Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Yudha Sukmagara mengaku prihatin sejumlah pelajar terpaksa menaiki rakit demi sekolah. Dia mendorong agar Pemkab Sukabumi segera membangun jembatan di lokasi tersebut.
Yudha mengatakan akan segera berkomunikasi dengan Badan Anggaran DPRD Kabupaten Sukabumi dan Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman.
"Ya dengan melihat situasi dan kondisi yang ada itu sekitar 100 meter bentangannya dan juga di sana dengan segala macam perjuangan dengan para guru juga untuk pendidikan anak-anak bangsa kita dan juga melihat itu cukup memprihatinkan," kata Yudha kepada detikJabar, Kamis (13/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yudha menyebut langkah paling tepat saat ini adalah bagaimana Pemerintah Kabupaten Sukabumi membuat akses jembatan.
"Pastinya Kabupaten Sukabumi harus berpikir untuk membuat jembatan minimal kita untuk sementara kalau memang anggaran tidak dimungkinkan bisa memakai jembatan gantung, minimal ada akses penyambung antara satu titik ke titik yang satu untuk menyebrangi itu. Peranan jembatan ini salah satunya untuk menopang pendidikan dan ekonomi masyarakat sekitarnya," kata Yudha.
"Yang paling penting saat ini yang harus menjadi perhatian bersama adalah bagaimana anak-anak bangsa kita bisa mengikuti kegiatan belajar mengajar dan guru-gurunya pun juga bisa melakukan kegiatan belajar mengajar dengan nyaman tanpa dihantui rasa takut saat pergi dan pulang sekolah," ucap Yudha.
Yudha mengingatkan, kondisi Kabupaten Sukabumi rawan terhadap bencana. Selain tanah longsor banjir juga menjadi momok yang menakutkan dan sudah beberapakali banjir bandang menerjang pemukiman.
"Kabupaten Sukabumi rawan bencana, bagaimana misalkan luapan sungai terlebih anak-anak ini pulang dan pergi untuk mendapatkan pelajaran memakai rakit ini sangat beresiko. Sesegera mungkin hal ini perlu dibawa ke ranah kerja kita kebetulan kita pun sedang ada pembahasan di badan anggaran untuk anggaran 2023 nanti pun saya akan kordinasi dengan Sekda selalu ketua tim anggaran pemerintah daerah. Kita akan perjuangkan," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, azan subuh baru saja selesai dikumandangkan. Fidiansyah Eka (12), bocah asal Desa Neglasari, Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi sudah bersiap untuk berangkat ke SDN Cilele yang terletak di seberang Sungai Cikaso.
SDN Cilele 2 berada di Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. Sekolah itu paling dekat dengan tempat tinggal bocah yang akrab disapa Fidi itu. Selesai mengenakan sepatu bergegas bocah kelas VI itu berlari mengejar rombongan teman-temannya.
"Berangkat setiap hari pukul 05.30 WIB, karena kan harus jalan kaki dulu sampai tepi sungai. Kalau cuaca agak gerimis suka was-was juga takutnya di hulu sungai airnya deras dan kita kesulitan melintas," ungkapnya saat ditemui detikJabar, Rabu (12/10/2022).
(sya/mso)