Komnas Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengaku prihatin atas kejadian yang menimpa PS (12) bocah asal Kota Cimahi, Jawa Barat yang menjadi korban penusukan orang tidak dikenal (OTK).
"Kasus di Cimahi, hal ini menyangkut keamanan seoraang anak ya, jadi keprihatinan bersama, anak yang ingin belajar mandiri pulang ngaji sendiri kemudian mendapatkan kekerasan hingga korban meninggal dunia," kata Komisioner KPAI Rita Pranawati via sambungan telepon, Sabtu (22/10/2022).
Rita mengajak kepada seluruh warga Jawa Barat agar memberikan kemanan dan kenyamanan khususnya kepada anak-anak saat beraktivitas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masyarakat harus meningkatkan perhatian terhadap anak-anak di lingkungannya, sehingga kasus sejenis tidak terjadi dan upaya kemandirian anak bisa berbarengan degan keamanannya," jelasnya.
KPAI Jabar meminta kepada polisi agar segera mengungkap kasus ini. "Mendorong pihak kepolisian untuk mengungkap kasus ini, motifnya apa sehingga jadi pelajaran untuk kita semua," ujarnya.
Pihaknya juga meminta, jika pelaku tertangkap agar diberikan hukuman yang setimpal sesuai perbuatan yang dilakukan terhadap korban.
"Apalagi ini tindakan kriminal yang kemudian melukai anak hingga meninggal, penegakan hukum yang maksimal kepada pelaku," tuturnya.
Diberitakan detikJabar sebelumnya, korban tewas ditusuk oleh OTK sekitar pukul 18.30 WIB. Kala itu ia sedang dalam perjalanan pulang menuju rumahnya sehabis mengaji. Tak ada yang menyaksikan aksi keji terduga pelaku yang terekam CCTV di sekitar lokasi kejadian.
(tey/tey)