Nama Ridwan Kamil tengah melejit elektabilitasnya belakangan ini. Gubernur Jawa Barat itu menggeser sejumlah nama besar macam Sandiaga Uno hingga Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk menjadi figur yang akan diusung sebagai calon presiden (capres) pada Pemilu 2024.
Meski peluangnya ada, tapi itu semua dinilai masih begitu tipis. Sebab di atas Ridwan Kamil masih ada tiga nama besar macam Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto hingga Anies Baswedan yang memang paling dijagokan berdasarkan penilaian beberapa lembaga survei untuk figur calon presiden.
Penilaian sejumlah pakar politik juga menegaskan tipisnya peluang Ridwan Kamil untuk maju sebagai capres pada 2024. Salah satu faktornya, karena alumnus Master of Urban Design University of California ini masih belum punya perahu politik dibandingkan tiga nama tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berbeda halnya misalkan dengan Ganjar Pranowo. Meski belum dideklarasikan, Gubernur Jawa Tengah itu tetap populer dan dikenal publik karena ia merupakan politisi andal dari PDI Perjuangan.
Kemudian Prabowo, ia kembali didorong kader-kadernya di Gerindra untuk maju lagi kesekian kalinya sebagai capres. Sedangkan Anies sudah mengunci satu tiket dari Partai NasDem yang belakangan tengah intens menjalin komunikasi politik dengan Demokrat dan PKS.
Pakar komunikasi politik Universitas Padjajaran (Unpad) Dadang Rahmat Hidayat menilai saat ini pekerjaan rumah Ridwan Kamil hanya tinggal mendapat dukungan partai politik yang bisa menggaransikannya maju ke nasional. Ini perlu segera diselesaikan karena secara popularitas, Ridwan Kamil cukup dipertimbangkan.
"Jadi kalau melihat dari sudut pandang komunikasi kepada publik, performa Ridwan Kamil ini baik, punya peluang untuk capres atau cawapres. Hanya problemnya dia belum punya kendaraan (parpol) untuk mengusungnya, jadi usahanya juga harus lebih besar. Dua hal ini yang harus dijalankan, karena partai itu pemegang perahu kendaraan," kata Dadang kepada detikJabar, Senin (31/10/2022).
Dadang berpandangan, peluang Ridwan Kamil saat ini untuk maju sebagai capres memang masih belum menemui titik terang. Ada pilihan lebih realistis untuk Ridwan Kamil, menurut Dadang, dengan memanfaatkan peluang mengambil langkah sebagai cawapres di Pemilu 2024. Alasannya, Ridwan Kamil menurut Dadang punya potensi besar mengangkat elektoral dari figur yang meminangnya nanti.
"Karena kalau untuk cawapres potensinya masih cukup besar, dia bisa meningkatkan elektabilitas pasangannya, menambah elektoral. Itu yang harus dilihat, dan Kang Emil bisa jadi salah figur untuk memperkuat elektoral tersebut," ungkapnya.
Dadang pun melihat masih ada peluang untuk Ridwan Kamil maju di Pilpres 2024. Ditambah, ia meyakini ada faktor lain yang akan muncul di luar soal elektabilitas dan koalisi partai politik yang saat ini sudah mulai mengerucut.
"Masih ada peluang, karena pilpresnya juga masih panjang. Jadi masih bisa berubah, yang sekarang survei yang muncul kan figur presidennya. Tapi begitu dipasangkan dengan figur cawapres, dinamika itu kelihatan lebih cair. Itu bayangkan, masih dari calon-calon yang belum definitif. Kalau misalkan figurnya tidak dicalonkan, kan bisa berubah petanya, jadi sangat mungkin berubah," pungkasnya.
Obrolan Ridwan Kamil dengan Golkar
Menipisnya peluang Ridwan Kamil maju di Pilpres mendatang juga sudah diisyaratkan Partai Golkar. Diketahui, keduanya belakangan ini tengah menjalin komunikasi intens. Bahkan rumornya pun makin menguat setelah adanya kode 'batik kuning' dari Ketum Golkar Airlangga Harta kepada Ridwan Kamil.
"Dalam beberapa kali pembicaraan ini, beliau menyampaikan bahwa yang paling realistis ya maju kembali pada periode kedua sebagai Gubernur Jawa Barat," kata Ace saat dikonfirmasi detikJabar via pesan singkat WhatsApp, Selasa (1/11/2022).
