Asep BM, tokoh masyarakat Desa Cikangkareng, mengatakan jika gempa yang berpusat di wilayah Kecamatan Cugenang terasa hingga Cianjur selatan, termasuk Desa Cikangkareng tempat Batu iuh berada.
"Gempa terasa, cukup kencang. Tapi Batu Iuh aman. Masih berdiri kokoh, tidak bergeser sedikitpun dari tempatnya," kata Asep, Jumat (25/11/2022).
Menurutnya Batu Iuh pernah diguncang dengan gempa yang kekuatannya lebih besar, yakni 7,3 Skala Richter pada 2009. Gempa tersebut memporak-porandakan Desa Cikangkareng dan beberapa wilayah di Cianjur selatan, namun tidak dengan Batu Iuh.
"Berarti sudah dua kali diguncang gempa hebat. Bahkan pada 2009 itu kekuatan gempanya lebih besar dan berpusat di wilayah selatan. Tetapi baik pasca gempa 2009 dan gempa kemarin, Batu Iuh tetap kokoh," jelasnya.
![]() |
Kepala Desa Cikangkareng Epi Hakim, mengatakan meski getaran gempa terasa hingga Cikangkareng, tidak ada rumah yang rusak.
"Rumah warga aman, tidak ada yang rusak, baik sedang ataupun ringan. Khusus Batu Iuh, tetap kokoh. Rumah di samping batu iuh juga tidak mengalami kerusakan sedikitpun," kata dia.
Sekadar diketahui, Batu Iuh adalah batu raksasa yang kokoh berdiri di pinggir jalan di Desa Cikangkareng, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Cianjur yang sempat viral. Pasalnya meski hanya menempel di atas permukaan tanah, batu yang dikenal batu ini tak pernah bergeser, bahkan di kala gempa dahsyat mengguncang Cianjur 2009 lalu.
Tak ada yang mengetahui persis kapan dan bagaimana batu berdiameter lebih kurang 15 meter itu bisa kokoh berdiri. Aneh namun nyata, tak ada pondasi yang mengikat, Batu itu hanya menempel pada tanah dan batu datar yang berukuran besar juga di bawahnya.
Batu itu konon sudah ada sejak kawasan tersebut masih hutan dan belum ada pemukiman penduduk. Bahkan lantaran Batu tersebut, kampung yang menjadi lokasi keberadaan Batu itu dinamai Kampung Batu Iuh atau Batu Teduh. (orb/orb)