Jurit Malam: Hening dan Mencekamnya di Bandara Nusawiru

Jurit Malam: Hening dan Mencekamnya di Bandara Nusawiru

Aldi Nur Fadillah - detikJabar
Kamis, 10 Nov 2022 21:00 WIB
Keheningan malam di Bandara Nusawiru.
Keheningan malam di Bandara Nusawiru (Foto: Aldi Nur Fadillah/detikJabar).
Pangandaran -

Malam itu itu belum terlalu larut, baru menunjuk angka delapan. Sama seperti malam-malam sebelumnya, wilayah Kabupaten Pangandaran masih kerap diguyur hujan. Namun beruntung, pada malam itu hujan yang menyapa tanah tak begitu deras.

Laju sepeda motor yang dikendarai pun terus melaju di jalan aspal di tengah heningnya malam. Hingga akhirnya sepeda motor berhenti di depan kawasan Bandara Nusawiru, Kecamatan Cijulang.

Tim Jurit Malam detikJabar kemudian mencoba menelusuri kawasan bandara yang konon menyimpan banyak misteri. Langkah kaki mulai meninggalkan motor yang terparkir di tepi jalan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian sampai di depan gerbang pintu masuk bandara. Seorang petugas menyapa dengan ramah. Tim detikJabar mencoba meminta izin untuk merasakan sensasi susasana malam di kawasan bandara. Setelah mendapat izin penelusuran malam pun dimulai.

Dari gerbang pintu masuk bandara, tim Jurit Malam detikJabar mencoba menyesuaikan perasaan dengan suasana yang cukup mencekam. Pasalnya, penelusuran ini dilakukan seorang diri dan hanya ditemani suara gerimis dan hembusan angin.

ADVERTISEMENT

Langkah demi langkah dilalui sejauh beberapa meter di bunderan Bandara Nusawiru. Meski bandar ini melayani penerbangan komersil, namun malam itu terasa begitu sepi.

Gonggongan suara anjing dari area peternakan yang tak jauh dari Bandara Nusawiru membuat suasana begitu menyeramkan. Rasa takut sempat menguat di hati. Namun penelusuran tetap berlanjut.

Langkah kaki ini akhirnya tiba di bunderan bandara. Di lokasi itu ada sebuah patilasan yang kini telah dikerumuni pepohohan hingga nyaris tertutup rumput hijau.

Suara yang tak mengenakan ditelinga mulai terasa. Gemercik air hujan mulai turun lagi meski tak terlau deras. Tiba-tiba sebuah ranting pohon yang berada di tepian jalan jatuh memecah keheningan malam. Suara burung kecil menambah suasana begitu menakutkan.

Kawasan bandara cukup dikenal warga memiliki aura mistis. Namun kondisi itu sudah dianggap biasa oleh warga.

Hujan turun mulai membesar. Langkah kaki mulai meninggalkan gelapnya malam. Tim detikJabar juga mencoba ikut berteduh di pos bandara. Petuga keamanan memuji karena berani mengambil suasana malam bandara seorang diri.

Nusawiru berkaitan erat dengan dengan cerita Raja Mandala, salah satu raja keturunan Kerajaan Padjadjaran. Raja Mandala memiliki lima anak, yakni Aki Gede Nini Gede, Jang Pati, Jang Singa atau Maung Panjalu, Jang Raga, dan Jang Langas atau Sembah Agung.

Berdasarkan informasi kawasan Bandara Nusawiru dulunya konon adalah dataran tinggi di kawasan Cijulang yang menjadi pusat kerajaan jin di Pulau Jawa.

Sejumlah patilasan penghuni Nusawiru masih menjadi pelengkap kawasan itu. Seperti di sebelah utara bunderan Nusawiru dan di bawah pohon wiru sebelah barat.

(mso/mso)


Hide Ads