Warga korban gempa Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dan relawan gotong royong membangun masjid darurat. Mereka saling membantu membuat tempat fasilitas ibadah di tempat pengungsian. Warga RW 03 Kampung Gasol Satu Kecamatan Cugenang, Cianjur, bersama mahasiswa Universitas Pakuan Bogor tengah sibuk mendirikan masjid darurat. Mereka mengumpulkan potongan bambu untuk dijadikan sebagai tiang penyangga masjid.
Terpal disiapkan sebagai atap dan alas masjid. Warga lainnya membersihkan karpet masjid yang bakal digunakan. Saat detikJabar mengunjungi lokasi, warga baru memasang tiang-tiang penyangga. "Sebenarnya sudah dari kemarin, dibantu sama teman-teman mahasiswa dari Bogor. Karena kemarin salat Jumat di sini, jadi dijadikan sebagai masjid darurat," ucap Eka Sadili (45) warga Kampung Gasol Satu, Sabtu (26/11/2022).
Eka mengaku terbantu dengan adanya relawan dari mahasiswa. Beberapa fasilitas pendukung lainnya, seperti MCK dan tempat pengungsian juga dibantu mahasiswa dalam proses pembangunannya. "Kita gunakan terpal dari bantuan. Kalau bambu kita ambil dari. Dekat posko pengungsian," kata Eka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eka mengatakan, warga dan relawan harus saling berjabat. Saling menguatkan untuk membantu Cianjur agar kembali pulih. "Masjid kampung sini sudah rusak karena gempa. Kita tidak mau ambil risiko. Terpenting hari ini adalah saling membantu, apapun itu," ucap Eka.
Sementara itu, Iksan mahasiswa semester sembilan Universitas Pakuan Bogor mengaku sudah tiga hari berada di Cianjur. Selama di Cianjur, rombongannya turut membantu mendirikan tenda pengungsian dan MCK. "Kita bantu angkut logistik. Bantu mereka yang membutuhkan. Ini posko untuk tempat tidur, logistik di atas. Jadi kita bantu untuk mengambilnya juga," kata Iksan.
Iksan tergerak untuk datang ke Cianjur karena rasa kemanusiaan. Gempa dahsyat di Cianjur itu mengguncang juga rasa kemanusiaannya. "Ini soal kemanusiaan. Kita lakukan semampunya," ucap Iksan.
(sud/iqk)