Kisah Maemunah, Penerima Bantuan Jokowi Kesulitan Tebus Ijazah Anak

Kisah Maemunah, Penerima Bantuan Jokowi Kesulitan Tebus Ijazah Anak

Sudirman Wamad - detikJabar
Sabtu, 15 Okt 2022 02:30 WIB
Warga Bandung penerima bantuan.
Warga Bandung penerima bantuan (Foto: Sudirman Wamad/detikJabar).
Bandung -

Maemunah (50) girang bukan kepalang saat berjumpa dengan Presiden Joko Widodo di Kantor Pos Bandung, Kamis (13/10/2022) kemarin. Ia salah satu dari 100 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH yang menerima bantuan dari presiden.

Maemunah menjalani hidup yang sulit. Turut banting tulang demi membantu perekonomian keluarga. Ia berjualan gorengan. Sudah lima tahun Maemunah menerima bantuan sosial (bansos) melalui PKH dari pemerintah. Bantuan itu, ia salurkan untuk kebutuhan sekolah anaknya.

Suami Maemunah, Rahmat (55) bekerja serabutan. Pasutri asal Kelurahan Maleber, Kecamatan Andir, Kota Bandung itu dikaruniai tiga orang anak. Anak pertamanya sudah menikah. Anak kedua baru saja lulus SMA. Sedangkan, anak terakhir masih berseragam SMK.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bantuan PKH, ia salurkan untuk membantu anak terakhirnya. Per tiga bulan Maemunah mendapat subsidi sekolah untuk anaknya Rp 500 ribu.

"Alhamdulilah. Ya bersyukur bisa dapat bantuan, dimanfaatin semaksimal mungkin. Buat anak sekolah," kata Maemunah saat berbincang dengan detikJabar.

ADVERTISEMENT

Saat Jokowi tiba di lokasi pembagian, Maemunah ikut memanggil nama Jokowi. Ya, seperti masyarakat pada umumnya. Maemunah seakan lupa dengan beban kehidupan yang ia tanggung. Termasuk tunggakan sekolah anaknya yang baru saja lulus SMA tahun ini.

Anak kedua Maemunah yang telah lulus sekolah itu belum juga bekerja. Kendalanya adalah ijazah milik anaknya itu masih ditahan pihak sekolah. Sebab, Maemunah masih menunggak bayaran sekolah. Ia tak mampu membayar kebutuhan sekolah anaknya.

"Baru lulus beberapa bulan lalu. Belum kerja, karena masih menunggak Rp 4 jutaan. Katanya tidak bisa diambil ijazahnya," ucap Maemunah.

Anak kedua Maemunah itu bersekolah di lembaga pendidikan swasta. Saat itu, Maemunah tak mampu membayar beberapa biaya sekolah karena pandemi COVID-19. Walhasil, tunggakannya pun masih tercatat hingga anaknya lulus.

"Harus dilunasin dulu. Ya gimana lagi, penginnya mah bisa diambil agar anak bisa bekerja," katanya.

Harapan Bisa Menebus Ijazah

Maemunah terus berupaya agar bisa menebus ijazah anaknya. Sayangnya, hingga kini belum juga bisa dilakukan. Namun, ia tetap menjaga asa itu ada demi anaknya bisa bekerja.

Bantuan uang tunai dari Jokowi pun membuat asa Maemunah semakin terbuka. "Tadi mah katanya bantuannya Rp 1,2 juta. Ya masih kurang sih buat ambil ijazah anak," kata Maemunah.

Rencananya, Maemunah menggunakan uang bantuan presiden itu untuk modal berjualan gorengan. Ia bersabar demi bisa mengumpulkan Rp 4 juta agar anaknya bisa punya ijazah SMA.

"Kayanya buat modal dulu. Ya terus menabung buat ijazah anak," katanya.

Maemunah juga bercerita soal biaya sekolah anak terakhirnya yang masih duduk di bangku SMK. "Kalau yang ketiga mah sekolahnya di negeri, jadi gratis. Hanya biasa seragam saja," ujar Maemunah.

(sud/mso)


Hide Ads