Manajer Liverpool, Jürgen Klopp disebut memiliki Xenofobia gegara memberi komentar terhadap berbagai klub yang dimiliki oleh Timur Tengah. Komentar tersebut ia lontarkan dalam jumpa pers jelang duel kontra Manchester City pekan lalu.
Saat itu, mantan manajer Dortmund itu ditanya soal kemampuan Liverpool dan klub lainnya dalam bersaing dengan Manchester City. Klopp kemudian memberi komentar yang tidak terduga, menyebut banyak klub akan sulit bersaing karena terdapat perbedaan kemampuan finansial yang begitu signifikan.
Baca juga: Menanti Ketajaman Darwin Nunez di Liverpool |
The Sky Blues sendiri dimiliki oleh Abu Dhabi United Group, sebuah perusahaan di Uni Emirat Arab yang dipimpin oleh Sheikh Al Mansour. Selain City, Klopp juga menyindir kekuatan finansial Newcastle United yang mendapat aliran uang dari Arab Saudi dan Paris Saint-Germain yang dimiliki perusahaan asal Qatar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melalui kuatnya dukungan dana yang dimiliki, ketiga klub tersebut dapat dengan mudah membeli pemain dengan harga mahal dan gaji yang tinggi. Klopp menyebut klub-klub besar Inggris tidak akan sanggup memiliki cadangan dana sebesar City meski sudah berusaha keras mencari keuntungan.
Ucapan Klopp kemudian menggegerkan jagat maya dan surat kabar. Selain karena harga pembelian beberapa pemain Liverpool yang tidak kalah fantastis, pelatih asal Jerman itu juga dianggap memiliki Xenofobia, sebuah perasaan benci, takut, atau waswas terhadap orang asing atau sesuatu yang serba asing.
Manajer berusia 55 tahun itu kemudian mendapat kecaman dari berbagai pihak. Dirinya pun disebut sudah melakukan pelecehan rasial. Klopp tidak tinggal diam dengan memberi bantahan atas tuduhan tersebut.
"Saya sih tidak merasa tertekan sama sekali. Saya tahu siapa saya dan Anda tidak bisa menyerang saya dengan sesuatu yang sama sekali jauh dari kepribadian saya," ujar Jürgen Klopp, dikutip dari detikSport yang melansir ESPN.
"Jika saya memang seperti ini, saya tentu akan membenci diri saya. Saya bahkan tidak ingat apakah ada kata-kata saya berbau Xenofobia," tambahnya.
Klopp juga mengaku bahwa sudah beberapa kali pernyataan yang ia buat kemudian disalahartikan. Baginya, ini adalah salah satunya dan dia memaklumi hal tersebut. Namun, ia menegaskan bahwa dirinya tidak bermaksud menghina suku atau ras manapun.
"Saya katakan berkali-kali bahwa pernyataan saya bisa disalahartikan. Saya tahu itu, tapi memang bukan disengaja kok. Terkadang Anda suka kelepasan ngomong dan baru sadar 'Oh, Tuhan!' Bisa saja disalahartikan, tapi bukan seperti itu maksudnya," tutur Klopp
"Tentu saja tidak semua jurnalis melihatnya secara sama. Beberapa bos pasti akan menulisnya berbeda. Ini dunia terbuka, wajar jika kita punya pandangan berbeda. Jadi saya tidak perlu berkomentar apapun lagi, karena seperti itulah adanya," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di detikSport dengan judul Klopp Dituduh Xenofobia Gara-gara Komentari Pemilik Man City
(yum/yum)