8 Senjata Kimia Paling Mematikan di Dunia dan Dampaknya

8 Senjata Kimia Paling Mematikan di Dunia dan Dampaknya

Tya Eka Yulianti - detikJabar
Selasa, 29 Nov 2022 16:25 WIB
Iraqi forces were attacked with chemical weapons during an operation aimed at recapturing the city of Mosul from IS (AFP Photo/AHMAD AL-RUBAYE)
Ilustrasi serangan senjata kimia (Foto: AFP Photo/AHMAD AL-RUBAYE)
Bandung -

Senjata kimia kerap digunakan dalam sejumlah peperangan di dunia. Dalam sejarah, tercatat sejumlah peperangan antar negara yang terjadi, termasuk perang dunia I dan II. Dalam peperangan ini, jenis senjata yang digunakan bukan hanya berupa bahan peladak seperti bom, meriam atau nuklir.

Penggunaan senjata kimia menjadi salah satu cara atau taktik untuk melumpuhkan musuh dengan menggunakan senyawa kimia. Senjata kimia adalah senjata dengan menggunakan bahan kimia berupa zat kimia beracun yang digunakan untuk membunuh melumpuhkan atau melukai musuh.

Dampak dari senjata kimia ini berbeda dengan senjata api dan nuklir yang dampaknya meledakkan. Senjata kimia juga disebut sebagai pemusnah massal (weapon of mass destruction) karena efeknya yang jauh lebih mematikan dibandingkan dengan senjata konvensional. Senjata kimia bisa lebih mudah tersebar luas dan efek mematikan ke banyak orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk memperingati para korban dari senjata kimia itu, setiap tanggal 30 November diperingati Hari Peringatan untuk Korban Perang Kimia atau Day of Remembrance for all Victims Chemical Warfare.

Dilansir situs United Nations, Hari Peringatan untuk Korban Perang Kimia tiap 30 November ini ditetapkan dalam konferensi negara-negara pihak Konvensi Senjata Kimia di Den Haag Belanda pada 8-19 April 2013. Konferensi itu mengadopsi konsensus sebuah deklarasi politik yang menegaskan larangan terhadap senjata kimia.

ADVERTISEMENT

Hari peringatan untuk korban perang kimia ini untuk memberikan penghormatan kepada para korban perang kimia. Peringatan ini juga untuk menegaskan kembali komitmen Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) untuk menghilangkan ancaman senjata kimia demi perdamaian. keamanan, dan multilateralisme.

Dirangkum dari berbagai sumber yakni dari channel youtube Bicara Indonesia dan detikNews, ternyata ada banyak senjata kimia yang tercatat pernah dibuat dan digunakan.

Berikut ini 8 senjata kimia paling mematikan di dunia dan dampaknya bagi manusia.

1. Senjata Kimia VX

VX adalah senyawa kimia sintetis yang tergolong ke organosfosfat. Ini merupakan racun kontak yang menurunkan enzim kolinesterase dan bekerja sebagai racun saraf seperti halnya racun yang termasuk golongan karbamat.

Senyawa ini berupa cairan tidak berwarna dan tidak berbau yang memiliki efek mematikan meski dosis kecil. Hanya dengan 10 mg senyawa VX cukup untuk membunuh seseorang yang melakukan kontak dengan kulit hanya dalam waktu 15 menit. Sementara melalui pernapasan dibutuhkan 30-50 gr senyawa VX dalam penggunaannya.

Dalam senjata kimia, VX ini bisa mempengaruhi sistem saraf dan otot tubuh. Menimbulkan gejala kelumpuhan dan kematian karena lumpuhnya otot pernapasan. Senyawa ini ditemukan pertama kali ditemukan pada 1950an senyawa ini beberapa kali pernah ditemukan dalam aksi pembunuhan dan peperangan.

Kim Jong-Nam, saudara tiri pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-Un mengalami kerusakan organ yang luas setelah diserang dengan racun mematikan VX.

Produksi dan penyimpanan VX melebihi 100 gram (3,53 oz) per tahun dilarang oleh Konvensi Senjata Kimia 1993. Pengecualian hanya untuk "keperluan penelitian, medis, atau, farmasi di luar fasilitas skala kecil tunggal, jumlah yang diperbolehkan tidak melebihi 10 kilogram per tahun per fasilitas".

2. Senyawa Kimia Sarin

Sarin adalah senyawa organosfosfat yang beracun. Penggunaannya sebagai senjata kimia memiliki kemiripan dengan senyawa VX. Keduanya mempengaruhi sistem saraf dan otot dengan efek melumpuhkan. Dosis ringan Sarin bisa sangat mematikan. Jika terkena Sarin dan tak segera ditangani bisa mematikan dan mengakibatkan kerusakan saraf permanen.

Senyawa ini ditemukan tahun 1938 oleh kelompok ilmuan di IG Farben, perusahaan bahan kimia di Jerman. Dalam sejarah penggunaan gas sarin, terbukti senyawa ini menghasilkan dampak yang mematikan secara masal dalam waktu yang singkat. Gas ini pernah digunakan dalam peperangan misalnya dalam perang Iran dan Irak maupun di wilayah kota di Syria.

3. Gas Mustard

Meski namanya sama dengan saus mustard yang digunakan untuk toping makanan namun ini adalah senyawa kimia beracun yang sitotoksik atau suatu senyawa kimia yang mampu merusak sel tubuh. Dalam suhu ruangan senyawa ini berwarna kuning kecoklatan serta memiliki bau yang mirip dengan tanaman mustard. Gas mustard sendiri berbentuk cairan yang mudah menguap.

Kontak dengan senyawa kimia beracun ini dapat menyebabkan luka bakar yang parah. dalam dosis yang tinggi menyebabkan gatal dan iritasi kulit, penggunaan senyawa ini lazim digunakan sebagai senjata kimia dalam Perang Dunia I.

Kemudian dilarang penggunaannya oleh Protokol Jenewa pada tahun 1925. Gas mustard juga dikenal sebagai sulfur mustard. Gas mustard ada dalam salah satu daftar pada Konvensi Senjata Kimia tahun 1993 yang dilarang dalam hal produksi, penggunaan, penjualan, atau penimbunannya.

4. Senjata Kimia Fosgen

Fosgen adalah sejenis senyawa kimia beracun dengan formula COCl2. Senyawa ini berupa gas yang tidak berwarna dan berkonsentrasi rendah. Selain itu senyawa ini dapat dikenali melalui bau yang khas, mirip dengan bau jerami atau rumput. Fosgen ini diciptakan karena ada keperluan senjata kimia gas beracun yang tidak dapat dikenali dari warnanya.

Pertama kali ditemukan oleh kelompok ilmuwan yang diketuai Victor Grignad. Senyawa ini pertama kali digunakan sebagai senjata kimia dalam Perang Dunia I. Penggunaan fosgen sebagai senjata kimia memakan korban dalam jumlah besar yakni 85 ribu nyawa.

Selain pada Perang Dunia I, Fosgen juga digunakan sebagai senjata kimia dalam perang antara Tiongkok dan Korea yang kedua. Senjata kimia Fosgen diproduksi unit 731, sebuah unit research dan development Jepang untuk pengembangan senjata biologi.

5. Novichock

Serangkaian senjata kimia berupa senjata kimia biner yang dikembangkan Uni Soviet dan Rusia pada 1971 - 1993. Senjata kimia biner adalah senjata kimia yang terdiri atas 2 bahan baku zat kimia. Jika 2 zat kimia digabungkan maka akan menghasilkan zat kimia yang mematikan yang dapat digunakan sebagai senjata kimia.

