Waswas Pemda Saat 'Kampung Mati' Majalengka Kembali Berpenghuni

Waswas Pemda Saat 'Kampung Mati' Majalengka Kembali Berpenghuni

Erick Disy Darmawan - detikJabar
Rabu, 19 Okt 2022 20:04 WIB
Kampung Mati Majalengka di Blok Tarikolot, Sidamukti
'Kampung Mati' Majalengka di Blok Tarikolot, Sidamukti (Foto: Erick Disy Darmawan/detikJabar)
Bandung -

Masih ingat 'Kampung Mati' di Kabupaten Majalengka?. Ya, Kampung yang berada di Blok Tarikolot, Desa Sidamukti, Kecamatan/Kabupaten Majalengka, pernah viral beberapa tahun yang lalu.

Viralnya kampung tersebut lantaran memberikan kesan horor, karena sejumlah rumah yang berada di kampung tersebut terbengkalai alias ditinggalkan oleh penghuninya.

Rumah-rumah di kampung tersebut terbengkalai karena peristiwa bencana alam pergerakan tanah pada tahun 2006 lalu. Kawasan tersebut ditinggal warganya untuk mengantisipasi bencana susulan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Usai peristiwa pergerakan tanah, mereka direlokasi oleh pemerintah setempat ke Blok Buah Lega, Sidamukti. Setidaknya ada sekitar 200 unit rumah siap huni dibangun pemerintah untuk relokasi warga sempat.

Beberapa tahun pascabencana, penduduk Blok Tarikolot itu kembali beraktivitas di kampung tersebut. Bahkan tak sedikit dari mereka kembali menghuni rumah yang telah bertahun-tahun ditinggalkan.

ADVERTISEMENT

Setidaknya ada 46 penduduk kembali ke kampung tersebut, dan sekitar 14 rumah dihuni kembali. Ada beberapa alasan sejumlah warga itu kembali menghuni rumah lamanya.

Camat Majalengka, Doni Fardiansyah menyampaikan, mata pencaharian dan bertambah jumlahnya penghuni adalah alasan mereka memilih kembali menempati rumah tersebut.

"Pertama memang di sini itu dekat dengan mata pencaharian mereka, jadi kadang mereka nginep di sini, tapi tetap rumah tinggalnya itu di rumah relokasi yang itu," kata Doni saat diwawancara wartawan disela-sela kegiatan sosialisasi bencana alam di Blok Tarikolot, Sidamukti, Rabu (19/10/2022).

'Kampung Mati' Majalengka di Blok Tarikolot, Sidamukti'Kampung Mati' Majalengka di Blok Tarikolot, Sidamukti Foto: Erick Disy Darmawan/detikJabar

"Yang kedua ada beberapa warga yang memang karena sudah belasan tahun tinggal di sana, jadi semakin bertambah warga. Jadi dulunya yang enggak punya cucu sekarang sudah punya cucu, sementara itu orang tuanya mengalah, anaknya di tempat relokasi, orang tuanya yang balik lagi. Tapi itu juga enggak full semua pindah," ujar dia menambahkan.

Kedatangannya ke kampung tersebut, Doni menghimbau masyarakat setempat agar waspada terhadap ancaman bencana alam di tengah musim penghujan.

Ia meminta masyarakat setempat untuk meninggalkan rumah yang berada di Blok Tarikolot itu. Mengingat, status Majalengka saat ini memiliki risiko bencana alam tinggi.

"Blok Tarikolot ini kan daerah rawan bencana, dan sudah diadakan program relokasi di tempat yang lain. Tapi kenyataannya masih ada yang menempati. Namun setelah kami sosialisasikan dengan BPBD, Muspika, Kapolsek, alhamdulillah mudah-mudahan dengan kesepakatan yang sudah kita buat, mereka siap untuk pindah ke tempat relokasi," ujar dia.

Sementara itu, salah satu warga Kuswadi (59) menyampaikan, dirinya siap pindah jika ada kompensasi lagi dari pemerintah. Pasalnya, rumah hunian sebelumnya sudah ditempati oleh anaknya.

"Dulu mah udah (pindah), tapi kan sekarang (rumah relokasi) sama anak, karena anak udah rumah tangga, jadi saya yang ngalah (balik lagi) ke sini. Sekitar 2-3 tahunan di sini lagi," kata dia.

"Ya silahkan kami mau. Tapi kan butuh lahan. Iya butuh kompensasi. Iya siapkan dulu kompensasinya," ujar dia menambahkan.

'Kampung Mati' Majalengka di Blok Tarikolot, Sidamukti'Kampung Mati' Majalengka di Blok Tarikolot, Sidamukti Foto: Erick Disy Darmawan/detikJabar

Selain alasan rumah relokasi diberikan untuk anak, Kuswadi memilih menghuni lagi rumah lamanya, karena dirinya merasa kawasan rumahnya itu merupakan zona aman dari bencana pergerakan tanah.

"Yang rawan kan di sebelah sana. Di sebelah sini mah kan enggak. Hujan juga di rumah, enggak takut lah," ucap dia.

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads