Banjir Bandung Tetap Terjadi Meski Kolam Retensi di Mana-mana

Banjir Bandung Tetap Terjadi Meski Kolam Retensi di Mana-mana

Sudirman Wamad - detikJabar
Senin, 17 Okt 2022 23:00 WIB
Pemerintah Kota Bandung berupaya menanggulangi banjir dengan membangun kolam retensi. Terbaru, pembangunan kolam retensi Bima.
Kolam Retensi Bandung (Foto: Humas Pemkot Bandung)
Bandung -

Pemkot Bandung telah menggelontorkan miliaran Rupiah untuk membangun kolam retensi. Namun, banjir tetap saja terjadi. Pemkot tak menampik masih membutuhkan kolam retensi di beberapa titik.

Sekadar diketahui, sejak 2017 hingga 2022, Pemkot Bandung telah membangun beberapa kolam retensi. Dikutip dari LPSE Kota Bandung, pembangunan kolam retensi di Sarimas Sukamiskin pada 2017. Pagu anggarannya Rp 9,8 miliar. Kontrak pengerjaan pembangunan kolam retensi ini mencapai Rp 7,7 miliar. Kemudian, penambahan anggaran untuk pengawasan teknik pembangunan kolam retensi Sarimas ini mencapai Rp 229 juta.

Kemudian, pada 2018, Pemkot menggelontorkan anggaran Rp 6,5 miliar untuk pembangunan kolam retensi Sirnaraga. Sebelum pembangunan kolam retensi ini, anggaran belanja jasa konsultasinya mencapai Rp 251 juta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Masih di tahun 2018, Pemkot Bandung juga merencanakan pembangunan kolam retensi Gedebage dengan anggaran Rp 286,6 juta. Dua tahun setelah perencanaan, pada 2020 lelang pembangunan kolam retensi Gedebage pun dibuka. Nilai kontrak pembangunan kolam reteni ini mencapai Rp 6,6 miliar.

Kemudian, pada 2021, pemkot menganggarkan pembangunan kolam retensi Bima dan pengawasan tekni pembangunannya, anggarannya masing-masing adalah Rp 4,9 miliar dan Rp 215,4 juta.

Tahun ini, pemkot telah menganggarkan pembangunan kolam retensi Cisanggarung senilai Rp 5,6 miliar. Lelang proyek ini sempat gagal.

Sekda Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan kajian pembangunan kolam retensi sejatinya kebijakan Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM). Menurutnya, pembangunan kolam retensi masih perlu dilakukan.

"Yang jelas sebanyak mungkin. Sekarang yang sedang progres itu di Cisanggarung. Itu nanti akan mengurangi limpahan debit air yang ke arah Arcamanik, Cisaranten ke sana," kata Ema di Balai Kota Bandung, Senin (17/10/2022).

"Kemarin gagal (lelang kolam retensi Cisanggarung). Sekarang sudah dikejar lagi. Mudah-mudahan tahun ini selesai," ucap Ema menambahkan.

Ema juga menyebutkan sejumlah kolam retensi yang dinilai masih efektif, seperti di Bima, Gedebage dan Sirnaraga. Selain itu, dikatakan Ema, pihaknya juga tengah menjalin komunikasi dengan dinas dan masyarakat terkait kolam retensi di Cipamokolan.

ADVERTISEMENT



"Iya kajian ulang di Cipamokolan. Katanya mereka (masyarakat) sudah memohon segera direalisasikan," kata Ema.

"Mungkin ya, mungkin tahun depan (pembangunan kolam retensi di Cipamokolan)," ucap Ema menambahkan.

Meski sudah dibangun beberapa kolam retensi, banjir tetap terjadi. Ema pun tak menampik kondisi demikian. Namun, Ema menyoroti soal kewenangan daerah yang berbatasan dengan Kota Bandung.

"Kan volume air data dari atas. Bandung tentu tidak bisa mengendalikan, yang di atas itu kan harus berbuat juga," kata Ema.




(sud/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads