Ini Lokasi Gang Sempit Lokasi 151 Orang Tewas di Tragedi Itaewon

Ini Lokasi Gang Sempit Lokasi 151 Orang Tewas di Tragedi Itaewon

Tim detikNews, Yudha Maulana - detikJabar
Minggu, 30 Okt 2022 11:57 WIB
Itaewon-ro lokasi terjadinya tragedi yang menewaskan 151 orang di Seoul, Korea Selatan
Gang sempit Itaewon-ro lokasi terjadinya tragedi yang menewaskan 151 orang di Seoul, Korea Selatan (Foto: Google Maps)
Seoul -

Pesta Halloween di di distrik Itaewon, Seoul, Korea Selatan berujung malapetaka. CNN melaporkan, 151 orang meninggal dunia ketika pengunjung membludak di gang sempit di distrik Itaewon itu Sabtu (29/10/2022).

Pihak berwenang masih menyelidiki apa yang menyebabkan insiden itu. Kepala Departemen Pemadam Kebakaran Yongsan-gu, Choi Seong-bum mengatakan insiden ini diduga akibat banyak yang terinjak-injak. Setidaknya 82 orang terluka.

Mengutip laman CNN, Itaewon merupakan pusat kehidupan malam di Seoul. Berdasarkan penelusuran detikJabar melalui laman Google Maps, banyak toko-toko modern dengan ornamen lampu berwarna-warni di gang sempit yang menjadi salah satu pusat rekreasi di ibu kota Korea Selatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Itaewon-ro lokasi terjadinya tragedi yang menewaskan 151 orang di Seoul, Korea SelatanRuas gang tempat terjadinya tragedi Itaewon Foto: Google Maps

Itaewon-ro berbentuk seperti urat nadi, yang dimana tiap-tiap ruasnya akan terhubung ke jalanan besar. Ruas besar ruas jalan ini kira-kira empat meter, dengan perhitungan rata-rata lebar mobil 1,7 meter - 1,9 meter.

Berdasarkan penelusuran detikJabar pada Minggu (30/10), laman peta digital Google Maps memberikan notifikasi khusus di gang Itaewon-ro tempat terjadinya insiden horor yang menewaskan ratusan orang tersebut.

ADVERTISEMENT

Hingga saat ini belum diketahui penyebab pasti dari kematian pengunjung di malam Halloween tersebut. Namun, sejumlah pakar menyebut kematian dari para korban berkaitan dengan serangan jantung.

Untuk diketahui, warga yang bersuka ria membanjiri distrik klub malam Itaewon pada Sabtu (29/10) malam untuk menikmati perayaan Halloween pertama di Korea Selatan sejak batasan kerumunan dan aturan masker wajah yang diberlakukan oleh pandemi Covid dicabut.

Saksi mata mengatakan bahwa bahkan sebelum kekacauan terjadi, para pengunjung pesta sudah sangat padat di jalan-jalan sempit sehingga sulit untuk bergerak.

"Saya melihat orang-orang pergi ke sisi kiri dan saya melihat orang itu menuju ke sisi yang berlawanan. Jadi, orang yang di tengah macet, jadi tidak bisa berkomunikasi, tidak bisa bernapas," kata Saksi Sung Sehyun kepada CNN.

Itaewon-ro lokasi terjadinya tragedi yang menewaskan 151 orang di Seoul, Korea SelatanItaewon-ro lokasi terjadinya tragedi yang menewaskan 151 orang di Seoul, Korea Selatan Foto: Google Maps

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengadakan pertemuan darurat pada dini hari Minggu (30/10) waktu setempat. Ia kemudian menyerukan masa berkabung nasional 'sampai penanganan kecelakaan selesai'.

"Tragedi yang seharusnya tidak terjadi di tengah kota Seoul tadi malam saat Halloween," kata Yoon.

"Saya berdoa untuk mereka yang meninggal dalam kecelakaan tak terduga dan berharap yang terluka segera pulih," lanjutnya.

Dikutip dari detikNews yang melansir laporan Reuteurs, Minggu (30/10/2022) Kepala Stasiun Pemadam Kebakaran Yongsan melaporkan masih ada 65 orang yang terluka dalam bentrokan di Itaewon itu. 9 orang dilaporkan kritis dan menerima perawatan, tutur pejabat setempat.

Dilansir AFP, Minggu (30/10/2022) saksi mata yang berada di lokasi bercerita berebut keluar dari kerumunan yang menyesakkan itu. Orang-orang menumpuk di atas satu sama lain. Paramedis yang melakukan evakuasi sampai kewalahan hingga meminta batuan orang yang lewat untuk memberi pertolongan pertama kepada para korban yang belum tertangani.

"Ada begitu banyak orang yang didorong dan saya terjebak di antara kerumunan dan saya tidak bisa keluar pada awalnya juga," kata Jeon Ga-eul, 30 tahun kepada AFP.

Jeon memiliki firasat bahwa hal buruk akan terjadi.

"Saya merasa seperti kecelakaan pasti akan terjadi," ujarnya.

Jeon Ga-eul mengatakan penyerbuan terjadi di dekat Hotel Hamilton di distrik Itaewon yang dikenal sebagai lokasi kehidupan malam. Di mana sejumlah besar orang berkumpul di gang sempit dekat hotel.

Itu adalah acara Halloween pertama di Seoul dalam tiga tahun setelah negara itu mencabut pembatasan COVID dan jarak sosial. Banyak pengunjung pesta mengenakan topeng dan kostum Halloween.

Pejabat Departemen Pemadam Kebakaran Choi Seong-beom mengatakan penyerbuan terjadi Sabtu (29/10) sekitar pukul 10 malam (1300 GMT waktu setempat). Sebanyak 146 orang dilaporkan tewas dan sedikitnya 150 terluka.

"Tingginya jumlah korban akibat banyak yang terinjak-injak selama acara Halloween," kata Choi kepada wartawan di tempat kejadian Minggu pagi.

Foto-foto AFP dari tempat kejadian menunjukkan sejumlah mayat tersebar di trotoar ditutupi oleh seprai dan pekerja darurat mengenakan rompi oranye memasukkan lebih banyak mayat dengan tandu ke dalam ambulans.

Dalam sebuah wawancara dengan penyiar lokal YTN, Lee Beom-suk, seorang dokter yang memberikan pertolongan pertama kepada para korban menggambarkan adegan tragedi dan kekacauan.

"Ketika saya pertama kali mencoba CPR, ada dua korban tergeletak di trotoar. Tapi jumlahnya meledak segera setelah itu, melebihi jumlah responden pertama di tempat kejadian," kata Lee.

Lee mengatakan saat itu banyak warga yang datang untuk melihat kejadian membantu tim medis melakukan CPR. Lee mengaku sulit mendeskripsikan kondisi saat itu.

"Banyak pengamat datang untuk membantu kami dengan CPR. Sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata," ucapnya.

"Begitu banyak wajah korban pucat. Saya tidak bisa menangkap denyut nadi atau napas mereka dan banyak dari mereka memiliki hidung berdarah. Ketika saya mencoba CPR, saya juga memompa darah keluar dari mulut mereka," lanjutnya.

Kantor berita Yonhap juga mengutip seorang saksi yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan orang tersebut melihat korban tergencet hingga tewas. Dia menyebut kondisi saat itu seperti kuburan.

"Orang-orang berlapis di atas yang lain seperti kuburan. Beberapa secara bertahap kehilangan kesadaran mereka sementara beberapa tampak mati pada saat itu," kata saksi itu, menurut Yonhap.

Halaman 2 dari 2
(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads