Soal Gagal Ginjal Akut, Wagub Uu: Buat Gerakan untuk Antisipasinya

Soal Gagal Ginjal Akut, Wagub Uu: Buat Gerakan untuk Antisipasinya

Rifat Alhamidi - detikJabar
Rabu, 02 Nov 2022 02:00 WIB
Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum.
Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum (Foto: dok. Humas Jabar).
Bandung -

dWakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum merespons kasus gagal ginjal akut yang saat ini jumlahnya tercatat sudah mencapai ratusan kasus di Indonesia. Uu turut mengimbau warganya agar menjaga anak-anak supaya tidak jajan atau membeli makanan sembarangan.

Ditemui di RS Sartika Asih, Kota Bandung, Uu menyatakan Pemprov Jabar sudah membuat gerakan untuk mengantisipasi kasus gagal ginjal akut. Sudah ada edukasi yang disampaikan kepada masyarakat supaya lebih waspada terhadap obat sirop yang ditemukan mengandung etilen glikol dan dietilen glikol yang diduga menjadi senyawa berbahaya atas kasus gagal ginjal akut itu.

"Pemprov Jawa Barat sekarang sedang membuat gerakan untuk antisipasinya. Antara lain memberi kesadaran kepada masyarakat karena kasus ini kemungkinan bukan hanya penyebab itu saja (obat sirop mengandung EG dan DG), tapi mungkin ada obat lain atau makanan lain yang biasa dimakan anak-anak yang kurang higeinis, bersih dan kurang bergizi," kata Uu, Selassa (1/11/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain patut waspada terhadap obat sirop tersebut, warga juga diimbau menjaga anak-anaknya supaya tidak jajan makanan sembarangan. Karena, ia khawatir jajanan yang dimakan anak-anak tersebut turut menjadi penyebab dari terjadinya kasus gagal ginjal akut ini.

"Mohon maaf, jajan sekolah misalnya, karena pedagang ingin bati (untung) banyak kemudian pakai bahan kimia dan lain-lain. Itu semua sedang diantisipasi juga sesuai dengan arahan dari pemerintah. Tapi saya nyatakan, masyarakat jangan galau, jangan resah soal kasus ini," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Pemprov Jabar juga berencana melakukan sidak ke sejumlah apotek yang masih mengedarkan sirop mengandung etilen glikol dan dietilen glikol. Ia pun meminta bantuan dari publik, jika masih ada yang nakal menjual sirop tersebut, supaya segera dilaporkan untuk ditindak.

"Karena tidak menutup kemungkinan, masih banyak laporan kepada saya. Masih banyak yang menjual karena tanggung membeli tidak mau rugi, nanti itu kita lihat situasi dan kondisinya untuk dilakukan sidak bersama aparat. Tapi, seminggu dari sekarang, saya minta bantuan supaya dilaporkan terus apakah masih ada peredaran atau enggak," ujarnya.

(ral/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads