Kementerian ESDM Diminta Transparan soal Risiko Geothermal Gunung Gede

Kementerian ESDM Diminta Transparan soal Risiko Geothermal Gunung Gede

Ikbal Selamet - detikJabar
Rabu, 16 Nov 2022 22:45 WIB
Warga kaki gunung gede tolak proyek pemanfaatan geothermal untuk pembangkit listrik.
Warga kaki gunung gede tolak proyek pemanfaatan geothermal untuk pembangkit listrik (Foto: Ikbal Selamet/detikJabar).
Cianjur -

Aktivis lingkungan mendesak Kementerian ESDM untuk transparan terkait proyek ekploitasi 'harta karun' panas bumi atau geothermal di Gunung Gede Pangrango. Terlebih kaitan risiko dampak negatif dari proyek untuk pembangkit listrik tersebut.

Relawan Indonesia Pembela Alam (RIMBA) Eko Wiwid mengatakan setiap proyek pembangunan pasti ada efek negatif dan efek positif termasuk wacana rencana eksploitasi geothermal.

"Pasti ada dampak positif maupun negatif bagi warga sekitar. Tinggal bagaimana mengukur secara pasti rencana tersebut dampaknya bagi lingkungan hidup dan masyarakat yang tinggal di lokasi pembangunan tersebut," kata dia, Rabu (16/11/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menegaskan Kementerian ESDM harus transparan memberikan informasi berkaitan dengan projek tersebut. "Informasi yang transparan ini penting, agar masyarakat paham. Tapi tidak hanya dampak positif, tetapi juga dampak negatifnya," kata dia.

Menurut Eko, transparansi soal perencanaan proyek geotermal kepala masyarakat juga penting agar warga tidak menjadi objek untuk melancarkan izin eksploitasi.

ADVERTISEMENT

"Jika memang akan ada perencanaan projek. Ekplorasi Panas Bumi di Kawasan Sekitar Gunung Gede Pangrango atau Cipanas Cianjur Utara, kementrian ESDM harus berani membuat cara baru, dengan turun langsung menjelaskan perencanaan scara transparan kepada masyarakat yang paling terdampak. Jangan sampai masyarakat hanya jadi objek formalitas untuk memenuhi syarat perijinan," ucapnya.

Di sisi lain, dia juga meminta pemerintah harus bisa menjamin kepastian keberlanjutan lingkungan hidup dan berbagai aspek kehidupan.

Menurut Eko, dalam setiap pemberdayaan Sumber Daya Alam (SDA) apapun harus berprinsip utama pada keberlangsungan pelestarian alam.

Dia meminta agar pemerintah tidak hanya mencari mengeruk keuntungan sebanyak mungkin dan mengabaikan kerusakan yang ditimbulkan.

"Jangan sampai hanya berpikir mengeruk profit dengan mengorbankan lingkungan hidup yang berdampak negatif bagi semua aspek kehidupan masyarakat. Kami akan mengawal rencana pemanfaatan geotermal ini," pungkasnya.

Sebelumnya, masyarakat kaki gunung Gede Pangrango menolak proyek pemanfaatan panas bumi atau geotermal untuk pembangkit listrik. Pasalnya proyek yang disebut 'harta karun' itu dinilai akan merusak alam dan membuat mata pencaharian warga hilang.

Informasi yang dihimpun, proyek tersebut akan menghasilan saya listrik hingga 85 MWe (mega Watt electric) yang akan digunakan untuk pasokan listrik di Jawa dan Bali.

Namun warga di kaki gunung gede menolak proyek tersebut lantaran selain manfaatnya, terdapat juga pontesi dampak negatif yang akan dirasakan masyarakat.

(mso/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads