Bandung Jadi Tuan Rumah Pertemuan Pimpinan Parlemen Negara Islam

Bandung Jadi Tuan Rumah Pertemuan Pimpinan Parlemen Negara Islam

Rifat Alhamidi - detikJabar
Kamis, 20 Okt 2022 22:14 WIB
Sekretaris Jenderal MPR RI Ma’ruf Cahyono
Sekretaris Jenderal MPR RI Ma'ruf Cahyono (Foto: Rifat Alhamidi/detikJabar).
Bandung -

Kota Bandung resmi ditunjuk sebagai tuan rumah untuk menggelar forum pertemuan para pimpinan parlemen dari negara-negara Organisasi Kerjasama Islam (OKI) pada 24-26 Oktober 2022. Pertemuan ini akan turut membahas pembentukan Forum MPR/Majelis Syuro/Majelis Tinggi Sedunia atau nama lainnya sebagai kesepakatan kerjasama dari negara-negara Islam di seluruh dunia.

Sekretaris Jenderal MPR RI Ma'ruf Cahyono turut menjelaskan secara langsung mengenai rencana agenda ini saat berkunjung ke Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (20/10/2022). Ia menjelaskan, forum tersebut merupakan penguatan parlemen dari negara-negara Islam sebagai alternatif untuk membahas isu-isu global.

"Rencana kegiatan ini merupakan pertemuan internasional untuk memperbincangkan forum MPR dunia. Latar belakangnya untuk mewujudkan perdamaian dunia sebagaimana 3 hal prinsip universal semua negara dalam konstitusinya. Maka dirumuskan pertemuan untuk di tanggal 24-26 Oktober yang akan datang," katanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Forum ini dalam rangka membantu mewujudkan tatanan dunia yang lebih damai, berkeadilan dan berkeadaban. Maka dengan kondisi saat ini yang kita pahami penuh ketidakpastian, termasuk distrupsi karena teknologi informasi, pemanasan global, bencana dan pandemi, tentunya memerlukan kerjasama yang kuat antar negara-negara," ucapnya menambahkan.

Berdasarkan agendanya, forum MPR dunia ini akan mengundang 50 pimpinan parlemen dari negara-negara Islam di seluruh dunia. Kemudian, akan ada 2 organisasi internasional yang juga turut diundang untuk sama-sama membahas penguatan di antara negara-negara Islam.

ADVERTISEMENT

Selain membahas beberapa isu global, pertemuan parlemen negara Islam juga akan menyuguhkan cerita-cerita sejarah di Kota Bandung untuk para delegasi. Para delegasi dijadwalkan mengikuti historical walk dengan berkeliling melihat bangunan cagar budaya di Kota Bandung hingga memasuki Gedung Merdeka yang menjadi tempat Konferensi Asia Afrika.

"Ada pertimbangan kenapa Bandung ditunjuk menjadi tempat penyelenggaraan forum ini. Jadi dulu, pernah ada forum internasional di tahun 55 yaitu Konferensi Asia Afrika. Kita ingin bahwa sejarah forum itu paling tidak secara historis jadi spirit, bahwa persatuan kersama negara-negara itu ada pijakan sejarahnya," ucapnya.

Selain itu, alasan lain dipilihnya Bandung sebagai tuan rumah forum pertemuan itu karena dulu MPR RI saat berstatus MPRS pernah berkantor di Gedung Merdeka dari tahun 60-an hingga 1971. Dengan adanya perjalanan sejarah itu, Ma'ruf menginginkan semangat zaman dulu bisa ditularkan dalam pertemuan parlemen negara Islam nanti.

"Tentu itu bagian yang mengkaitkan kenapa penyelenggaraan MPR dunia ada di Bandung. Bandung dengan segala kearifan lokal, heritage-heritage yang ada, tentu sudah sepatutnya bisa dipromosikan ke mancanegara. Maka, tempat di bandung satu-satunya alternatif yang kuat diputuskan untuk tempat penyelenggaraannya," tuturnya.

Acara ini rencananya akan dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Kemudian pada penutupan, Wakil Presiden Ma'ruf Amin diagendakan hadir sekaligus menutup acara pertemuan para delegasi parlemen negara Islam yang tergabung dalam OKI.

Ma'ruf Cahyono pun berharap pertemuan ini bisa menjadi forum alternatif dari negara-negara Islam dalam menyikapi isu global yang terus berkembang. Sehingga, komunikasi hingga koordinasi antarnegara bisa mudah dilakukan untuk mencari solusi mulai dari masalah kemanusiaan, perdamaian serta HAM.

"Forum ini diharapkan menjadi bagian dari alternatif dari beberapa forum kerjasama negara islam atau liga muslim dunia. Kalau MPR dunia disepakati, saya kira akan lebih ringan kita untuk bisa mencari solusi masalah universal. Dan kalau ini bisa bersama-sama mengambil peran, dan MPR dunia menjadi alternatif, saya kira ini strategis ke depannya," ujarnya.

(ral/mso)


Hide Ads