Citra Satelit Tunjukkan Proses Kepunahan Salju Abadi di Indonesia

Lorong Waktu

Citra Satelit Tunjukkan Proses Kepunahan Salju Abadi di Indonesia

Yudha Maulana - detikJabar
Minggu, 06 Nov 2022 10:00 WIB
Trek Pendakian Carstensz
Trek pendakian Carstensz (Foto: Afif Farhan/detikTravel))
Papua -

Puncak Jaya atau Carstensz Pyramid yang berada di Pegunungan Jayawijaya, Papua merupakan satu-satunya tempat di Indonesia yang memiliki salju. Carstensz merupakan salah satu dari tujuh gunung tertinggi di dunia atau yang populer disebut 7 Summit.

Lalu mengapa bisa ada salju di Puncak Carstensz? Pegunungan Jayawijaya merupakan pegunungan tertinggi di Indonesia dengan puncaknya di ketinggian 4.884 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Suhu di atas sana pun bisa mencapai 0 derajat Celcius, artinya memiliki suhu yang cukup untuk membuat fenomena salju bahkan salju abadi meski berada di negara dengan iklim tropis.

Keberadaan salju abadi ini menjadi magnet bagi peneliti maupun pendaki untuk merasakan sensasi 'muncak' di salah satu puncak gunung tertinggi di dunia atau 7 Summit.

Seiring dengan kian parahnya pemanasan global, membuat gletser tropis terakhir di Asia itu semakin menyusut menuju kepunahan. Di sekitar Puncak Jaya terdapat lapisan es yang dulunya merupakan gletser besar.

Es Abadi di PapuaEs Abadi di Papua. (Foto: Afif Farhan/detikTravel)

Soal area es di puncak tertinggi Indonesia, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pernah membuat penghitungan. Dari 200 kilometer persegi area es di Puncak Jaya, menyusut hingga tinggal 2 kilometer persegi pada 2022.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati pada 21 Maret 2022 menjelaskan dalam rapat kerja sama bersama Komisi V DPR, bila pemanasan global terus berlanjut dan tak diantisipasi, kemungkinan salju abadi atau es di Puncak Jaya akan punah.

Melihat dari time lapse di Gunung Jayawijaya yang disajikan oleh Google Earth Engine dalam rentang tahun 1984 hingga 2020. Terlihat penyusutan area gletser yang sangat signifikan dalam 36 tahun terakhir.

Untuk memudahkan pengamatan, detikJabar memberikan kotak biru sebagai penanda kawasan Puncak Jaya atau Carstensz Pyramid. Area berwarna putih yang berada di dalam kotak biru, merupakan area es tempat salju abadi bersemayam.

Penyusutan Salju Abadi di Carstensz akibat pemanasan globalPenyusutan Salju Abadi di Carstensz akibat pemanasan global. (Foto: Google Earth Engine)

Dari visual yang terlihat, area bersalju semakin berkurang drastis. Pemandangan ini sebenarnya memunculkan sedikit ironi, sebab di tengah menyusutnya gletser karena pemanasan global, di sebelah barat laut Carstensz terjadi penambangan masif sehingga kaki gunung Jaya Wijaya tampak memiliki lubang yang dalam.

Penyusutan Salju Abadi di Carstensz akibat pemanasan globalPenyusutan Salju Abadi di Carstensz akibat pemanasan global. (Foto: Google Earth Engine)

Laporan dari PBB seperti yang disiarkan BBC tentang dampak pemanasan global terhadap gletser Carstensz juga menunjukkan prediksi-prediksi yang mengkhawatirkan. Dalam laporan itu disebutkan, situs warisan dunia itu akan mencair dalam kurun waktu tiga dekade ke depan.

Tak hanya Carstensz yang berada di Taman Nasional Lorentz Papua, tetapi juga di berbagai tempat lainnya di dunia. Gletser adalah satu indikator perubahan iklim yang berharga, karena memiliki wujud, sehingga penyusutannya bisa terlihat.

Dua pertiga sisa gletser di situs Warisan Dunia PBB bisa diselamatkan, dengan syarat dunia bisa membatasi pemanasan hingga 1,5 C, tambah laporan tersebut.

Trek Pendakian CarstenszTrek Pendakian Carstensz. (Foto: Afif Farhan/detikTravel)

Laporan PBB lainnya di pekan lalu menemukan bahwa dunia saat ini 'tidak memiliki jalur yang kredibel' untuk mencapai itu.

Dikutip dari detikTravel, proyeksi tersebut dibangun berdasarkan laporan sebelumnya yang menggunakan model untuk menghitung bagaimana gletser di situs Warisan Dunia akan berubah seiring waktu.

"Yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah adalah, seberapa cepat ini akan terjadi," kata Beata Csatho, seorang ahli gletser dari Universitas Buffalo, yang tidak terlibat dalam penyusunan laporan ini.

"Di pertengahan 1900-an, gletser cukup stabil. Kemudian, mengalami penyusutan yang sangat cepat," katanya.

Situs Warisan Dunia yang terdaftar memiliki gletser dan akan habis mencair pada 2050 antara lain:

1. Hyrcanian Forests (Iran)
2. Taman Nasional Durmitor (Montenegro)
3. Taman Nasional Virunga (Republik Demokratik Kongo)
4. Wilayah Huanglong Scenic and Historic Interest (China)
5. Taman Nasional Yellowstone (Amerika Serikat)
6. Taman Nasional Kenya (Kenya)
7. Pyrenees Mont Perdu (Prancis, Spanyol)
8. Taman Nasional Pegunungan Rwenzori (Uganda)
9. Putorana Plateau (Russia)
10. Swiss Tectonic Arena Sardona (Swiss)
11. Taman Nasional Nahanni (Kanada)
12. Taman Nasional Lorentz (Indonesia)
13. Natural System Of Wrangel Island Reserve (Rusia)
14. Taman Nasional Kilimanjaro (Tanzania)
15. Taman Nasional Yosemite (Amerika Serikat)
16. The Dolomites (Italia)
17. Virgin Komi Forests (Rusia)

(yum/yum)


Hide Ads