Ace menyatakan, dalam beberapa kali komunikasi dengan Ridwan Kamil, keduanya saling membahas tentang pembangunan di Jabar. Dari situ, muncul keinginan Ridwan Kamil yang ingin maju lagi sebagai petahana di Jabar karena merupakan pilihan yang realistis di 2024.
"Karena pembicaraan saya dengan Pak Ridwan Kamil, sesungguhnya tidak bicara soal capres dan cawapres, karena ini bukan ranah saya. Kami membahas tentang pembangunan di Jawa Barat," ungkapnya.
Golkar kata Ace, bakal mendukung jika Ridwan Kamil maju sebagai petahana di Jabar. Tentu dengan syarat, Ridwan Kamil harus masuk dulu ke Partai Golkar.
"Saya menyampaikan bahwa Partai Golkar menyambut baik jika beliau mau maju kembali sebagai Gubernur Jawa Barat. Jika mau maju dari Partai Golkar, kami siap memberikan dukungan," pungkasnya.
Syarat dari Golkar dan dorongan Uu Ruzhanul
Ada beberapa syarat yang perlu dilakukan Ridwan Kamil jika ingin maju kembali di Pilgub Jabar. Golkar kata Ace, bakal membuka tangan untuk Ridwan Kamil jika syarat tersebut siap dipenuhi.
"Partai Golkar menyambut baik jika beliau mau maju kembali sebagai Gubernur Jawa Barat. Jika mau maju dari Partai Golkar, kami siap memberikan dukungan," kata Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Ace Hasan Syadzily melalui pesan singkat WhatsApp, Selasa (1/11/2022).
Adapun syarat yang wajib dipenuhi Ridwan Kamil yaitu harus menjadi kader terlebih dahulu untuk 2024. Ridwan Kamil juga harus siap memenangkan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto sebagai capres jika ingin mendapat dukungan dari Partai Golkar.
"Tentu konsekuensinya, beliau harus bersedia menjadi kader Partai Golkar dan siap memenangkan Partai Golkar dalam Pemilu 2024. Kemudian mendukung Pak Airlangga Hartarto sebagai capres dari Partai Golkar," ungkapnya.
Ace mengaku Ridwan Kamil masih mempertimbangkan untuk masuk Golkar. Gubernur Jawa Barat itu juga masih meminta waktu memutuskan pilihannya yang pada akhir tahun ini akan mengumumkan partai politik pilihannya menjelang Pemilu 2024.
"Beliau masih berpikir dan minta waktu untuk mempertimbangkan pilihan untuk masuk Partai Golkar ini," ujarnya.
Meski peluangnya tipis, rekan Ridwan Kamil di pemerintahan, Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulu menginginkan PPP bisa mengusung tandemnya saat ini Ridwan Kamil menjadi capres di Pemilu 2024 mendatang.
"Saya sebagai kader partai akan sam'an watoatan. Tetapi saya sebagai kader partai yang orang Jawa Barat, harapan kami bisa membawa nama Ridwan kamil di wilayah Jawa Barat ke kancah nasional," kata Uu kepada detikJabar di Taman Gedung Sate, Selasa (1/11/2022).
Uu masih meyakini tandemnya di Pemprov Jabar itu punya rekam jejak mumpuni untuk maju sebagai capres ataupun cawapres 2024. Ditambah, PPP hingga sekarang belum memutuskan secara resmi siapa figur yang akan mereka usung di Pilpres nanti.
"Jadi mumpung ada orang Jawa Barat yang berani untuk tampil di tingkat nasional, kami harap bisa didukung. Partai kan belum memutuskan secara pasti, keputusannya nanti ada mekanismenya dari rapat cabang sampai nasional. Adapun sekarang wacana seperti itu, ya hal yang wajar," ungkapnya.
Uu juga menyatakan, urusan politik mengenai usungan untuk figur di Pilpres 2024 tidak hanya masalah kepepakatan hitam di atas putih. Namun juga harus abu-abu soal usungan tersebut.
"Karena setiap orang punya pilihan, apalagi dalam politik. Politik itu tidak bisa hitam-putih, tapi politik itu kebanyakan abu-abu. Artinya tidak semua yang harus kita pilih sesuai dengan nurani, karena terkadang ada kepentingan-kepentingan lain yang jauh lebih bermanfaat dalam memilih," pungkasnya.