Gempa dengan Magnitudo (M) 5,6 mengguncang Cianjur pada Senin (21/11/2022). Siang yang biasanya ramai, berubah menjadi teriakan histeris dan kepanikan di salah satu titik bencana longsor pasca gempa di Jalan Raya Cianjur-Puncak atau wilayah Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur.
Tebing setinggi kurang lebih 20 meter longsor, sejumlah warung yang berada di kanan kiri jalan tertimbun dan terseret material tanah. Belum diketahui pasti berapa jumlah korban di kawasan tersebut, diketahui jam-jam saat gempa terjadi lokasi itu kerap ramai pengunjung.
"Dulu di lokasi itu ada Cafe Ar'Seven ada barista juga di situ. Kalau jam-jam terjadinya gempa kan sekitar 13.21 WIB, itu biasanya saat-saatnya ramai banyak pengunjung. Kendaraan di depan cafe itu kan halaman (parkir) luas," kata Medi, warga di sekitar lokasi kepada detikJabar, Jumat (25/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut gambaran Medi, ada dua Barista yang bekerja di cafe tersebut ditambah beberapa pegawai yang melayani tamu cafe.
"Baristanya ramah-ramah, cafenya juga nyaman ya karena posisinya di tepi jurang ada pemandangan yang hamparan pepohonan hijau, saya langganan di tempat itu, memang di depan cafe itu ada warung-warung lain, bukit itu memang langganan longsor," tuturnya.
Hingga kini, belum diketahui secara pasti ada berapa banyak korban tertimbun di kawasan itu. Belum ada keterangan pasti yang merujuk kepada jumlah korban. Sejauh ini, hanya korban selamat yang bisa menjelaskan jumlah korban, itupun hanya sebatas dari pihak keluarga atau kenalannya.
Salah satu penyintas bencana, Yadi (36) kehilangan ibu dan adiknya yang saat kejadian berada di dalam warung. Kondisi panik saat itu membuat Yadi hanya fokus kepada keluarganya.
"Seingat saya memang ada orang lain di lokasi ini di warung lain, hanya karena kondisi masih panik waktu kejadian saya hanya fokus kepada ibu dan adik saya," tuturnya kepada detikJabar beberapa waktu lalu.
Jumlah hitungan pasti lainnya adalah kondisi korban di dalam mobil. Sudah dipastikan ada 8 orang korban terdiri dari 1 laki-laki, 1 anak dan 6 perempuan. Itumpun masih menjadi tanda tanya karena ada beberapa mobil lain berupa 1 Avanza hitan yang ringsek dan angkot yang juga sudah tidak berbentuk.
Kondisi sebelum dan sesudah longsor memang sangat ekstrim, sejumlah cafe dan warung termasuk Ar'Seven masih berdiri kokoh. Halaman parkir juga terlihat luas. Hingga kini yang masih bertahan itu adalah bangunan Restoran Sate Shinta, meski retak bangunan itu masih bertahan sementara kanan dan kirinya longsor.
(sya/yum)