Hari Standar Sedunia: Tema, Sejarah, dan Organisasinya

Hari Standar Sedunia: Tema, Sejarah, dan Organisasinya

Cornelis Jonathan Sopamena - detikJabar
Kamis, 13 Okt 2022 17:55 WIB
Poster Hari Standar Sedunia 2022.
Poster Hari Standar Sedunia 2022. (Foto: Istimewa/ www.worldstandardsday.org)
Bandung -

Hari Standar Sedunia atau World Standards Day setiap tahunnya diperingati setiap 14 Oktober. Tahun ini, Hari Standar Sedunia yang mengangkat tema "Shared Vision for a Better World" ini jatuh pada hari Jumat (14/10/2022).

Peringatan ini sendiri dibentuk sebagai bentuk penghormatan atas upaya ribuan ahli yang mengembangkan standar sukarela dalam organisasi pengembangan standar. Beberapa organisasi pengembangan standar yang ternama di dunia adalah International Organization for Standardization (ISO) dan International Electrotechnical Commision (IEC).

Pengangkatan tema tersebut diputuskan setelah para pemimpin dunia menyepakati rencana aksi global untuk mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan, dan melindungi lingkungan. Standar tersebut disusun bersama oleh para pemangku kepentingan yang menjamin keamanan, kesehatan, keselamatan, dan fungsi lingkungan hidup di dunia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Indonesia yang diwakili oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN) bersama dengan pemangku kepentingan berperan aktif di 250 Technical Committee ISO dan di 49 Technical Committee IEC untuk merumuskan standar internasional.

Sejarah Hari Standar Sedunia

Dikutip dari laman resmi ISO, pertemuan mereka untuk pertama kali dilaksanakan di London pada 1946. Puluhan delegasi dari 25 negara berkumpul untuk membahas masa depan standardisasi internasional.

ADVERTISEMENT

Pada 1947, ISO secara resmi berdiri dengan total 67 bagian teknis. Setiap bagian teknis tersebut diisi oleh segelintir ahli yang fokus membahas sebuah topik.

Standar pertama ISO dipublikasikan pada 1951 dengan nama ISO/R 1:1951 Standar reference temperature for industrial length measurements. Standar tersebut kemudian telah diperbaharui beberapa kali hingga kini disebut ISO 1:2016 Geometrical Product Specifications (GPS) - Standard reference temperature for geometrical product specification.

Standardisasi di Indonesia

Dilansir dari situs resmi Badan Standardisasi Nasional (BSN), standardisasi di Indonesia sendiri sebetulnya sudah dimulai sejak 1928. Saat itu, dibentuk lembaga bidang standardisasi yang fokus pada penyusunan standar bahan bangunan dan alat transportasi yang kemudian dilanjutkan dengan standar instalasi listrik dan persyaratan jaringan distribusi listrik.

Setelah itu, Yayasan Dana Normalisasi Indonesia (YDNI) dibentuk pada 1951. Yayasan tersebut juga mewakili Indonesia untuk menjadi anggota IEC pada 1966. Mereka juga kemudian bergabung menjadi anggota ISO pada 1995.

Undang-undang terkait standardisasi sendiri muncul pada 1961 melalui UU No 10 Tahun 1961 tentang Pendaftaran Tanah. Meskipun tidak menyebut mengenai standar, di dalamnya secara tegas dinyatakan berbagai hal terkait standar.

Pada 1973, Pemerintah Indonesia menetapkan Program Pengembangan Sistem Nasional untuk Standardisasi sebagai program prioritas. Pemerintah kemudian membentuk Dewan Standardisasi Nasional (DSN) pada 1984 yang bertugas menetapkan kebijakan standardisasi, melaksanakan koordinasi, dan membina kerjasama di bidang standardisasi nasional.

Kemudian, Pemerintah membentuk BSN untuk menggantikan fungsi DSN pada 26 Maret 1997. BSN dibentuk dengan tujuan untuk memperkuat fungsi koordinasi kegiatan standardisasi di Indonesia, sehingga penetapan standar yang sebelumnya bersifat sektoral menjadi satu sebagai acuan nasional.




(tey/tey)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads