Pasca terungkap identitasnya, jasad pria dengan tangan kanan terpasang borgol akhirnya diserahkan pada keluarga pada Kamis (10/11/22). Korban bernama Iwa warga Pagadungan, Pagarbumi, Cigugur, Kabupaten Pangandaran ini sempat diautopsi di RSUD SMC Kabupaten Tasikmalaya.
Polisi menyebut hasil autopsi tidak ditemukan tanda kekerasan dalam tubuh korban. Sementara luka di kepala merupakan luka yang terjadi sejak korban remaja.
"Hasil autopsi tidak ada tanda-tanda kekerasan dalam tubuh korban. Luka itu tanda dari kecil yang ada di korban," kata Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya AKP Ari Rinaldo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan keterangan kelurga, korban merupakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Dia tengah menjalani pengobatan di salah satu yayasan di Pangandaran.
Korban melarikan diri dari lokasi pengobatan alternatif dua pekan sebelum ditemukan tewas. Sebelum berhasil kabur, korban sempat diborgol pihak yayasan karena kerap mengamuk.
"Jadi korban ini orang dengan gangguan kejiwaan. Dua kali kabur dari tempat rehabnya. Kata pengelolanya, Iwa ini agak beda, dia sering merusak, makanya diborgol," ucap Ari.
Kepolisian belum bisa memastikan penyebab korban tewas hingga ditemukan di Sungai Ciwulan. Sedangkan jenazah korban langsung dibawa untuk dikebumikan keluarga.
Sementara itu, perwakilan keluarga yang diwakili Dede Ardiansyah dari Rumah Solusi Himatera Indonesia mengaku keluarganya sudah ikhlas dengan kematian korban. Selain itu, dipastikan kalau borgol yang terpasang di lengan korban merupakan milik Himatera Indonesia.
"Pertama memang itu yakin sahabat Iwa dari borgol karena hanya bisa diakses Himatera Indonesia dan lukanya di kepala. Kami keluarga juga ikhlas," tutur Dede.
Diberitakan sebelumnya, sesosok mayat laki-laki ditemukan di Sungai Ciwulan tepat di bawah Jembatan kawasan Sukarame, Karangnunggal, kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Minggu (6/11/202). Mayat dengan tangan kanan terborgol itu langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum SMC.
(orb/orb)