Dahsyatnya Gempa Cianjur, Rumah Warga Dibuat Rata dengan Tanah

Visual 360

Dahsyatnya Gempa Cianjur, Rumah Warga Dibuat Rata dengan Tanah

Whisnu Pradana - detikJabar
Selasa, 22 Nov 2022 14:55 WIB
Cianjur -

Sebuah rumah di Kampung Kadudampit, Desa Rancagoong, Kecamatan Cilaku, rata dengan tanah usai digoyang gempa 5,6 magnitudo yang terjadi pada Senin (21/11/2022) siang.

Tak ada sisa-sisa kokohnya bangunan milik warga kampung tersebut kala masih berdiri. Yang tersisa hanya kayu-kayu penopang suhunan yang tak lagi beraturan.

Di bagian belakangnya, masih terdapat sebuah mobil pikap tua yang menjadi saksi bisu betapa dahsyatnya dampak yang ditimbulkan dari gempa yang menurut BMKG tak terlalu besar kekuatannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dapur, ruang tengah, teras, kamar, semua tak lagi berbentuk. Entah apa yang tersimpan di dalamnya mengingat guncangan gempa yang berlangsung kurang dari sepuluh detik itu tetiba merobohkan bangunan.

Di sebelah bangunan itu, ada rumah warga lainnya yang mengalami nasib serupa. Tembok rumahnya ambruk, beruntung rumah itu masih berdiri namun tak bisa ditinggali sementara waktu.

ADVERTISEMENT
Rumah Rata dengan Tanah Dampak Gempa CianjurRumah rata dengan tanah dampak gempa di Cianjur. (Foto: Whisnu Pradana/detikJabar)

Pemiliknya pun tak tahu kemana, yang jelas menurut warga mereka mengungsi. Hal itu diungkapkan pengurus pondok pesantren Nurul Hidayah Al-l Khodijiyyah yang berada satu kompleks dengan rumah tersebut.

"Ini rumah punya warga, tapi kurang tahu siapa namanya. Tetangga pesantren Nurul Hidayah. Iya hancur karena gempa kemarin," ungkap Saeful Rusdi kepada detikJabar, Selasa (22/11/2022).

Menurut Saeful ada seorang yang meninggal akibat ambruknya rumah tersebut. Proses evakuasi dilakukan sejak sore hari dan korban baru ditemukan malam hari.

"Ada satu yang meninggal tapi tidak tahu siapa, jadi tertimbun reruntuhan. Evakuasi sampai jam 12 malam, setelah itu baru ditemukan. Dari santri juga ada yang membantu," kata Saeful.

Saeful juga menjadi saksi betapa mencekamnya momen saat gempa mengguncang. Kala itu ia sedang mengaji dengan santri lain di dalam ruas kelas pondok pesantren.

"Ya panik setelah tahu ada gempa, terus kita keluar ruang kelas semua. Alhamdulillah kalau santri enggak ada yang jadi korban meninggal, hanya satu sempat tertimbun di minimarket tapi alhamdulillah selamat," kata Saeful.

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads