Dampak Nyata Perang Rusia-Ukraina bagi Negara Asia Tenggara

Dampak Nyata Perang Rusia-Ukraina bagi Negara Asia Tenggara

Whisnu Pradana, Bima Bagaskara - detikJabar
Kamis, 20 Okt 2022 02:00 WIB
Cars burn after Russian military strike, as Russias invasion of Γ™kraine continues, in central Kyiv, Ukraine October 10, 2022.  REUTERS/Gleb Garanich
Ilustrasi perang Rusia-Ukraina (Foto: REUTERS/Gleb Garanich)
Bandung -

Prajurit TNI Perwira Siswa di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Udara (Sesko AU) angkatan ke 59 menyoroti dampak perang Ukraina-Rusia bagi negara-negara di Asia Tenggara.

Danseskoau Marsda TNI Minggit Tribowo mengatakan Sesko AU membekali prajuritnya dengan pengetahuan soal kondisi stabilitas di tengah perang dua negara tersebut.

"Kita bekali siswa dengan dampak konflik Rusia-Ukraina terhadap negara di kawasan Asia Tenggara. Dampak ini masih terjadi dan kemungkinan ke depan kondisi ini akan berlangsung cukup lama," kata Minggit kepada wartawan, Rabu (19/10/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya berbagai materi kajian strategi telah dilaksanakan termasuk kuliah kerja luar negeri yang digelar secara daring. Berbagai pakar pendidikan dan pakar kajian strategi diundang untuk membahas hal tersebut.

"Diharapkan muncul rekomendasi atau saran terkait dampak perang tersebut bagi Indonesia apalagi bagi TNI untuk menjaga kedaulatan negara," kata Minggit.

ADVERTISEMENT

Ia mengatakan sejumlah pakar dihadirkan dalam acara tersebut seperti Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang hadir secara daring, Rektor Unpad, pakar militer Connie Bakrie dan Duta Besar Rusia. Mereka menganalisis tentang dampak perang tersebut.

"Kita harapkan bersama mengundang tokoh kompeten dari dubes, akademisi bisa mewarnai gambaran apa yang terjadi di Ukraina-Rusia kemudian dampak terhadap Indonesia supaya bisa mengantisipasi," ujar Minggit.

Pihaknya berharap pembekalan dan materi yang diberikan dapat memunculkan sumbangsih saran kepada pemerintah menghadapi potensi ancaman ke depannya.

"Sekaligus membuktikan prajurit TNI di Sesko AU memiliki ketajaman analisis dan pandangan-pandangan serta menghasilkan naskah yang bermanfaat untuk bekal saat tugas," kata Minggit.

Berpengaruh ke Ekonomi

Konflik berkepanjangan antara Rusia dan Ukraina membuat dunia mengalami krisis ekonomi. Untuk menangani krisis itu, penyelesaian konflik dua negera tersebut bisa jadi modal penting pemulihan ekonomi global.

Hal itu dikatakan Rektor Universitas Padjadjaran (Unpad) Rina Indiastuti. Rina mengatakan, konflik yang terjadi antara Rusia dengan Ukraina telah menambah kesulitan dalam upaya pemulihan ekonomi di tingkat global.

Indonesia sebagai salah satu negara yang terdampak konflik tersebut, juga dihadapkan pada tantangan pencapaian target pertumbuhan ekonomi sebesar 7% guna mewujudkan Indonesia Emas 2045.

"Konflik ini menambah kesulitan kita untuk mensyukuri bahwa exit dari pandemi akan muncul semangat baru, tetapi ternyata belum bisa," kata Rina dalam keterangan yang diterima detikJabar.

Rina menjelaskan, setelah krisis pandemi, dunia menghadapi krisis baru yang diakibatkan oleh konflik Rusia dan Ukrania. Oleh sebab itu, akselerasi penyelesaian konflik dua negara itu dianggap bisa memperbaiki kondisi ekonomi global.

"Kami tidak ingin masuk ke new crisis. Krisis pandemi sudah cukup, jangan lagi ada krisis baru," ujarnya.

Ia juga mengungkapkan, konflik Rusia Ukraina telah memberikan dampak pada berbagai bidang seperti naiknya harga minyak, krisis pangan, efek ke perdagangan internasional, hingga meningkatnya angka kemiskinan global.

Namun yang paling disoroti Rina adalah soal dampak kemiskinan di tingkat global. Pasca pandemi dan gangguan stabilitas politik akibat konflik, angka kemiskinan penduduk global meningkat. Hampir semua negara telah meluncurkan intervensi sesuai kondisi sosial, politik, dan ekonominya.

Indonesia sendiri kata dia telah menyiapkan berbagai intervensi dalam menghadapi kondisi ini. Opsi pertama adalah pembukaan keran investasi untuk menciptakan lapangan kerja. Menurutnya, untuk meningkatkan investasi, Indonesia harus memperoleh kepercayaan global dengan dibarengi kesiapan di tingkat mikro.

"Kita juga ingin memastikan di tingkat mikro, kalau investasi masuk, Indonesia aman, gak? Tenaga kerja jadi produktif, gak? Bayangkan kalau mereka masih kesulitan memenuhi kebutuhan dasar pangan," jelas Rina.

Sebagai tindak lanjut dari efek domino tersebut, perubahan kebijakan fiskal berupa peralihan subsidi energi yang dialihkan menjadi bantuan langsung untuk rakyat miskin diharapkan dapat merangsang daya beli masyarakat.

Kendati demikian, kebijakan ini perlu ditinjau seberapa lama Indonesia bertahan dalam situasi ini. Ini disebabkan, konflik Rusia-Ukraina juga turut menyumbang kenaikan inflasi dan menyisakan fiskal yang sempit.

"Yang perlu diperhatikan adalah kapasitas fiskal, pengendalian inflasi, dan opsi penambahan utang. Ini yang perlu menjadi perhatian. Kalau berlama-lama takutnya menjadi 'lelah'," tutup dia.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Drone Ukraina Hantam Stasiun Kereta Api Rusia"
[Gambas:Video 20detik]
(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads