Cerita Ibu-ibu yang Anaknya Alami Speech Delay gegara Gadget

Cerita Ibu-ibu yang Anaknya Alami Speech Delay gegara Gadget

Sudirman Wamad - detikJabar
Rabu, 12 Okt 2022 19:30 WIB
Webinar  Tantangan Adiksi Perilaku Pada Anak Remaja
Webinar 'Tantangan Adiksi Perilaku Pada Anak Remaja' (Foto: Tangkapan layar).
Bandung -

Tak sedikit orang tua menggunakan gadget atau handphone untuk menenangkan anaknya yang rewel. Ternyata, pola asuh seperti itu bisa berisiko membuat anak kecanduan, salah satu dampaknya anak-anak bisa alami speech delay.

Speech delay merupakan kondisi anak belum mampu mengucapkan kosakata pada usai tertentu. Atau anak mengalami keterlambatan kemampuan bicara.


Salah seorang ibu yang menjadi peserta webinar 'Tantangan Adiksi Perilaku Pada Anak Remaja' yang digelar Pemprov Jabar dan bekerja sama dengan beberapa pihak menceritakan tentang kondisi anaknya yang alami speech delay. Ia menceritakan anaknya yang berusia 2,5 tahun mengalami speech delay.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menjelaskan anaknya kerap bermain gadget agar bisa tenang dan tak rewel. Ia pun menduga speech delay yang dialami anaknya karena pengaruh gadget.

"Saya merasa kalau anak saya itu speech delay. Hanya bisa bicara mama dan papa. Saya diagnosis sendiri, saya pengin tanya, kapan saya harus bawa dia untuk terapi," kata ibu itu saat melontarkan pertanyaan dalam webinar yang digelar pada Rabu (12/10/2022).

ADVERTISEMENT

Psikiater RSJ Provinsi Jabar Dini Indriany selaku pembicara pun menjawab pertanyaan ibu itu. Dini membenarkan adanya dampak negatif pada anak yang kecanduan gadget, salah satunya speech delay.

"Betul banget. Sejak penggunaan handphone meningkat tentunya berdampak pada kemampuan berbahasa dan ekspresi," kata Dini.

Lebih lanjut, Dini mengatakan orang tua sejatinya harus paham soal pertumbuhan dan perkembangan anak. Pemahaman soal pertumbuhan dan perkembangan anak ini bisa menjadi patokan untuk orang tua menilai anaknya, salah satunya soal kemampuan berbicara.

"Terpenting adalah perlu mengetahui usia enam bulan bisa apa, satu tahun bisa apa, itu kan tumbuh kembang. Itu bisa dilihat dalam buku kesehatan anak. Setiap tahapan perkembangan dilewati atau dikuasi anak," kata Dini.


Ketika pertumbuhan dan perkembangan anak dinilai ada pelambatan, seperti speech delay, lanjut Dini, maka orang tua bisa membawa anak ke profesional, seperti dokter dan lainnya.

"Kalau memang dirasa sudah mengganggu. Dirasa ada yang salah. Silakan ke profesional," kata Dini.

"Lihat anak-anak sebaya (sudah bisa bicara). Itu tanda perlu ditindaklanjuti. Khawatirnya, jadi kita jadi over self diagnosis. Tidak apa apa dibawa saja (ke profesional) lebih cepat, lebih baik," kata Dini menambahkan.

(sud/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads