Ribuan warga Pangandaran meriahkan karnaval budaya milangkala Kabupaten Pangandaran yang ke-10 tahun. Sempat tertunda selama 2 tahun, karnaval budaya menjadi ajang adu kreasi warga Pangandaran dari berbagai daerah.
Warga Pangandaran yang berasal dari 10 kecamatan adu kreasi menampilkan kostum dengan berbagai kreasi. Adapun tampilan kesenian tradisional seperti kentongan, ebeg, kuda lumping, bebegig, dan tarian ronggeng gunung.
Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengatakan karnaval budaya ini sempat tertunda selama 2 tahun karena pandemi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya bangga antusias warga tergugah kembali dalam karnaval ini, mereka menunjukan bahwa Pangandaran kaya akan budaya dan kesenian," kata Jeje kepada DetikJabar, Sabtu (29/10/2022).
![]() |
Ia mengatakan tampilan para warga Pangandaran dalam karnaval semakin meyakinkan bahwa wajah Pangandaran bukan hanya pariwisata saja tetapi juga seni dan budaya.
"Selain untuk hajat warga Pangandaran, wisatawan yang hadir bisa menyaksikan langsung sebagai sebuah atraksi," kata Jeje.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pangandaran mengatakan Karnaval Budaya ini nantinya akan dibuat lebih meriah lagi.
"Ini akan menjadi agenda tahunan kalender event wisata, saya harap juga nantinya difokuskan ke budaya daerah," kata Tonton.
Menurutnya ke depan ada kemungkinan dibuat lebih gebyar sebagai ajang kreasi budaya. "Bisa se-Jawa Barat, nasional maupun Internasional," ucapnya.
![]() |
Tonton mengatakan semula peserta karnaval budaya hanya dari perwakilan desa, kecamatan, lembaga dan SKPD se-Pangandaran. "Namun menjelang hari H tambahan peserta karnaval budaya bertambah, terutama untuk fashion show pakaian," katanya.
Karnaval budaya yang digelar di depan Taman Pangandaran Sunset ini berjalan sejauh 2 Km dari depan hotel Arnawa hingga Pangandaran Sunset. Meskipun sempat macet, wisatawan justru antusias menyaksikan karnaval budaya.
Wisatawan asal Bandung Fajar Akbar (34) mengatakan, karnaval budaya ini sangat seru selain pakaian khas, seni dan budaya. "Tadi saya lihat ada adu ketangkasan debus dan adu kekebalan," kata Fajar.
Menurutnya jika atraksi budaya yang ada di Pangandaran bisa lebih seru jika dikemas lebih baik lagi. "Ini kan di jalan, tadi lumayan macet. Tapi alhamdulillah bikin terkesan," ucapnya.
(tey/tey)