Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat hingga hari ini, Selasa (22/11/2022) ada 136 gempa susulan dengan Magnitudo terbesar 4,2 dan terkecil 1,2. Gempa susulan itu berasal dari gempa bumi Kabupaten Cianjur pada Senin (21/11/2022) kemarin.
Menanggapi gempa susulan tersebut, BMKG menerjunkan tim untuk melakukan proses analisis terhadap jenis tanah. Pemantauan itu dilakukan di beberapa titik, salah satunya di Desa Gintung, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur.
Kepala Stasiun Geofisikan Bandung Teguh Rahayu mengatakan, untuk mengetahui jenis tanah, petugas BMKG melakukan proses analisis menggunakan metode Multichannel Analysis Surface Waves (MASW).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk mengetahui kelas jenis tanah," kata Teguh Rahayu ketika ditemui awak media.
Dia menjelaskan, metode itu dilakukan dengan cara memasang alat yang Geophone sebanyak 24 buah dengan jarak antar geophone dua meter. Nantinya, jenis tanah di lokasi yang terus menerus terjadi gempa susulan akan diketahui.
"Akan diketahui jenis tanah ke bawah untuk kedalaman sampai rata-rata 30 meter jadi nanti akan tahu dia tanah lunak, sedang, keras atau batuan," ujarnya.
![]() |
Kegiatan analisis ini bakal dilakukan di daerah yang dinilai sering terjadi gempa susulan serta terkena dampak paling parah. Sebagaimana diketahui, Kecamatan Cugenang menjadi wilayah episentrum dampak gempa bumi di Cianjur.
"Ini masih berlangsung, baru satu. Di tempat daerah yang rusak parah," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, gempa susulan diprediksi terus terjadi. Akan tetapi, BMKG menjelaskan jika getaran gempa susulan akan lebih kecil dan melemah.
Ketua BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan, guncangan gempa itu diduga bersumber dari Sesar Cimandiri dan Sesar Padalarang. Pihaknya menyebut akan melakukan pengukuran untuk memastikan penyebab gempa.
"Jadi diduga bagian dari sistem sesar Cimandiri. Itu masih dugaan, kami masih akan terus melakukan monitoring pengukuran di lapangan. Atau bisa dimungkinkan juga dari Sesar Padalarang, jadi antara dua itu," kata Dwikorita.
(orb/orb)