Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kabupaten Indramayu mencatat 16.000 rumah di Indramayu masuk kategori tidak layak huni. Namun, saat ini banyak rumah diperbaiki melalui program rutilahu atau Bantuan Stimulan Swadaya (BSPS).
Sekretaris DPKPP Indramayu, Edi Satoto mengatakan, untuk tahun ini pemerintah daerah Indramayu hanya mendapat alokasi perbaikan sebanyak 1.695 unit rumah. Setiap unit diberikan alokasi bantuan bernilai Rp 20 juta.
"Tahun ini ada 1.965 unit yang di realisasikan. Sekarang mending nilainya sudah Rp 20 juta per unit," katanya, Rabu (09/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelaksanaan program rutilahu atau Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) bersumber dari berbagai anggaran. Diantaranya 1.480 unit dari APBN, 400 unit dari Provinsi Jawa Barat, dan 85 unit dari alokasi APBD Kabupaten Indramayu.
Bukan hanya itu, program untuk rumah tidak layak huni dibantu oleh perusahaan swasta di Indramayu. Totalnya, tahun ini terdapat alokasi sebanyak 33 unit dari CSR.
"Sekarang bupati (Indramayu) juga mendorong sektor swasta tadi yang ada di Indramayu sudah sewajarnya memberi kontribusi kepada masyarakat Indramayu atau dari CSR berupa perbaikan rumah tidak layak huni kurang lebih 33 unit," jelas Edi.
Edi mengatakan, alokasi bantuan tahun ini tidak sebanyak tahun sebelumnya. Namun, ia berharap, ke depan jumlah bantuan meningkat sehingga bisa mengurangi rumah tidak layak huni di Indramayu.
"Tahun ini lebih sedikit, kalau tahun kemarin sekitar 4.300 an unit. Berharap tahun depan lebih banyak lagi," pungkas Edi.
(iqk/iqk)










































