Imbas Gempa, UAS Siswa SMA, SMK, dan SLB di Cianjur Diundur

Imbas Gempa, UAS Siswa SMA, SMK, dan SLB di Cianjur Diundur

Rifat Alhamidi - detikJabar
Rabu, 30 Nov 2022 10:40 WIB
Gempa bumi berkekuatan M 5,6 mengakibatkan 142 bangunan sekolah rusak di Cianjur, Jawa Barat. Salah satu bangunan sekolah yang rusak adalah SMPN 5 Cianjur di Desa Nagrak.
SMPN 5 Cianjur Rusak Parah Akibat Gempa dan mengakibatkan aktivitas belajar-mengajar terganggu. (Foto: Pradita Utama)
Bandung -

Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat mengundur pelaksanaan ujian akhir semester (UAS) bagi siswa SMA, SMK dan SLB di Cianjur, usai puluhan sekolah hancur diguncang gempa M 5,6.

Kepala Disdik Jabar Dedi Supandi mengatakan awalnya UAS akan digelar serentak di Jawa Barat pada 5-17 Desember 2022. Namun, karena Cianjur luluh-lantak diguncang gempa sehingga mengganggu aktivitas sekolah.

"Khusus untuk Cianjur, UAS-nya kita mundurkan. Kita undur pelaksanaan ujiannya dimulai tanggal 9 Januari 2023," ucap Dedi saat dihubungi detikJabar, Rabu (30/11/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengacu pada kalender akademik Disdik Jabar, seharusnya aktivitas SMA, SMK, dan SLB sudah libur pada 25 Desember 2022 hingga 6 Januari 2023. Siswa nantinya masuk sekolah kembali pada 9 Januari 2023. Khusus untuk Cianjur, UAS akan digelar pada saat siswa masuk kembali ke sekolah tahun depan.

"KBM-nya juga akan terus berjalan, ada beberapa pilihan KBM yang pilihannya saya serahkan ke satuan pendidikan di Cianjur. Jadi ada yang daring full, hybrid, ada yang bagi sif pagi dan siang karena kondisi sekolahnya hancur. Terus ada juga yang melakukan pembelajaran darurat," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Menurut Dedi, akibat gempa Cianjur, sebanyak 88 sekolah dengan 435 ruangan mengalami kerusakan. Ia sudah memberi arahan ke satuan pendidikan supaya pembelajaran bisa dilakukan dengan tidak menitikberatkan kepada siswa di Cianjur.

"Itu pasti, sudah kita sampaikan. Karena sambil berjalan ada trauma healing juga dilakukan di lokasi-lokasi pengungsian. Intinya kondisi itu diserahkan ke satuan pendidikan," kata Dedi.

(ral/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads