Petugas dari Kementerian PUPR bersama tim gabungan akan melakukan investigasi terkait longsor yang menggelindingkan bongkahan batu besar di Kawasan Cadas Pangeran, Kabupaten Sumedang pada Sabtu (29/10/2022). Pasalnya, longsor terjadi saat kawasan Cadas Pangeran sedang tidak turun hujan.
Sekadar diketahui, longsor serupa pernah terjadi di kawasan Cadas Pangeran pada 12 Januari 2022. Kejadiannya hampir mirip dengan longsor yang terjadi saat ini. Saat itu, longsor dengan membawa bongkahan batu besar pun terjadi saat kawasan tersebut sedang tidak diguyur hujan.
PPK 4.2 Provinsi Jabar dari Kementerian PUPR, Mochamad Saktianto menuturkan, pihaknya saat ini tengah mendatangkan tim dari balai Geoteknik Terowongan dan Struktur (BGTS) untuk menganalisa penyebab terjadinya longsor di kawasan Cadas Pangeran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"KIta sedang menganalisa, kenapa tiba-tiba sebenarnya tidak ada hujan kok bisa terjadi longsor," ungkapnya kepada detikJabar di lokasi.
Analisis akan dilakukan pada kondisi tanah dan tebing di sekitar kawasan Cadas Pangeran.
"Sekarang sedang kita selidiki, kenapa butiran-butiran tanahnya itu bisa lepas seperti itu," ujarnya.
Machamad menyebut, hasil investigasi sendiri kemungkinan bakal keluar dalam seminggu atau dua minggu ke depan.
"Hasil investigasi kemungkinan akan keluar secepatnya dalam seminggu dua minggu ini, jadi bisa cepat kita kerjakan (penanganannya)," ucapnya.
Sementara itu, penanganan sementara yang dilakukan di lokasi longsor sendiri, kata dia, pihaknya berkoordinasi dengan pihak kepolisian, BPBD dan tim gabungan lainnya, sebelumnya telah mengevakusi bongkahan batu besar yang menghalangi badan jalan agar arus lalulintas dapat dilalui dua arah.
Kemudian untuk di jalur atas Cadas Pangeran, lanjut dia, pihaknya akan melakukan normalisasi drainase.
"Rencana kita akan normalisasi saluran air di jalur atas dengan membuat saluran baru agar air hujan tidak jatuh ke tebing Cadas Pangeran," ujarnya.
Ia mengatakan, sementara untuk titik longsoran sendiri akan ditutupi dengan terpal setinggi 50 meter dengan lebar 8 meter dari atas tebing hingga ke bawah. Hal itu dilakukan agar saat turun hujan, air yang jatuh tidak langsung mengenai dinding tebing.
"Terus juga agar tidak kena rembesan air, jadi tanah tidak ambrol, jadi kita tutup pakai terpal," ucapnya.
Berita sebelumnya, Berita sebelumnya, Longsor dengan membawa bongkahan batu besar terjadi di Jalan Raya Bandung - Cirebon atau tepatnya di Kawasan Cadas Pangeran, Desa Ciherang, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Sabtu (29/10/2022) sore.
Dari pantauan detikJabar di lokasi sekitar pukul 17.00 WIB, longsor yang terjadi menggelindingkan beberapa bongkahan batu besar berbagai ukuran yang diantaranya sebesar kendaraan minibus. Bongkahan-bongkahan batu tersebut sebagiannya kini masih memakan seperempat badan jalan.
Tampak dua unit kendaraan pribadi mengalami kerusakan akibat longsor tersebut. Diantaranya, mobil Honda Freed berwarna abu yang tampak ringsek di bagian body sebelah kiri. Sementara Toyoto Fortuner berwarna hitam tampak mengalami kerusakan di bagian depannya.
Akibat peristiwa itu, dari 10 orang total jumlah penumpang dari kedua kendaraan tersebut, 5 orang diantaranya mengalami luka berat, luka sedang hingga luka berat. Sementara 5 orang lainnya selamat.
(yum/yum)