Setiap tanggal 16 November, masyarakat dunia memperingati Hari Toleransi Internasional atau International Day for Tolerance. Perayaan hari monumental ini tidak lepas dari peran tokoh asal India, Mahatma Gandhi.
Simak sejarah dan asal usul bagaimana penetapan Hari Toleransi Sedunia ini.
Dikutip dari detikcom, Hari Toleransi Internasional ditetapkan UNESCO sejak tahun 1995. Bermula pada 16 November 1965 untuk menandai Tahun Toleransi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan peringatan 125 tahun kelahiran Mahatma Gandhi, UNESCO menciptakan Deklarasi Prinsip-Prinsip tentang Toleransi supaya bisa diaplikasikan negara-negara anggotanya.
Dengan dasar deklarasi tersebut, UNESCO menginginkan semua negara di dunia memberikan kesadaran toleransi bagi setiap warga negaranya. Deklarasi ini juga menegaskan bahwa toleransi bukanlah kesenangan atau ketidakpedulian. Toleransi adalah rasa hormat dan penghargaan terhadap keragaman budaya dunia kita yang kaya, bentuk ekspresi dan cara kita menjadi manusia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Toleransi lebih dari sekadar menerima yang lain secara pasif. Itu membawa kewajiban untuk bertindak, dan harus diajarkan, dipelihara dan dipertahankan. Toleransi membutuhkan investasi oleh Negara pada manusia, dan dalam pemenuhan potensi penuh mereka melalui pendidikan, inklusi dan peluang. Ini berarti membangun masyarakat yang didirikan atas dasar penghormatan terhadap hak asasi manusia, di mana ketakutan, ketidakpercayaan, dan marginalisasi digantikan oleh pluralisme, partisipasi, dan penghormatan terhadap perbedaan," tulis pesan Hari Toleransi Internasional dalam Deklarasi Prinsip Toleransi UNESCO, yang diadopsi pada tahun 1995.
Putusan 16 November sebagai Hari Toleransi Internasional disetujui negara-negara anggota PBB di konvensi tersebut. Hari Toleransi Internasional merupakan tindak lanjut dari peringatan Tahun Toleransi PBB yang dirayakan pada 1995.
Perjalanan dari penetapan Hari Toleransi Internasional pun tidak lepas dari latar belakang sejumlah kasus intoleransi yang terjadi di dunia saat itu. Mulai dari diskriminasi, kasus intoleransi, kekerasan, konflik ras, ketidakadilan terhadap minoritas, dan sebagainya.
Hari Toleransi Internasional merupakan momentum untuk melakukan refleksi dan mengampanyekan kesadaran saling menghargai dan menghormati satu sama lain. Baik antarindividu maupun kelompok.
Kekinian, Hari Toleransi Internasional semakin melebar ke ranah yang lebih luas. Tak hanya bagi sesama individu manusia, toleransi juga berlaku ke hal lain seperti ke alam dan lingkungan sekitar.
Link Twibbon Hari Toleransi Internasional 2022
Untuk turut merayakan Hari Toleransi Internasional 2022, detikers dapat mengunduh dan mengunggah twibbon dari berbagai tautan yang telah dihimpun oleh detikJabar berikut ini:
Berikut cara memasang twibbon Hari Toleransi Internasional 2022 melalui ponsel.
1. Ketuk salah satu twibbon yang ingin dipakai dari tautan di atas.
2. Setelah masuk ke laman Twibbonize, klik 'Pilih Foto' atau 'Choose a Photo'.
3. Pilih foto yang akan digunakan, lalu klik OK.
4. Foto yang dipilih akan muncul di Twibbon Hari Toleransi Internasional 2022.
5. Usap layar untuk menggeser foto kemudian klik 'Crop'. Pastikan fotomu sudah terlihat bagus dan presisi di dalam twibbon tersebut.
6. Twibbon Hari Toleransi Internasional 2022 sudah jadi dan dapat digunakan.
7. Untuk menggunakan, klik 'Download'. Setelah itu, foto akan terunduh ke galeri ponsel.
(ral/tey)