Menurut para ilmuan yang mengembangkan di Rusia, ini paling mematikan yang pernah ada. Novichok merupakan racun Rusia yang sangat berbahaya bagi saraf. Mereka mengklaim Novichock 5-8 kali lebih mematikan dibandingkan VX.

Gejala dari senjata Novishock sangat mematikan. Hanya beberapa menit kontak, efeknya langsung dirasakan korban yang akan menyebabkan kerusakan pada sistem sarah tubuh, mata memutih karena penyempitan pupil, kejang, koma hingga kematian.

Meski tidak pernah dipakai dalam peperangan namun beberapa kasus pernah melibatkan Novichock pernah ditemukan. Misalnya percobaan pembunuhan Sergei dan Yulia Skripal di Inggris tahun 2018.

Sergei adalah agen rahasia Rusia yang bekerja sebagai agen ganda bagi badan intelejen Inggris. Setelah menjalani perawatan intensif, mereka selamat dari serangan mematikan ini. Dari hasil investigasi, ini merupakan senyawa dengan dari senjata kimia novichock.

6. Agent Orange

Agent Orange adalah senjata kimia campuran antara zat penggugur daun dan herbisida yang diproduksi perusahaan AS. Zat ini mengandung zat dioksin yang berbahaya. Residu zat ini pada manusia bisa menyebabkan tumor, kanker, bayi lahir cacat, ruam kulit hingga gejala psikologis.
Tentara AS menggunakan zat ini saat perang Vietnam tahun 1961-1971. Zat ini disemprotkan di udara oleh tentara AS di hutan-hutan lebat Vietnam, yang bertujuan membuka hutan tempat tentara Vietkong bersembunyi sekaligus mengurangi tanaman yang menjadi logistik tentara Vietkong. Selama 10 tahun, AS menyemprotkan 19 juta galon agent orange di lebih dari jutaan hektar lahan di Vietnam.

Hasilnya, Vietnam memperkirakan 400 ribu orang tewas karena Agent Orange dan 500 ribu bayi lahir cacat baik fisik maupun mental karena orang tuanya terpapar Agent Orange, demikian dilansir Investvine pada 22 Agustus 2013 lalu.

7. Agent 15

Agent 15 atau dikenal dengan nama BZ atau Buzz yang memiliki nama kimia 3-quinuklidinil benzilat adalah gas saraf yang kuat. Untuk melumpuhkan total musuh, cukup dipakai Agent 15 dalam jumlah kecil.

Gas ini tidak berbau dan bisa bekerja dalam saluran pernafasan begitu terhirup. Gas ini juga bisa masuk melalui kulit dan saluran pencernaan. Begitu terpapar, dalam 1 jam gejala gas ini akan tampak seperti linglung, gemetar, pingsan hingga koma yang bisa berlangsung selama 2 hari.

Penggunaan Agent 15 diduga digunakan dalam konflik Bosnia tahun 1995. Gas ini juga dituduhkan sejumlah Diplomat AS digunakan pemerintah Suriah terhadap tentara pemberontak kendati belum dikonfirmasikan.

8. Gas Klorin

Gas Klorin adalah senjata kimia yang dalam sejarah perang sudah digunakan selama 100 tahun. Saat Perang Dunia I, gas klorin yang juga diketahui sebagai bertolit, digunakan tentara Jerman saat perang di Belgia.

Klorin bisa ditekan dan didinginkan menjadi cair, kemudian gampang dikapalkan dan disimpan dalam tangki. Saat dilepaskan ke lingkungan, klorin bisa menyebar di tanah dan udara dengan cepat karena itulah zat ini menjadi senjata kimia untuk perang dan teroris.

Walaupun zat ini sekarang sudah jarang digunakan karena ada zat yang lebih mematikan, klorin mudah untuk diproduksi dan disamarkan sejak zat ini, juga digunakan bagi kepentingan sipil untuk sanitasi air. Tahun 2007, bom gas klorin pernah digunakan untuk membunuh lusinan warga dalam perang Irak.




(tya/tey)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads