasnya.
Rumah Duo Lansia Kosong
Rumah tempat Imam Mahdi dan Ratu Adil dari Kutatandingan, yang beralamat di Kampung Cikeruh, Dusun Liosari, Desa Mulyasejati, Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang ternyata sudah kosong sejak satu sejak satu bulan.
Hal ini dikatakan Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Karawang, Sujana Ruswana saat dikonfirmasi pada, Rabu (30/11/2022).
Ia menuturkan, pihaknya bersama Muspika Kecamatan Ciampel telah melakukan pengecekan terhadap rumah yang diduga jadi tempat bermukimnya pria dan perempuan paruh baya yang mengaku sebagai Imam Mahdi dan Ratu Adil tersebut.
"Keberadaan mereka belum diketahui sekarang, kita ke sana tadi, cuma enggak ada siapa-siapa, rumahnya kosong," ujar Sujana kepada detikJabar.
Temuan Poster Misterius
Di rumah duo lansia itu, ditemukan beberapa poster serta tulisan, dan baju-baju bekas yang ditinggalkan penghuninya. "Di rumah itu hanya ada ranjang tempat tidur, baju-baju bekas, serta beberapa tulisan poster di dinding rumah tersebut," kata dia.
Seorang pria yang mengaku dalam video tersebut, kata Sujana, merupakan warga Kampung Cibeureum, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Purwakarta, yang diketahui bernama Rosid.
"Itu yang mengaku Imam Mahdi pak Rosid, di sana ada semacam poster seperti bendera yang bertuliskan Kerajaan Ratu Adil Imam Mahdi Republik Kutatandingan Dunia Jawa Barat," ungkapnya.
Diketahui, saat ini pihaknya masih mencari informasi lebih lanjut mengenai kedua orang yang diduga menjadi Imam Mahdi dan Ratu Adil dalam video tersebut.
Tidak Ditemukan Aktivitas Mencurigakan
Dikonfirmasi terpisah, Ketua RT setempat Kohar menuturkan, selama kedua orang yang mengaku Imam Mahdi dan Ratu Adil tersebut tinggal disana, ia belum pernah mengetahui ada aktivitas mencurigakan di rumah tersebut.
"Selama hampir lima tahun, nggak ada aktivitas di sana, seperti kumpul-kumpul jemaah itu juga nggak ada saya belum pernah lihat," kata Kohar.
Ia mengaku, juga baru mengetahui jika dalam rumah tersebut banyak gambar-gambar atau poster bertuliskan Saung Agung Kerajaan Ratu Adil Imam Mahdi Republik Kutatandingan Dunia Jawa Barat.
"Tadi kan sempat kesana, bersama Muspika dan para tokoh, ternyata banyak poster-poster dan tulisan itu. Ada benderanya juga," ucapnya.
Dalam rumah tersebut juga terdapat gambar atau poster, berbentuk sketsa bangunan dan pohon kelapa disertai beberapa simbol.
"Ada gambar bangunan juga, banyak simbol-simbol, seperti ada gambar pesawat helikopter," kata Kohar.