.webp)
Tenda darurat di area tempat parkir RSUD Sayang, Kabupaten Cianjur kini kian sepi. Penyintas gempa Cianjur yang memenuhi tenda sejak kejadian Senin (21/11/2022) kini sudah banyak yang dipulangkan dan dirujuk ke rumah sakit lain.
Tak lagi nampak kesibukan tim medis, relawan, hilir mudik ambulans dengan suara sirine nyaringnya yang membawa korban menuju maupun keluar dari RSUD Sayang.
Pada Rabu (23/11/2022) malam, bisa dihitung jari penyintas gempa yang masih dirawat di tenda. Bukan tanpa alasan, gempa susulan yang masih kerap terjadi membuat bangunan rumah sakit rawan ditempati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi tenda yang sepi, makin terasa sunyi dengan suasana dingin yang menerpa. Hujan sejak siang membuat suhu di luar ruangan terasa lebih dingin dibanding hari biasanya.
Seperti diungkapkan Adia, salah seorang keluarga korban penyintas gempa yang masih dirawat. Suasana malam hari ini terasa lebih tenang dan senyap karena cuma sedikit orang yang dirawat dan tak banyak lalu lalang
"Sekarang tinggal beberapa orang saja, termasuk orangtua saya. Sepertinya besok sudah boleh pulang," ujar Adia saat ditemui di RSUD Sayang.
Adia menunggui orangtuanya dengan bersama sang adik. Ia melengkapi diri dengan jaket dan sarung agar tak terlalu terasa dinginnya.
"Hampir sama seperti kemarin dinginnya, kalau kemarin dingin karena anginnya kencang, kalau sekarang karena habis hujan. Kasihan sebetulnya, jadi orangtua pakai selimut dobel, kalau saya pakai jaket," kata Adia.
Tenaga medis RSUD Sayang, M Jafar Sidik mengatakan jumlah pasien yang ditangani sehari pascakejadian jauh berkurang dibandung saat malam setelah gempa mengguncang.
"Untuk kondisi saat ini sisa sedikit, karena sudah banyak yang pulang terus dirujuk ke rumah sakit lain. Ada yang ke Bandung, Cimahi, sama Sukabumi," kata Jafar.
(yum/yum)
