Jabar Hari Ini: Pertemuan Bupati Anne-Demul hingga RK Capres Warga Jawa Barat

Jabar Hari Ini: Pertemuan Bupati Anne-Demul hingga RK Capres Warga Jawa Barat

Tim detikJabar - detikJabar
Kamis, 27 Okt 2022 22:01 WIB
Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika dan Dedi Mulyadi.
Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika dan Dedi Mulyadi bertemu di sidang gugat cerai (Foto: Dian Firmansyah/detikJabar).
Bandung -

Beragam peristiwa terjadi di Jawa Barat hari ini. Dari mulai Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika bertemu Dedi Mulyadi di sidang gugat cerai hingga pria pembakar Aula Pendopo Walkot Banjar ditangkap.

Berikut rangkuman berita di Jabar hari ini:

Dedi Mulyadi Bertemu Sang Istri di Sidang Gugat Cerai

Sidang ketiga gugat cerai Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika terhadap suaminya Dedi Mulyadi kembali di gelar di Pengadilan Agama Purwakarta, hari ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anne dan Dedi melakukan mediasi di sebuah ruangan yang ada di Pengadilan Agama Purwakarta. Saat Dedi masuk ke ruangan, Anne terlihat sibuk dengan ponselnya. Dedi lalu mengulurkan tangan lebih dulu kepada Anne. Apa yang dilakukan Dedi disambut jabatan tangan dari Anne.

Setelah itu, keduanya duduk berhadapan di meja bundar di dalam ruang mediasi. Tak lama berselang, Djulia Herjanara, pihak mediator dari PA Purwakarta masuk ruangan.

ADVERTISEMENT

Anne beralasan menggugat cerai sang suami berdasarkan peraturan perundang-undangan yang ada. Ia juga mengacu pada syariat Islam.

"Alasannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, hak-hak sebagai seorang istri, dan tentu saja karena saya Islam, tentu saja mengacu kepada syariat Islam," kata Anne.

Disinggung soal syariat Islam yang dimaksudnya, Anne tidak menjelaskan lebih rinci. Ia hanya menyebut ahli agamar Islam pasti memahaminya.

"Kalau pak kiai sudah tahu lah syariat Islam kaitan dengan hak-hak perempuan untuk menggugat perceraian, juga di peraturan perundang-undangan juga sudah jelas itu. Pasti tidak akan jauh dari sana," jelasnya.

Saat didesak apakah Dedi Mulyadi melanggar syariat agama dalam biduk rumah tangganya, Anne membenarkannya. Sebab jika tidak melanggar, ia tidak akan menggugat sang suami.

"Ya, jelas lah, kalau tidak melanggar, saya tidak berani melangkah menggugat," tegasnya.

Sementara itu, Dedi Mulyadi memberikan tanggapannya soal proses perceraian. Dedi menyebut selama ini tak pernah menggugat sang istri. Namun secara tiba-tiba ia kini justru digugat cerai.

"Saya pernah jadi wakil bupati 5 tahun, jadi bupati 10 tahun, selama menjabat enggak pernah gugat cerai. Tapi begitu saya tidak jadi bupati, istri jadi bupati saya digugat cerai," kata Kang Dedi Mulyadi.

Pria yang juga Anggota DPR RI itu mengatakan saat ini belum masuk pada pembahasan materi. Menurutnya tadi hanya proses mediasi antara kedua belah pihak.

Menurut Kang Dedi materi gugatan cerai tersebut bukan konsumsi publik. Bahkan pada proses sidang pihak suami akan menyampaikan materi langsung pada majelis hakim tanpa disampaikan kembali pada pihak istri, begitupun sebaliknya.

"Jadi itu rahasia hakim. Itu tidak boleh jadi konsumsi publik," katanya.

Motif Pemuda Bakar Aula Pendopo Walkot Banjar

P (20) warga Mekarsari, pelaku pembakar aula pendopo wali kota Banjar mengaku memiliki dendam hingga nekat melakukan aksinya tersebut.

"Untuk motif masih kita dalami, namun pengakuan pelaku tidak diperlakukan dengan adil oleh masyarakat setempat dan lingkungannya. Sehingga dia melakukan ini untuk mendapat perhatian dan menunjukkan eksistensi," kata Kapolres Banjar AKBP Bayu Catur Prabowo hari ini.

Bayu mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan, pelaku yang sehari-hari bekerja sebagai penjaga warung milik kakeknya itu, telah merencanakan aksi tersebut selama dua hari.

"Pelaku ini tinggal bersama kakek dan neneknya. Sehari-hari tidak bekerja hanya menjaga warung milik kakek neneknya. Pelaku menyiapkan tindakan ini dua hari. Melakukannya seorang diri," jelasnya.

Saat ini pelaku telah di tahan di Mapolres Banjar. Akibat perbuatannya pelaku terancam pasal 187 KUHP dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara.

Sekadar diketahui, kebakaran terjadi di aula pendopo wali kota Banjar pada Jumat (21/10) dini hari. Sejumlah saksi melihat ada seseorang yang sengaja membakar area itu.

Curhatan Korban Doni Salmanan di PN Bale Bandung

Korban trading Doni Salmanan gelar aksi di depan Pengadilan Negeri (PN) Bale Bandung, hari ini. Mereka mendesak agar terdakwa dihukum seberat-beratnya.

Para korban tersebut membawa poster berisi berbagai tuntutan. Sesekali di antara para peserta aksi berteriak menyuarakan isi hatinya.

"Doni Salmanan nipu aing (saya), hukum seberat-beratnya, kembalikan uang kami," teriak salah seorang perwakilan korban Doni Salmanan, Alfred Nobel.

Alfred mengatakan tuntutan para korban menginginkan uangnya bisa segera dikembalikan. Pasalnya, para korban mengalami kerugian akibat mengenal Doni Salmanan dan berinvestasi.

"Harapan kita kembalikan uang kami. Kami tidak meminta hak orang lain, tapi kami meminta hak kita yang udah diambil oleh Doni Salmanan. Karena jika kita tidak mengenal Doni Salmanan, maka kita tidak akan mengenal Quotex dan kita tidak akan mengalami kerugian keterpurukan ini," ujar Alfred.

Alfred mempertanyakan kenapa hanya sebagian rekening yang disita dari Doni Salmanan. Padahal menurutnya ada rekening lain yang disinyalir masih berisi uang para korban.

"Ingat dari 8 rekening, cuma ada 4 rekening yang disita. Sisanya masih ada, itu kemana, kok nggak disita. Tahu dari mana yang 4 rekening itu nggak ada uangnya, padahal itu ada uang kita," katanya.

Alfred pun membandingkan penanganan yang dilakukan terhadap Indra Kenz dan Doni Salmanan. "Masak Indra Kenz semua aset-asetnya disita, Doni Salmanan nggak, ada apa? Masak cuma satu orang bisa merugikan 25 ribu orang," tambahnya.

Ridwan Kamil Capres Warga Jawa Barat

Nama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat ini tengah melejit berdasarkan hasil survei terbaru Litbang Kompas untuk Pemilu 2024.

Meski diunggulkan untuk maju sebagai cawapres oleh beberapa kalangan, Ridwan Kamil juga bisa disebut sebagai capresnya warga Jawa Barat.

"Bisa saja RK disebut capresnya warga Jabar. Walaupun di beberapa hasil survei nama Anies Baswedan, Prabowo juga mentereng, tapi kan sekarang panggung politiknya punya RK di Jawa Barat," kata Founder KedaiKOPI, Hendri Satrio dalam keterangannya.

Hensat, begitu dia disapa, menilai Ridwan Kamil memang punya elektabilitas yang mumpuni, salah satunya di hasil Musra relawan Jokowi. Terlepas dari survei Litbang Kompas, jika RK bisa bermanuver dengan strategis, maka Ridwan Kamil bisa saja jadi kuda hitam di Pilpres 2024.

"Litbang Kompas melakukan survei dan hasilnya elektabilitas Ridwan Kamil naik signifikan. Itu nggak ada yang aneh, nggak kaget saya. Karena RK memimpin daerah besar, kemudian sangat mungkin tingkat kepuasan warga juga tinggi, maka kalau kemudian elektabilitasnya naik signifikan ya sangat wajar," ungkap pakar politik Universitas Paramadina tersebut.

Madura United Adendum Kontrak, Bagaimana Persib?

Madura United jadi klub pertama yang mengumumkan adendum kontrak. Penyesuaian kerja sama itu dilakukan untuk pemain, pelatih, official hingga sponsor.

Adendum kontrak ini jadi salah satu hal yang dilakukan klub Liga 1 karena belum jelasnya nasib kompetisi yang sedang dihentikan usai tragedi Stadion Kanjuruhan.

Lewat akun media sosialnya, Madura United menyampaikan jika mereka telah menjalin kesepakatan untuk adendum kontrak. Dalam adendum itu, ada tiga skenario yang disepakati yakni jika kompetisi dilanjut, ditunda dan atau batal.

Namun Persib Bandung sepertinya belum akan melakukan hal seperti Madura United. Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) Teddy Tjahjono mengatakan Persib masih akan menunggu kejelasan lanjutan kompetisi dari PSSI.

"Belum (adendum kontrak), kita masih menunggu kepastian liga seperti apa. Kita tunggu dari pada berspekulasi jadi kita tunggu," kata Teddy.

Meski begitu, Teddy sempat menyatakan bahwa kompetisi yang terlalu lama ditunda membuat klub-klub mulai merasakan dampak negatif baik dari segi teknis maupun non teknis.

"Inginnya ada kepastian dari pemangku kepentingan pihak terkait karena pada akhirnya kita sebagai klub menginginkan suatu jadwal yang pasti mengenai kelanjutan Liga 1 tahun ini," kata Teddy.

"Karena bagi kami sulit sekali membuat perencanaan, latihan, dan banyak sekali pihak terkait dengan berjalannya Liga 1 ini. Harapan kami supaya bisa segera ada kepastian kapan liga bisa dimulai kembali," ujar Teddy menambahkan.

Teddy mengungkapkan, salah satu yang dihadapi para klub dengan dihentikannya kompetisi adalah masalah sponsor. Menurutnya, klub-klub harus bisa memberi pemahaman kepada sponsor ditengah ketidakpastian saat ini.

"Iya makanya sekarang di situasi ketidakpastian pasti bingung gimana kita menjelaskan kepada sponsor, ke pihak lain karena (itu) perlu adanya kepastian," jelasnya.

Halaman 2 dari 2
(wip/mso)


Hide Ads