Penampakan tak biasa terlihat di Jalan Veteran, tepatnya di depan Gedung Juang 45, Kota Sukabumi. Beberapa pria terlihat menggunakan pakaian adat khas lengser Sunda.
Diketahui, dalam budaya Sunda, Ki Lengser memiliki arti seorang utusan dari kerajaan yang ditugaskan untuk menyapa rakyatnya. Di dalam sistem kerajaan, Ki Lengser mempunyai kedudukan yang tinggi sebagai penasihat sekaligus pendamping raja.
Biasanya Ki Lengser diperankan oleh seorang laki-laki tua atau biasa disebut abah. Dia juga ditemani oleh seorang wanita yang disebut Ambu. Tradisi Lengser ini diterapkan secara turun temurun dan digunakan dalam berbagai acara misalnya seperti mapag penganten, khitanan, peresmian, kedatangan pejabat dan lain-lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kali ini, Komunitas Lengser Ambu Sukabumi (Klasmi), Komunitas Forum Film Sukabumi serta Komunitas Soeraoeng Komedi menggelar penggalangan donasi bagi korban gempa bumi di Kabupaten Cianjur. Cara mereka terbilang unik karena menggunakan kostum Lengser lengkap dengan musik khasnya.
![]() |
Kehadiran mereka di jalanan menarik perhatian pengguna kendaraan. Pasalnya pakaian dan dandanan mereka unik dan tak biasa. Ada yang menggunakan pakaian pangsi dan ada yang memakai kebaya biru lengkap dengan aksesoris-aksesoris nyentrik.
Ketua Penyelenggara Yudi Onyeh mengatakan, aksi galang donasi ini sudah dilakukan sejak lima hari yang lalu, sebagai bentuk kepedulian dan kemanusiaan mereka atas bencana yang melanda Kabupaten Cianjur.
"Kita selalu siap dari teman-teman komunitas Sukabumi. Dari berbagai komunitas, kita satukan namanya Komunitas Gedung Juang yang berisi para seniman yang ada di Kota Sukabumi," kata Yudi kepada detikJabar, Minggu (27/11/2022).
Lebih lanjut, tak hanya peristiwa di Cianjur, kegiatan galang donasi juga mereka lakukan pada momen-momen lain seperti bencana Lombok dan Pandeglang beberapa waktu lalu. Pada kali ini, mereka mengkhususkan penggalangan donasi bagi korban gempa bumi di Cianjur karena lokasinya yang berdekatan dengan Kota Sukabumi.
"Titik kita selalu di sini, karena sudah terpanggil denga titik Gedung Juang. Teman-teman ini selalu berganti kostum, mereka sebenarnya punya banyak pekerjaan di Sabtu-Minggu tetapi ada menyempatkan waktu dan berganti-ganti kostum," ujarnya.
Selain menggalang donasi, tujuan mereka menggunakan kostum Lengser ini juga sekaligus memperkenalkan budaya Sunda kepada masyarakat.
"Ini sudah menjadi kebiasaan atau ciri khas. Ini kostumnya ambu dan abah, mereka tergolong dari teman-teman Klasmi. Ini loh lengser itu selalu eksis dimana pun berada, tapi dalam tanda kutip tidak hanya sekedar mencari uang, sosialnya juva ada. Mereka tidak diberi imbalan apapun, paling kita makan bersama (ngaliwet)," ungkapnya.
![]() |
Sejauh ini, kata dia, respons masyarakat sangat baik terhadap aksi galang donasi. Bahkan, mereka menerima donasi dari warga Sukabumi yang bekerja di Arab Saudi karena melihat kegiatan ini di media sosial.
"Respons masyarakat alhamdulillah antusias banget, saya juga bingung tiba-tiba datang baju, beras. Sampai terakhir itu ada yang transfer dari Saudi Arabia," tambahnya.
Saat ini donasi yang terkumpul sekitar Rp 9 juta lebih. Rencananya, mereka akan menyalurkan donasi tersebut pada Senin (28/11/2022) di daerah yang terdampak gempa.
"Tapi kalau di sana masih perlu bantuan, kita pasti turun lagi," tutupnya.
(tey/tey)