Hari Tulang dan Sendi Anak Sedunia: Sejarah dan Cara Pencegahannya

Hari Tulang dan Sendi Anak Sedunia: Sejarah dan Cara Pencegahannya

Cornelis Jonathan Sopamena - detikJabar
Rabu, 19 Okt 2022 15:08 WIB
Portrait of Asian elementary school kids studying in a classroom. The girl smiled and looked at the camera. His classroom diversity
Ilustrasi anak (Foto: Getty Images/iStockphoto/Pongtep Chithan)
Bandung -

Hari Tulang dan Sendi Anak Sedunia atau World Pediatric Bone and Joint Day (PB&J Day) diperingati setiap 19 Oktober. Tahun ini, peringatan tersebut jatuh pada hari Rabu (19/10/2022).

Menurut penelitian American Academy of Orthopedic Surgeons, lebih dari 126 juta masyarakat Amerika Serikat terdampak oleh penyakit yang menyerang muskuloskeletal. Muskuloskeletal sendiri merupakan sistem yang meliputi otot, tulang, sendi, dan struktur jaringan penunjang sekitar sendi yang berkaitan erat dengan saraf.

Mayoritas kasus tersebut diakibatkan oleh obesitas yang dialami saat masih anak-anak. Oleh karena itu, Hari Tulang dan Sendi Anak Sedunia ini sekaligus menjadi momentum untuk meninjau kembali tingkat obesitas dan gejalanya serta menyebarluaskan cara penanganan, dampak ekonomi, dan langkah preventifnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejarah Hari Tulang dan Sendi Anak Sedunia

Dikutip dari National Today, Hari Tulang dan Sendi Anak Sedunia pertama kali diperingati pada 2012. Saat itu, peringatan ini berfokus pada kekurangan vitamin D pada pertumbuhan anak.

Setelah Hari Tulang dan Sendi Anak Sedunia dirayakan, berbagai studi pun dilakukan terhadap muskuloskeletal. Pada 2016, sebuah studi dari The Global Burden of Disease bahkan mencatat penyakit yang menyerang muskuloskeletal tersebut menjadi salah satu penyebab utama terjadinya disabilitas secara global.

ADVERTISEMENT

Kendati baru mulai dirayakan pada 2012, ortopedi yaitu ilmu tentang penyembuhan tulang, persendian, dan sebagainya yang tidak lurus atau salah bentuk sudah hadir sejak 1741. Istilah tersebut pertama kali muncul dalam buku catatan seorang profesor mata kuliah obat-obatan di University of Paris, Nicolas Andry. Dirinya merujuk istilah ortopedi tersebut pada penyembuhan dan perbaikan masalah muskuloskeletal.

Buku yang Andry tulis kemudian menjadi panduan bagi orang tua untuk mencegah terjadinya masalah muskuloskeletal pada anak-anaknya. 40 tahun kemudian, Jean-Andre Venel membuka institut ortopedi pertama di dunia, tepatnya pada tahun 1780.

Semenjak itu, ilmu kedokteran yang berkaitan dengan ortopedi terus berkembang. Selain berkembang dalam bentuk penanganan medis, masyarakat juga semakin peduli dan perhatian terhadap masalah tersebut.

4 Tips Menjaga Tulang dan Sendi

1. Berolahraga

Sempatkan waktu untuk berolahraga. Bergerak aktif dan meregangkan tubuh memiliki kontribusi besar pada kesehatan dan ketahanan tulang dan sendi.

2. Jaga Pola Makan

Menjaga pola makan agar tubuh selalu tercukupi dengan gizi yang seimbang juga merupakan sebuah kewajiban. Selain buah dan sayuran, tubuh juga membutuhkan protein dan berbagai vitamin bernutrisi untuk menjaga tulang dan sendi.

3. Perhatikan Bobot Tubuh

Obesitas merupakan salah satu penyebab utama dalam berbagai masalah tulang dan sendi. Pasalnya, tulang yang menopang bobot berlebih tentu harus bekerja lebih keras. Oleh karena itu, perhatikan pula bobot tubuh agar tulang dan sendi tetap bekerja secara normal.

4. Ketahui Batas Tubuh

Segala sesuatu yang berlebihan tentu tidak akan baik bagi tubuh. Olahraga atau diet yang berlebihan juga akan memiliki dampak yang tidak baik. Maka, Anda perlu memastikan tubuh Anda tetap bugar tanpa harus berolahraga dan diet secara berlebihan.

(iqk/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads