Diabetes menjadi penyakit yang mematikan nomor 3 di Indonesia. Jumlah penderita diabetes di tanah air pada 2017 berdasarkan data Kementerian Kesehatan diprediksi mencapai 10,3 juta jiwa, dan jika tidak ditangani dengan serius bakal melonjak drastis hingga 21,3 juta jiwa pada 2030.
Sebagai pengingat pentingnya kesadaran masyarakat dari penyakit ini, Hari Diabetes Sedunia atau World Diabetes Day dirayakan setiap tanggal 14 November. Tak hanya di Indonesia, seluruh dunia ikut merayakan hari tersebut sebagai bagian pentingnya menjaga kadar gula darah.
Dalam website resminya, Kemenkes menerangkan diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai dengan naiknya kadar gula darah atau glukosa dalam tubuh. Jika umumnya kita bakal menggunakan glukosa sebagai sumber energi utama bagi tubuh, tetapi tidak dengan penderita diabetes.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejarah Peringatan Hari Diabetes Sedunia
Hari Diabetes Sedunia ditetapkan oleh World World Health Organization (WHO) pada tahun 2006 dalam Resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa 61/225. Cikal bakalnya adalah hari lahir dari Frederick Banting (14 November 1891), seorang ilmuan penemu insulin yang merupakan hormon alami dalam tubuh yang bisa mengontrol kadar gula darah.
Bersama dengan Charles Best pada 1922, insulin kini sudah 100 tahun digunakan untuk membantu pasien diabetes mengontrol kadar gula darah. Penemuan ini merupakan momentum karena penyakit diabetes diprediksi telah menyerang 422 juta orang dewasa pada tahun 2014 di seluruh dunia, naik drastis dibandingkan tahun 1980 dengan 108 juta kasus.
Peringatan Hari Diabetes Sedunia pun diharapkan WHO bisa meningkatkan kesadaran adanya pencegahan dari penyakit tersebut. WHO menargetkan penetapan World Diabetes Day ini bisa menjangkau lebih dari 1 miliar orang di lebih dari 160 negara.
Tipe Penyakit Diabetes
Diabetes sebagai penyakit kronis tak hanya saja mematikan. Tapi, dia bisa menjadi penyebab utama yang bisa menimbulkan kondisi kebutaan, gagal ginjal, serangan jantung, stroke, dan amputasi anggota tubuh bagian bawah.
Berikut tipe penyakit diabete:
1. Diabetes tipe 1 (sebelumnya dikenal sebagai insulin-dependent atau diabetes onset masa kanak-kanak). Ditandai dengan kurangnya produksi insulin.
2. Diabetes tipe 2 (sebelumnya disebut non-insulin-dependent atau diabetes onset dewasa). Jenis ini disebabkan oleh penggunaan insulin yang tidak efektif oleh tubuh, biasanya karena kelebihan berat badan.
3. Diabetes gestasional adalah hiperglikemia yang pertama kali dikenali selama kehamilan.
Gejala Diabetes
Diabetes umumnya terjadi pada orang dewasa. Namun beberapa tahun terakhir, diabetes juga ditemukan pada anak-anak dan remaja. Faktor utamanya terjadi, karena pola makan yang tidak seimbang dan kurangnya aktivitas fisik yang membuat anak memiliki berat badan berlebihan atau obesitas.
Berikut tanda-tanda yang harus kamu waspadai mengenai gejala diabetes:
1. Gampang lapar dan haus
2. Sering buang air kecil
3. Sering marah dan emosi tidak jelas
4. Mengantuk setelah makan
5. Luka susah sembuh
6. Sering marah atau emosi
7. Berat badan naik-turun drastis
8. Sering kesemutan hingga mati rasa di bagian tubuh tertentu
9. Kulit hingga mulut kering
Faktor Risiko Diabetes
Seseorang akan lebih berisiko terkena diabetes tipe 1 jika memiliki faktor risiko berikut:
- Berusia 4-7 tahun atau 10-14 tahun
- Memiliki keluarga dengan riwayat diabetes tipe 1
- Menderita penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus
- Menderita penyakit autoimun, seperti penyakit Grave, penyakit Hashimoto, dan penyakit Addison
- Mengalami cedera pada pankreas akibat infeksi, tumor, cedera, kecelakaan, atau efek samping setelah operasi besar
Sementara itu, diabetes tipe 2 lebih berisiko terjadi pada seseorang dengan faktor-faktor berikut:
- Berusia lebih dari 45 tahun
- Memiliki keluarga dengan riwayat diabetes tipe 2
- Jarang beraktivitas fisik atau berolahraga
- Memiliki berat badan berlebih atau obesitas
- Menderita prediabetes
- Menderita kolesterol tinggi
- Menderita tekanan darah tinggi (hipertensi)
- Khusus pada wanita, ibu hamil yang menderita diabetes gestasional dapat lebih mudah mengalami diabetes tipe 2. Selain itu, wanita yang memiliki riwayat penyakit polycystic ovarian syndrome (PCOS) juga lebih mudah mengalami diabetes tipe 2.
Pencegahan Diabetes
Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan mulai dari sekarang untuk mencegah risiko terkena penyakit diabetes. Yang terpenting adalah, menjaga pola hidup dan pola makan agar kadar gula darah dalam tubuh kita tetap terjaga secara normal.
Berikut tips mencegah diabetes yang bisa dimulai dari sekarang:
1. Rutin berolahraga
2. Menjaga berat badan tetap ideal
3. Menerapkan pola makan sehat
4. Mengecek gula darah secara berkala
5. Sering minum air putih
6. Stop merokok
7. Mengurangi konsumsi makanan manis
Demikian informasi mengenai Hari Diabetes Sedunia, sejarah serta cara deteksi hingga pencegahannya sedini mungkin. Semoga membantu ya, detikers!
(ral/tey)