Hari Toilet Sedunia, Asal-usul Penemuan hingga Fakta Krisis Sanitasi

Hari Toilet Sedunia, Asal-usul Penemuan hingga Fakta Krisis Sanitasi

Bima Bagaskara - detikJabar
Sabtu, 19 Nov 2022 08:55 WIB
ilustrasi kloset
Ilustrasi toilet (Foto: thinkstock)
Bandung -

Setiap 19 November diperingati sebagai Hari Toilet Sedunia. Peringatan Hari Toilet Sedunia ini sudah ada sejak tahun 2001, bertujuan untuk mengatasi krisis sanitasi global.

Alasan ada peringatan Hari Toilet Sedunia?

Hari toilet sedunia merupakan sebuah kampanye untuk mengatasi krisis sanitasi global. Krisis sanitasi memang masih menjadi masalah klasik yang belum terselesaikan di berbagai belahan dunia.

Hari toilet sedunia lahir pertama kali saat PBB membentuk organisasi toilet dunia dan menggelar KTT toilet dunia yang disaat bersamaan lahirlah organisasi World Toilet Organization (WTO) pada 19 November 2001.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilahirkannya hari toilet sedunia memunculkan harapan agar krisis sanitasi global bisa diatasi dengan meningkatnya kesadaran manusia akan pentingnya sebuah toilet.

Di hari toilet sedunia ini punya arah untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan poin 6. Menurut situs Sustainable Development Goals 2030 Indonesia, poin 6 bertujuan untuk memastikan ketersediaan dan manajemen air bersih yang berkelanjutan dan sanitasi bagi semua pada tahun 2030.

ADVERTISEMENT

Adapun beberapa target yang hendak dicapai poin 6 adalah sebagai berikut yakni:

1. Pada tahun 2030, mencapai akses universal dan adil terhadap air minum yang aman dan terjangkau.

2. Pada tahun 2030, mencapai akses sanitasi dan kebersihan yang memadai dan merata untuk semua, dengan memberi perhatian lebih pada kebutuhan perempuan, anak perempuan dan mereka yang rentan.

3. Pada tahun 2030, meningkatkan kualitas air.

4. Pada tahun 2030, secara substansial meningkatkan efisiensi penggunaan air di semua sektor dan memastikan pasokan air tawar yang berkelanjutan.

5. Pada tahun 2030, menerapkan pengelolaan sumber daya air yang terhubung di seluruh tingkatan, termasuk melalui kerjasama lintas batas.

6. Pada tahun 2020, melindungi dan memulihkan ekosistem yang berhubungan dengan air termasuk di antaranya pegunungan, hutan, lahan basah, sungai dan danau.

Dalam laman resminya, WTO yang merupakan organisasi nirlaba global yang berkomitmen untuk meningkatkan kondisi toilet dan sanitasi di seluruh dunia.

WTO memberdayakan individu melalui pendidikan, pelatihan, dan membangun peluang pasar lokal untuk mengadvokasi fasilitas sanitasi yang bersih dan aman di komunitas mereka.

Pada 24 Juli 2013, WTO mencapai tonggak penting untuk gerakan sanitasi global ketika 122 negara mensponsori bersama resolusi PBB yang diajukan oleh pemerintah Singapura untuk menetapkan 19 November, Hari Toilet Sedunia sebagai hari resmi PBB.

Kapan Toilet Ditemukan?

Dilansir dari berbagai sumber, tahun 1596 dikabarkan menjadi tahun ditemukannya toilet oleh Sir John Harington. Saat itu ia menemukan sebuah kloset bilas yang telah menggunakan penampung tinja dan tangki air namun masih berbau tak sedap.

Kemudian pada 1775, Alexander Cummings menemukan kloset bilas yang diklaim tidak menimbulkan bau. Sebuah saluran pembuangan berbentuk huruf S dipasang pada kloset bilas tersebut. Dengan bentuk itu, air akan menghalangi keluarnya bau tak sedap.

Di tahun 1889, Bostell juga membuat kloset bilas yang disebut Wash Down dan mirip seperti yang ada pada zaman sekarang.

Fakta Krisis Sanitasi

Hari toilet sedunia punya kepentingan untuk mengkampanyekan pengentasan krisis sanitasi. Berdasarkan data WTO ada beberapa fakta mengenai krisis sanitasi global, yakni sebagai berikut:

  • Anak-Anak

Sekitar 297.000 anak balita meninggal setiap tahun karena diare yang disebabkan oleh sanitasi dan kebersihan yang buruk, atau air minum yang tidak aman.

  • Pendidikan/Perempuan

Hampir sebagian sekolah di dunia tidak memiliki fasilitas cuci tangan dengan sabun dan air yang tersedia untuk siswa. Sementara itu, toilet yang aman dan bersih berkaitan dengan tingkat kehadiran anak perempuan di sekolah. Kurangnya toilet yang bersih dan aman itu membuat banyak anak perempuan kehilangan pendidikan.

  • Buang Air Besar Terbuka

Lebih dari setengah populasi global atau 4,2 miliar orang kekurangan sanitasi yang aman. Secara global, setidaknya 2 miliar orang menggunakan sumber air minum yang terkontaminasi tinja.

  • Investasi

Keuntungan investasi dalam sistem sanitasi yang memadai cukup besar. Setiap $1 yang dikeluarkan untuk sanitasi dapat menghemat $5 biaya medis dan peningkatan produktivitas.




(bba/tey)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads