Warga Minta Pemerintah Lengkapi Rambu Lalin di Tikungan Ciawi Tasik

Warga Minta Pemerintah Lengkapi Rambu Lalin di Tikungan Ciawi Tasik

Faizal Amiruddin - detikJabar
Selasa, 15 Nov 2022 15:30 WIB
Kawasan tikungan Panyusuhan Kecamatan Ciawi Kabupaten Tasikmalaya.
Kawasan tikungan Panyusuhan, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya (Foto: Faizal Amiruddin/detikJabar).
Tasikmalaya -

Heboh rekaman video CCTV yang menampilkan detik-detik seorang pengendara sepeda motor masuk ke jurang di tikungan Kampung Panyusuhan, Desa Pakemitan Kidul, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, Minggu (13/11/2022) sore, membuat masyarakat sekitar berharap bantuan pemerintah.

Masyarakat meminta pemerintah melengkapi kawasan itu dengan rambu-rambu yang cukup. Selain itu warga juga meminta tikungan tajam itu dilengkapi penerangan dan fasilitas penunjang keselamatan lainnya.

"Sudah sering, sudah tak terhitung banyaknya kejadian kecelakaan di tikungan ini. Bukan hanya yang videonya viral saja," kata Ausi Susilo pemilik warung yang berada di dekat tikungan Panyusuhan, Selasa (15/11/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di tahun ini saja seingat dia, ada 5 kejadian kecelakaan yang terjadi di tikungan Panyusuhan tersebut. "Yang tahun ini saja ada mobil Grandmax masuk jurang, truk tronton pengangkut air mineral juga masuk ke jurang, tabrakan motor anggota TNI, mobil bak menabrak rumah, anak sekolah yang bawa Mio juga masuk ke jurang. Sudah banyak lah," kata Ausi.

Pantauan detikJabar, tikungan itu cukup tajam nyaris 90 derajat atau letter L. Ironisnya beberapa ratus meter dari arah Tasikmalaya tidak ditemukan adanya rambu-rambu yang sekiranya memberitahu lokasi itu rawan kecelakaan. Begitu juga dari arah Bandung, belokan tajam ke kiri ini tidak didahului oleh rambu-rambu yang mencolok.

ADVERTISEMENT

Jika dari arah Bandung lokasi tikungan Panyusunan sekitar beberapa ratus meter setelah simpang empat Jalan Lingkar Ciawi- Singaparna (Cisinga).

"Bahaya dari kedua arah. Kami berharap ada perhatian dari pemerintah. Dipasang rambu, diberi lampu kuning kemudian penerangannya juga. Atau kalau bisa dipasang juga barrier agar masyarakat yang di sini juga tidak was-was," kata Ausi.

Dia mengatakan beberapa tahun lalu, rumahnya pun sempat diseruduk bus yang datang dari arah Bandung. "Bus harusnya nikung malah lurus langsung menabrak rumah saya. Tapi itu kejadiannya sudah lama, sebelum saya membangun warung," kata Ausi. Karena was-was kejadian serupa terulang, dia kemudian membangun dua patok beton di depan rumahnya sebagai perisai.

Ausi juga mengaku kehilangan 2 orang keponakannya yang tertabrak di dekat tikungan itu. "Keponakan saya juga meninggal karena tertabrak di sini. Jadi mobil dari arah Bandung "mabal", keponakan saya yang mau berangkat mengaji tertabrak," kata Ausi.

Dia melalui pemerintahan setempat sudah berkali-kali mengajukan permohonan agar tikungan itu diberi rambu atau fasilitas penunjang keselamatan, tapi hingga kini tak kunjung ada perhatian. "Pengajuan mah sudah, tapi belum ada realisasi. Ya masyarakat mah minta bagaimanalah caranya, pasang rambu, lampu atau apap pun asal risiko kecelakaan bisa ditekan. Kan kita harus ikhtiar," kata Ausi.

Nana Rukmana warga lainnya mengatakan tinggal di tikungan rawan kecelakaan membuat dirinya harus selalu punya P3K. "Saking seringnya saya sampai sedia betadine di rumah, kan kasihan kalau ada yang celaka, harus kita tolong," kata Nana.

Misteri Perempuan Berkebaya

Selain karena kontur jalan yang menikung tajam, namun ada kisah-kisah misteri di balik insiden kecelakaan yang terjadi di tikungan Panyusuhan Ciawi. Hal itu berkaitan dengan misteri sosok perempuan berkebaya yang konon membuat pengendara kehilangan konsentrasi.

"Konon katanya selalu ada sosok perempuan berkebaya yang menyeberang jalan, sebelum korban mengalami kecelakaan," kata Ausi.

Pengakuan korban kecelakaan ikhwal sosok perempuan berkebaya itu, menurut Ausi tidak diutarakan oleh satu dua orang korban. "Banyak yang celaka di sini mengaku melihat itu, sehingga mereka berusaha menghindar dan akhirnya mengalami kecelakaan," kata Ausi.

Meski demikian dia mengaku tak mengetahui persis siapa sosok perempuan berkebaya itu. "Tidak tahu siapa, tapi pengakuan korban-korban kecelakaan banyak yang menyebutkan sosok itu," kata Ausi.

Banyaknya korban jiwa yang meninggal dunia di lokasi itu, menurut dia tak heran membuat tikungan itu jadi dibumbui cerita-cerita mistis.

(mso/mso)


Hide Ads