Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Sukabumi menyebut ada sekitar 10 persen dari keseluruhan proyek pembangunan yang baru dikerjakan di dinasnya mengalami kerusakan karena faktor cuaca ekstrem yang terjadi dalam kurun waktu setahun terakhir.
Proyek infratruktur yang rentan mengalami kerusakan antara lain pembangunan jalan raya dan irigasi. Meskipun begitu, pekerjaan yang digarap oleh rekanan itu diharapkan bisa diperbaiki kembali sesuai dengan spesifikasi yang telah direncanakan.
"Pekerjaan rusak karena cuaca perkiraan mencapai 10 persen, sebenarnya ini lebih rendah kalau misalkan dibandingkan dengan pekerjaan tahun lalu yang mencapai sekitar 20 persenan," kata Asep Jafar kepala Dinas PU Kabupaten Sukabumi kepada detikJabar, Selasa (8/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria yang akrab disapa Asjaf itu mengatakan, ia berkoordinasi dengan rekanan untuk memperbaiki kembali kerusakan tersebut karena di setiap paket proyek terdapat anggaran pemeliharaan.
"Tapi sejauh ini alhamdulillah ada rasa tanggung jawab dari pihak rekanan. Jadi saya kepada rekanan tidak membiarkan, kalau ada pekerjaan yang masih masuk ke masa waktu pemeliharaan bisa ada perbaikan, kerusakan paling rentan terjadi itu di progres infrastruktur jalan dan irigasi," ujarnya.
Asjaf juga menjawab pertanyaan masyarakat soal paket pekerjaan kerap dilakukan di musim hujan sehingga rentan rusak. Ia menjelaskan bahwa posisi tahapan proyek pekerjaan pemerintah mengacu kepada agenda yang sudah disusun. Mulai tahapan usulan, proses lelang hingga pekerjaan.
"Ada tahapan dalam proyek itu, ada proses tahapan yang kita ikuti. Jadi bukan sengaja dikerjakan di musim hujan, tapi sudah ada aturan dan tahapan ketika mengerjakan sebuah paket pekerjaan atau proyek," tuturnya.
"Sudah dua tahun ini cuaca ekstrem, perkiraan awal April - Mei kemarau tapi ternyata hujan di tahun 2021 - 2022. Siapa yang bisa melawan faktor alam atau cuaca tidak menentu, meskipun begitu saya selalu berikan arahan kepada rekanan segera selesaikan pekerjaan sesuai target utamakan kualitas meskipun ada faktor alam, perbaiki agar bisa dipergunakan maksimal untuk kepentingan masyarakat," tutupnya.
(sya/dir)