Abah Kunu, Giat Produksi Gula Aren Meski Idap Hernia

Abah Kunu, Giat Produksi Gula Aren Meski Idap Hernia

Tim berbuatbaik - detikJabar
Rabu, 02 Nov 2022 16:02 WIB
Abah Kunu
Abah Kunu (Foto: Dok. berbuatbaik.id)
Tasikmalaya -

Usianya menginjak 71 tahun. Abah Kunu, namanya. Langkah kaki lelaki tersebut masih bersemangat menuju kebun nira milik warga yang tak jauh dari tempat tinggalnya, Kampung Sipapanting, Desa Mekarjaya, Kabupaten Tasikmalaya.

Pagi itu, Abah Kunu hendak mengganti wadah bambu bekas sadapan nira. Tujuannya agar getah nira tidak membusuk. Getah nira yang dia kumpulkan itu akan diolah menjadi gula aren.

Aktivitasnya selama ini dilakoni untuk mencari nafkah. Abah Kunu harus memanjat dan menyadap nira. Pekerjaan berat yang semestinya tidak dilakukan oleh Abah Kunu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini saya nyadap-nyadap bukan seneng tapi malesnya mah males ya, cuma karena kebutuhan gitu neng jadi dipajukan rieuh kata orang Sunda", ucap Abah Kunu sebagaimana dikutip detikJabar dari berbuatbaik.id, Rabu (2/11/2022).

Abah KunuAbah Kunu (Foto: Dok. berbuatbaik.id)

Beres menyadap nira, getahnya dikumpulkan dan diolah menjadi gula aren. Dia mengungkapkan butuh waktu lebih dua jam untuk merebus olahan tersebut.

ADVERTISEMENT

Hasil menyadap nira pun tidak banyak, hanya sekitar tiga bungkus gula aren yang dihasilkan dan setiap bungkusnya dijual seharga 20 ribu rupiah. Uang hasil jualan gula aren itu nantinya dibagi dua dengan pemilik kebun.

Abah Kunu begitu giat memproduksi gula aren meski mengidap hernia. Ia melawan penyakitnya dan tetap menyadap nira semenjak 10 tahun lalu karena keharusan agar mendapatkan pemasukan setiap harinya.

"Sudah tua, kemudian punya penyakit. Jadi istilahnya mencari kebutuhan itu melawan penyakit, melawan itu karena kebutuhan," tutur Abah Kunu.

Dibantu Cucu

Sewaktu Abah Kunu sudah tak sanggup untuk memanjat, Agus yang menggantikan Abah. Agus merupakan cucu Abah Kunu yang berusia 13 tahun dan telah putus sekolah sejak lima tahun yang lalu.

Agus tidak mau melihat sang kakek bekerja sendirian. Ia pun khawatir Abah Nanu terjatuh saat memanjat.

Abah Kunu tinggal di rumah sempit berukuran 2x3 meter bersama Agus dan istrinya, Mak Ukat, di Kampung Sipapanting, Desa Mekarjaya, Kabupaten Tasikmalaya.

Mak Ukat dan Abah Kunu dikaruniai delapan anak. Namun anak keenamnya telah meninggal dua tahun lalu, sedangkan yang lainnya hidup merantau di luar kota.

Suami-istri ini menanam asa agar kelak mempunyai harapan untuk hidup lebih baik. Tentu harapan ini akan semakin mudah dicapai jika kita bersama-sama memberikan kebaikan untuk Abah Kunu dan keluarganya.

Cara sederhananya dengan memberikan Donasi melalui berbuatbaik.id. Semua donasi yang diberikan seluruhnya akan sampai ke penerima 100 persen tanpa ada potongan. Anda yang telah berdonasi akan mendapatkan notifikasi dari tim BerbuatBaik. Selain itu, bisa memantau informasi seputar kampanye sosial yang diikuti, berikut update terkininya.

Yuk jadi #sahabatbaik dengan #berbuatbaik mulai hari ini, mulai sekarang!

(bbn/bbn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads