Peneliti dari 7 Negara Bahas Masa Depan Ekonomi Dunia di Bandung

Peneliti dari 7 Negara Bahas Masa Depan Ekonomi Dunia di Bandung

Bima Bagaskara - detikJabar
Jumat, 18 Nov 2022 15:00 WIB
Pembukaan Garcombs 2022 di Bandung.
Pembukaan Garcombs 2022 di Bandung (Foto: Bima Bagaskara/detikJabar)
Bandung -

Ratusan akademisi dari tujuh negara terlibat dalam konferensi Internasional The Global Advance Research Conference on Management and Business Studies (Garcombs) 2022. Konferensi ini digelar oleh Prodi Doktor Ilmu Manajemen (DIM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Padjadjaran (Unpad).

Garcombs 2022 digelar secara hybrid dari Hotel Savoy Homann,Kota Bandung, Jumat (18/11/2022) dengan mengangkat tema 'Rethinking and Creating Resilience to Enhance Industry and Business Sustainability' yang diikuti ratusan akademisi dari tujuh negara seperti Indonesia, Malaysia, Vietnam dan Thailand dan lainnya.

Dalam konferensi ini, tak kurang dari 112 paper akan dibahas secara maraton selama tiga hari, terhitung mulai 17-19 November 2022. Ketua Prodi DIM FEB Unpad Yudi Azis menuturkan, persoalan ekonomi dan tantangan global ke depan jadi hal yang paling banyak dibahas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lewat konferensi itu, Azis mengharapkan lahirnya sebuah gagasan yang dapat menjadi mitigasi para pengambil kebijakan dalam menentukan keputusan ekonomi ke depan.

"Dalam kondisi yang tidak menentu dan adanya potensi resesi ekonomi yang berdampak pada industri, kami percaya masa depan membutuhkan solusi untuk meminimalisir risiko. Kami berharap kegiatan ini bisa memberikan hasil baik untuk industri yang berkelanjutan," kata Yudi.

ADVERTISEMENT

Azis mengatakan, pertemuan tersebut sangat penting lantaran hasil riset yang telah dibuat selama ini tidak lagi jadi konsumsi internal akademisi, namun juga oleh lembaga pemerintah dan masyarakat luas.

Dengan demikian, riset yang dilakukan untuk perbaikan ekonomi bisa membantu semua pihak untuk mengatasi pelemahan ekonomi akibat situasi global.

Menurutnya, tantangan yang dihadapi organisasi atau industri saat ini semakin kompleks. Ketidakpastian yang tinggi, perkembangan teknologi yang begitu pesat, perubahan lingkungan yang drastis serta pandemi hingga meningkatnya ketegangan politik menuntut organisasi harus berusaha keras agar dapat bertahan atau beroperasi.

"Solusi yang dihasilkan di harapan bisa membantu pemerintah atau industri tidak jatuh terlalu dalam, tetapi bisa menghadapinya untuk menekan potensi gejolak ekonomi ke depan," ujarnya.

Ditempat yang sama Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpad Nunuy Nur Afiah menambahkan, Garcombs 2022 adalah bentuk penjabaran atas pilar edukasi dan riset oleh perguruan tinggi dalam hal ini Unpad.

"Di mana Unpad selalu mendorong para dosen untuk terus melakukan riset. Harapannya, riset yang dihasilkan memberi dampak positif bagi masyarakat," singkat Nunuy.

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi Unpad Hendarmawan mengatakan, konferensi ini sangat tepat di tengah kondisi ekonomi dunia pascapandemi yang telah menimbulkan gejolak ekonomi dan kesehatan.

"Perlu upaya nyata mencari berbagai solusi ke depan. Salah satunya, yaitu perlunya kolaborasi menghadapi tantangan secara bersama-sama. Riset yang dihasilkan diharapkan bisa memberi masukan bagi ekonomi dan keilmuan manajemen dan bisnis ke depan," kata Hendarmawan.

Melalui konferensi itu, para presenter memiliki sejumlah kesempatan publikasi di jurnal yang terindeks scopus dan SINTA yang diantaranya kalah International Journal of Services, Economics, and Management - IJSEM (Q3), Gadjah Mada International Journal of Business - GAMAIJB (Q3) Malaysian Journal of Consumer and Family Economics - MAJCAFE (Q4).

"Melalui kegiatan ini, kami berharap dapat berkontribusi dalam pengembangan keilmuan serta pendidikan di Tanah Air," kata Ketua Garcombs Yulistyne Kasumaningrum.

(bba/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads