Curah hujan tinggi disertai angin kencang mengguyur Kabupaten Pangandaran sejak Jumat (25/11/2022) sore. Akibatnya beberapa pohon tumbang dan tanah longsor.
Anggota Tagana Pangandaran Kusnadi mengatakan tanah longsor terjadi di Dusun Sentul, Desa Sukanagara, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran. Satu rumah warga tertimbun tanah akibat peristiwa ini.
"Tanah longsor terjadi sekitar pukul 06.00 WIB menimpa sebagian rumah warga bagian belakang," kata Kusnadi kepada detikJabar, Jumat (25/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan tanah longsor disebabkan di tanah belakang rumah terdapat bukit setinggi 15 meter memiliki kontur yang labil.
"Akibat merosotnya tanah bukit tersebut rumah milik Syamsu (42) mengalami kerusakan parah. Sehingga rumah tidak bisa digunakan," ucapnya.
Kusnadi mengatakan tidak ada korban jiwa akibat longsor tersebut. Penghuni rumah yang totalnya 4 orang bisa menyelamatkan diri. "(Penghuni rumah) suami-istri dan dua anak. Total kerugian dari kejadian itu ditaksir mencapai Rp 20 juta," jelasnya.
Menurutnya dari pihak instansi atau masyarakat belum ada upaya yang bisa dilakukan karena kontur tanah masih labil. "Hasil analisa yang kami lihat dikhawatirkan akan longsor kembali," jelasnya.
Sementara saat ini pihak keluarga membutuhkan tenda darurat, logistik dan kasur. "Kemudian kami masih menunggu alat berat untuk membersihkan area longsoran tanah," tutur Kusnadi.
Pemilik rumah, Syamsu mengatakan, saat kejadian longsor ia dan keluarganya kebetulan berada di depan rumah. "Kan kejadiannya pagi, jadi sudah tidak ada yang berada di kamar, semua sudah beraktivitas," ucapnya.
Menurutnya semula longsoran tanah tidak menandakan getaran apapun. Tetapi Syamsu mengaku mendengar suara 'krak' dari belakang rumah. "Sewaktu keluar (rumah) reruntuhan tanah menghantam bagian rumah, (saya) kemudian memberitahu istri yang berada di tengah rumah. Sempat panik karena tinggi bukit lumayan tinggi," paparnya.
Syamsu mengaku beruntung karena anggota keluarganya saat longsor sudah berada di luar. Tapi barang-barang di dalam rumah tak bisa diselamatkan. "Perabot rumah dan isiannya tertimbun tanah, ya pada rusak," ucapnya.
Kemudian ia memanggil tetangga untuk membersihkan area yang bisa dibersihkan sembari membawa barang yang bisa diselamatkan. "Namun karena kondisi tanah sangat berpotensi terjadi longsoran, maka kami menunggu alat berat. Sudah laporan ke pihak Tagana untuk dibantu melaporkan bantuan alat berat," pungkas Kusnadi.
(orb/orb)